MISTERI PENCULIKAN MANUSIA OLEH UFO

Untuk membahas misteri maraknya manusia yang diculik oleh makhluk UFO perlu dikemukakan terlebih dahulu tentang apa yang sampai sekarang ...

Untuk membahas misteri maraknya manusia yang diculik oleh makhluk UFO perlu dikemukakan terlebih dahulu tentang apa yang sampai sekarang telah diketahui tentang makhluk UFO itu sendiri.

Menurut hasil penyelidikan oleh Dr. Jacques Vallee pada tahun 1969 dari 1247 kasus penyaksian jarak dekat (yaitu yang kurang dari 150m) terdapat 750 kasus pendaratan UFO, termasuk 300 kasus dimana makhluk UFO kelihatan didalam atau didekat wahananya.

Wujud makhluk-makhluk UFO berdasarkan tingginya dapat dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu:
1. Makhluk kerdil.

Tingginya sekitar 1-1,2m. Proporsinya seperti manusia biasa, hanya mata,
telinga dan kepalanya lebih besar. Merupakan 60% atau mayoritas dari makhluk-makhluk UFO.

2. Makhluk Normal. 
Setinggi manusia bumi. Merupakan 30% dari makhluk UFO yang disaksikan.

3. Makhluk Raksasa. 
Sangat jangkung, mencapai 2m atau lebih, dengan roman muka yang sangat jelek. Merupakan hanya 10% dari semua makhluk UFO.

Makhluk-makhluk UFO yang dijumpai di Indonesia selama ini ada 5 kasus, yaitu:
1. Sekitar tahun 1946 di pantai Kenjeran, Surabaya. Seorang anak perempuan dari keluarga nelayan memergoki 2 sosok yang dikira orang Jepang. Mereka lari terbirit-birit ke sebuah wahana berbentuk bulat yang dibuat dari logam yang diparkir di pantai. Rupa-rupanya begitu kepergok, anak itu berbalik arah lalu pergi sehingga tidak tahu kelanjutan makhluk-makhluk tadi.

2.Menurut Kolonel Penerbang Purn. Daniel Boroh pada tahun 1952 di Sulawesi Utara seorang anak yang sedang bermain-main di sawah dikejutkan oleh sebuah UFO berbentuk cakram yang mendekatinya lalu melesat keatas dengan suara mendesis. Menurut anak itu yang pucat pasi ketakutan, ia melihat roman muka seseorang yang memandanginya melalui sebuah jendela bulat yang dikelilingi oleh paku-paku keling.

3. Pada tahun 1959 makhluk UFO yang dijumpai di P. Alor seperti manusia biasa dengan roman muka yang berwarna merah dan rambut serta jenggot berwarna perak (platinum-blond). Bagian belakang kepalanya lancip keatas entah karena sisiran rambutnya atau entah karena leher bajunya seperti model Kaisar Ming dari Kartun Flash Gordon. Mengenai tingginya menurut
keterangan bocah yang baru saja diculik: “Kalah tinggi dengan dokter Jerman yang suka datang kemari”.

4. Pada tahun 1964 bersamaan dengan terjadinya penyusupan-penyusupan UFO kedalam Komando Sektor Pertahanan Udara Surabaya maka didaerah Ngliyep, pantai Selatan Malang, dua makhluk UFO yang bulat dan berkaki 4 mendarat pada malam hari disebuah kebon jagung. Mereka seperti orang bule yang berambut pirang dan berpakaian seperti astronout. Pemilik kebon jagung terbengong ketika ditanya: Ini jagung? “sebelum tinggal landas lagi.

5. Didalam tahun 1980-an makhluk-makhluk yang seperti pygme menculik pelukis Sudjana Kerton dari sanggarnya di Bukit Dago, Bandung dan dibawa kedalam UFO yang berbentuk cakram.

Jadi dari pengalaman di Indonesia, dari 5 kali perjumpaan dengan makhluk UFO yang dapat dipastikan adalah 3 kasus makhluk UFO yang seperti manusia Nordik. Satu kasus yang kerdil sedang satu kasus tidak dapat dipastikan oleh karena hanya tampak roman mukanya melalui jendela.

Makhluk-makhluk UFO juga dapat dikelompokkan menjadi yang seperti manusia, seperti robot, seperti hewan dan tidak seperti itu semua. Ada yang bergerak dengan melangkahkan kakinya, tapi ada pula yang berpindah tempat sambil melayang sedang kakinya tidak bergerak ataupun menyentuh tanah.


