ALIEN (Mitos atau Fakta...?)

ALIEN Ilustrai Wajah Alien Membicarakan masalah yg satu ini memang gak ada habisnya, sebab pertanyaan mendasar “apakah kita sa...

ALIEN
Ilustrai Wajah Alien
Membicarakan masalah yg satu ini memang gak ada habisnya, sebab pertanyaan mendasar “apakah kita satu satunya kehidupan di jagad semesta ini” selalu menghantui benak manusia modern, apalagi ditambah dengan maraknya budaya pop kultur global yg dipenuhi dengan berbagai teori konspirasi mengenai keberadaan mahluk yg satu ini. Terlebih lagi dengan kejadian Roswell tahun 1947 yg sempat menggemparkan, kejadian ini notabene menjadi puncak segala teori konspirasi mengenai keberadaan mahluk berintelegensi tinggi dari planet lain. 
 
Ilustrasi Otopsi Alien
Kejadian ini membuat area 51 di Amerika Serikat selalu dikonotasikan sebagai wilayah rahasia militer yg memiliki bukti bukti otentik keberadaan alien namun ditutup tutupi kebenarannya dari khalayak luas.  
 
Namun sebagaimana kita ketahui, dalam alam semesta kita terdapat ribuan atau bahkan mungkin jutaan galaksi, dan di setiap galaksi terdapat lebih dari milyaran bintang. Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan ada lebih dari trilyunan planet di semesta ini yg mengitari bintang – bintang tersebut. Dari perbandingan ini saja rasanya sangat kecil sekali kemungkinan bahwa planet bumi hanyalah satu-satunya planet yg layak huni. 
 
Seandainya kemungkinan bahwa ada kehidupan lain selain di planet bumi adalah 1 berbanding 1 milyar (1:1000000000) maka kemungkinan ini tetap terbuka lebar mengingat planet di semesta ini jumlahnya bisa mencapai trilyunan

ALIEN DALAM SEJARAH
Selama ini keberadaan mahluk ekstraterrestial (mahluk diluar bumi) baru hanya sebatas teori dan belum ada satu bukti yg cukup kukuh untuk dijadikan pembenaran bagi teori tsb. 
 
Kepercayaan seperti ini ternyata sudah wujud jauh sebelum abad ke-19, bahkan masyarakat kuno seperti Mesir, Babylonia, India, dsbg sudah terlebih dahulu berkembang (meski kadang kisahnya masih banyak diselubungi selaput mistis atau supranatural).

Filsuf Yunani Kuno yg bernama Thales (hidup pada abad ke-7 sebelum masehi) telah lama mempercayai bahwa alam semesta ini dipenuhi oleh banyak sekali panet dan tentunya juga dipenuhi oleh berbagai macam kehidupan pula.

Bahkan di dalam Talmud (kitab Rabi Yahudi) disebutkan bahwa setidaknya ada 18000 dunia lain yg dipenuhi kehidupan selain bumi kita ini diseluruh alam semesta, namun disebutkan pula bahwa bentuk kehidupan ditempat lain tersebut tidak menyerupai manusia, melainkan hanya dipenuhi oleh binatang.

Banyak ilmuwan masa kini meyakini bahwa bila alien itu memang ada, maka sudah selayaknya habitat hidup alien tersebut harus memiliki kondisi yg setidaknya serupa dengan bumi (teori ini dikenal dgn teori habitable zone). 
 
Segala bentuk kehidupan di bumi kita ini terbentuk dari elemen karbon dan air. Dua komponen inilah yg diyakini menjadi struktur dasar kehidupan bumi yang kompleks. Berdasarkan hipotesis tersebut maka ilmuwan percaya bahwa bila kita hendak menemukan kehidupan lain dialam semesta ini, maka habitat hidup mahluk (planet) tersebut haruslah memiliki komposisi yg sesuai bagi kedua elemen tersebut.

Contoh planet yg dipercaya merupakan kembaran bumi adalah planet Gliese 581. Planet ini dipercaya berada pada jarak yg pas dari bintangnya untuk menjadi media bertumbuh kembangnya kehidupan, karena pada jarak tsb suhu planet tersebut dirasa pas bagi mengalirnya air (tidak terlalu dingin dan juga tidak panas).

Namun apakah benar ada kehidupan pada planet tersebut ??
Hal ini tentunya masih perlu diteliti lebih lanjut dan mengingat jarak planet ini dari bumi cukup jauh, maka investigasi lebih lanjut mengenai keberadaan kehidupan di planet ini sepertinya masih akan terkuak dalam waktu yg lama.

PANSPERMIA
Selain teori habitable zone, adalagi teori Panspermia yg mempercayai bahwa semua benih kehidupan sebenarnya berasal dari luar angkasa (alam semesta). Dimana kehidupan di bumi justru berasal dari benih benih tersebut (exogenesis).
Ide mengenai exogenesis / panspermia pertama kali diperkenalkan pada abad ke-5 sebelum masehi oleh seorang filsuf Yunani bernama Anaxagoras, ide ini kemudian lebih dipopulerkan oleh Benoit de Maillet pada tahun 1743. Benoit menyebutkan bahwa kehidupan di bumi terbentuk dari kuman-kuman angkasa yg jatuh kelautan di bumi dan kemudian berkembang (berevolusi) menjadi ikan, lalu amfibi, reptile dan kemudian mamalia. Ide ini kemudian menjadi lebih popular setelah diketemukannya ekstrimofilia

EXTREMOPHILES
Ekstrimofilia adalah sebutan bagi mikro organisme yg dapat hidup pada kondisi yg sangat ekstrim. Dahulu kita selalu percaya bahwa tidak ada mahluk hidup yg dapat bertahan hidup diatas suhu 100 C atau hidup dalam area dengan tingkat radioaktif yang sangat tinggi. Namun baru baru ini ternyata para ilmuwan berhasil menemukan bahwa ada mikro organisme yg dapat hidup dalam kondisi ekstrim tersebut.
 
Hal ini menunjukkan bahwa alam semesta ini tidak selalu memerlukan kondisi yg aman dan nyaman untuk membangun kehidupan, dalam kondisi ekstrim sekalipun kehidupan tetap dapat bertumbuh kembang.
Bahkan para ilmuwan di NASA juga baru baru ini menemukan bahwa mikro organisme dapat hidup dalam meteor ataupun komet.  
 
Dari kenyataan ini bermunculanlah berbagai spekulasi yg menyatakan bahwa di Planet Venus yg panas itupun (dengan suhu permukan 450 derajat celcius) sangat mungkin terdapat kehidupan mikro organisme (ekstrimofilia) maupun di planet saturnus yg dingin sekalipun
 
Sebuah meteor yg dipercaya berasal dari Mars, yang dikenal dgn sebutan ALH84001 diketemukan mengandung mikrofosil dari mikro organisme yg dipercaya pernah hidup di meteor tersebut (dan kemungkinan pernah hidup di mars).

You Might Also Like

2 Comments