Dalam makhluk-makhluk UFO yang seperti hewan termasuk yang berbulu dan juga yang bentuknya mirip Belalang nona (mantis). Di konFerensi pengkajian penculikan di Cambridge, Massachusetts, A.S. pada tahun 1992 ahli Ufologi Inggris Jenny Randles mengemukakan bahwa dalam kasus-kasus penculikan dijumpai 3 kelompok makhluk UFO, yaitu:

1. Si kelabu yang pendek, bogel dan berkulit kelabu, seperti banyak disaksikan di A.S.

2. Nordik, yang tinggi, berambut pirang, matanya biru dan seperti kucing.

3. Seperti manusia yaitu tingginya dan penampilannya seperti manusia dan sering tampak berjenggot.


Jenny Randles
juga melakukan studi komparatif kasus-kasus penculikan di A.S. Inggris dan Eropa dan menyimpulkan bahwa ketiga kelompok mahuk-makhluk UFO itu mempunyai wilayah operasinya sendiri-sendiri. Si kelabu muncul 6 x lebih sering di AS dan 4 x lebih sering di Eropa dibandingkan di Inggris. Makhluk UFO tipe Nordik dijumpai 6 x lebih kerap di Inggris dan 4 x lebih sering di Eropa ketimbang di AS. Sedang yang seperti manusia tampak 4 x lebih sering di Inggris dibanding di Eropa dan AS.


Katharina Wilson
didalam bukunya “The Alien Jigsaw” (1994) Memberikan diskripsi tentang makhluk-makhluk UFO yang ia jumpai waktu diculik, semuanya berkulit kelabu, yang dibagi dalam 4 macam berdasarkan tingginya, cara bergeraknya, emosinya dan peranannya .


Kelabu tipe pertama tingginya 90 cm - 1 m. Kulitnya tampak tua. Mereka bergerak melayang dan tidak pernah kelihatan berdiri diatas kakinya. Badan dan anggota badannya kurus, rapuh, kepalanya besar, begitu pula matanya yang hitam warnanya. Tidak berpakaian dan tidak tampak auratnya. Bisa membaca pikiran.

Kelabu tipe kedua berdiri diatas kakinya dan tingginya kurang lebih 1,2 m. Mereka memakai pakaian berwarna kelabu muda yang sangat ketat. Kulitnya kelabu muda, punya mata yang besar dan berwarna hitam, meskipun bentuknya berbeda dengan tipe pertama. Mereka pekerja yang tekun dan bertugas sebagai ilmuwan dan dokter.

Kelabu tipe ketiga tingginya 1,65 -1,80 m, berambut pirang, bermata besar dan hitam yang bentuknya berbeda dari tipe pertama dan kedua. Mereka adalah kru UFO yang berbentuk cerutu dan menamakan dirinya “navigator”.

Kelabu tipe keempat tingginya 2,1 m dan telanjang bulat. Kulitnya berwarna kelabu, tidak punya rambut dan tidak tampak auratnya. Tipe ini tampaknya punya kekuasaan dan dijuluki “sang diplomat”.

Diluar itu ada makhluk UFO yang seperti seekor belalang nona (mantis) dan ada yang tampak mendorong meja roda diatas mana terdapat berbagai peralatan medis. Semacam tenaga paramedis? Masih terdapat makhluk-makhluk UFO lainnya yang disebut “Si biru”, “Si pirang”, “Si reptil”, “Si coklat” dan ada yang kulitnya berbintik-bintik.

Tentang modus operandi penculikan oleh makhluk UFO menurut hasil penelitian terhadap 270 kasus oleh Dr. Thomas “E” Bullard pada tahun 1987 dapat diadakan rekonstruksi sebagai berikut ini:


1. Penangkapan
Mula-mula, sering tampak UFO, disertai oleh efek-efek elektromagnetik atau fisik terhadap rumah atau mobil. Tidak selalu jelas bagaimana cara memasuki UFO (fenomena “doorway amnesia”). 
Korban-korban penculikan akhir-akhir ini sering cerita tentang bagaimana melayang menembus dinding atau jendela lalu disedot berkas cahaya dari UFO. Dalamnya UFO dilaporkan terang tapi pendar, kamar-kamarnya bulat atau melengkung. Bersih seperti sebuah klinik. Yang diculik ditelanjangi, kadang-kadang dipaksa, dan dimandikan atau dicemplungkan kedalam cairan. 
Ada pula yang dibikin tak dapat bergerak seperti telah ditotok oleh jago kungfu. Sering dilaporkan adanya makhluk kerdil abu-abu, kadang-kadang bersama makhluk-makhluk lebih jangkung.

2. Pemeriksaan
Alat mirip kamera sinar x dapat dipergunakan terhadap yang diculik, dan rupa-rupanya memeriksanya secara fisik yang menyakitkan, dan menurut beberapa orang, juga secara mental. Alat-alat lain dimasukkan kedalam lubang, lebih sering guntingan kuku, kulit atau “implantasi” dimasukkan atau dikeluarkan dari badan yang diculik. Para korban percaya itu adalah alat pelacak. Korban-korban lain melaporkan menjadi kelinci percobaan perkawinan silang.

Komunikasi oleh makhluk-makhluk Antariksa umumnya dengan telepati atau bahasa inggris yang terpatah-patah atau bahasa spanyol.

3. Konperensi
Sesudah pemeriksaan, para korban dialog dengan makhluk-makhluk antariksa sebelum meninggalkan UFO. Para korban ingin membawa perlengkapan dalam UFO sebagai bukti perjumpaan tersebut, tapi tak bisa karena UFO melarangnya. 
Ada juga yang diberi tanda mata oleh makhluk UFO. Kadang-kadang diberi pesan-pesan arif bijaksanan atau pesan untuk umat manusia. Mereka sering dihipnotis supaya lupa pengalaman penculikannya.

4. Keliling
Para korban penculikan kemudian diajak keliling UFO secara menyeluruh atau terbatas. Kadang-kadang meliputi perjumpaan dengan anak-anak bayi Hibrida makhluk UFO dengan manusia bumi. Mereka menerangkan bahwa orok-orok hibrida itu tidak dapat bertahan hidup di bumi.

5. Kunjungan ke planet asal UFO
Beberapa korban penculikan dibawa ke planet asal UFO, atau pangkalan mereka di sini atau planet lain. Sejak 1980 adegan tersebut sering diganti dengan proyeksi adegan-adegan tentang masa depan bumi kita, atau planit asal UFO.

6. “Theophany”
Ketemu sosok, makhluk atau manifestasi lain yang tampaknya berasal dari langit. Disini disampaikan pesan-pesan yang arif atau yang Mesrianik.

7. Kembali
Korban penculikan ditransfer langsung dari UFO atau melayang kembali ke tempat semula. UFO lalu pergi dengan cepat.

8. Akibat
Sesudah UFO pergi dan perjalanannya selesai, korban baru sadar bahwa apa yang seperti terjadi beberapa menit, ternyata beberapa jam atau bahkan hari telah berlalu. Mereka tidak ingat pengalamannya, gejala ini disebut “time loss” atau “missing time”.

Hari-hari atau minggu-minggu berikutnya, mereka diganggu mimpi-mimpi buruk yang berhubungan dengan UFO, gejala-gejala fisik dan emosional juga dapat timbu. Dr. Jacques Vallee mensinyalir bahwa gejala-gejala pasca penculikan itu mirip dengan pasien penderita penyakit epilepsi.

Orang-orang yang sudah berhubungan dengan makhluk UFO juga dapat mengalami “contactee syndrome”, yang gejalanya antara lain merasa menjadi perantara dengan makhluk UFO, merasa harus meneruskan pesan-pesan dari mereka kepada umat manusia yang biasanya berisi kecaman terhadap keadaan dibumi disertai himbauan atau ancaman untuk memperbaiki diri jika tidak mau musnah dalam perang nuklir.

Ekses terburuk dari “contactee syndrome” adalah jika ia berkembang menjadi “kultus UFO” yang fanatik dan tidak rasional yang telah menjurus kepada bunuh diri masal karena ilusi atau delusi akan diselamatkan oleh UFO. Akibat lain ialah hilangnya kepercayaan diri gara-gara terbius oleh Hipotesa intervensi luar bumi.


Beberapa kasus penculikan yang terkenal:
1. Akhir tahun 1945, lepas pantai Miami Formasi b pesawat ABM “Avenger” lenyap. Diketemukan tahun 1999 didasar laut, masih dalam formasi keadaan utuh. Kokpit masih terkunci, tapi kru raib.

2. 1953. Pangkalan Angkatan Udara Kimross, Michigan. Pesawat Northrop P-82 “Scorpion” lenyap bersama kru Letnan Penerbang Felix Moncla Jr. dan perwira radar R.R. Wilson. Terakhir tampak di layar radar bagaimana gema P-82 dan gema UFO menjadi satu.

3. 1957. Sao Francisco des Salles, Minas Gerais, Brazil. Antonio Villas Boas.

4. 1959. Pulau Pantar, kepulauan Alor. Anak desa diculik makhluk UFO.

5. 1961. Lancaster, New Hampshire barney & Betty Hill

6. 1967. Ashland, Nebraska. Polisi “Herbert Schirner”

7. 1971. Los Angeles, California “ John Hodges” & “Peter Rodrigues”

8. 1973. Pascacougala, Missisippi. Charles Hickson & Calvin Parker

9. 1974. Rawlins, Wyoming. Carl Higdon

10. 1974. Essex, England. John & Elaine Avis bersama mobilnya

11. 1975. Apache - Sitgraves national Forest, Arizona. Travis Walton

12. 1978. Melbourne, Australia. Letnan Penerbang Fred Valentich bersama pesawat Cessna 182 L lenyap di Selat Bass.
Komunikasi radio terakhir: “... sesuatu yang besar, memanjang,banyak cahaya-cahaya ...”

13. 1985. upstate New York. Whitley Strieber

14. 1989. New York City, NY. “Linda Cortile bersama ranjangnya.

15. 1989. Rotorua - Auckland, New Zealand. Alec Newald



Ditulis oleh : 
Alm. R.J. Salatun 
(Bapak Perintis bidang angkasa luar di Indonesia, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional / LAPAN) 

You Might Also Like

0 Comments