(((12/12/12))) Asteroid Toutatis Melintas Dekat Bumi

Assalamualaikum ... Hai, hai... tahu Asteroid kan? Mungkin, ada yang sudah tahu, ada yang lupa atau mungkin... ada yang gak tahu sama sek...

Assalamualaikum...

Hai, hai... tahu Asteroid kan?
Mungkin, ada yang sudah tahu, ada yang lupa atau mungkin... ada yang gak tahu sama sekali tentang asteroid?, hehehe...

Asteroid, yang pernah disebut sebagai planet minor atau planetoid, adalah benda berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit planet Neptunus). Asteroid berbeda dengan komet dari penampakan visualnya. Komet menampakkan koma ("ekor") sementara asteroid tidak.
Berikut gambar dari bentuk asteroid
dan komet :
(a) adalah gambar Asteroid Ceres,
Asteroid terbesar dengan diameter kira-kira 772 km.
(b) adalah gambar Komet Halley,
Komet yang terlihat dari bumi setiap 75-76 tahun
dan terakhir muncul pada tahun 1986
Nah, omong-omong tentang asteroid... pada tanggal cantik di bulan Desember ini, atau tepatnya yaitu pada tanggal 12 Desember 2012 atau 12/12/12 mendatang ada sebuah asteroid yang akan melintas dekat Bumi.

Tenaaang... karena Alhamdulillah, tidak ada potensi tumbukan dengan planet Bumi kita yang tercinta ini.

Gambar model 3D Asteroid Toutatis
dari 4 sisi yang berbeda (solarviews)
Asteroid itu bernama Toutatis dengan bentuk mirip kentang sepanjang 4,3 km, lebar 2,6 km dan massa 50 milyar ton. Toutatis adalah batu angkasa yang bentuknya tak teratur dan memanjang. Ia memiliki pergerakan sangat lamban.

Pertama kali dilihat manusia pada 1934 namun kemudian tak terlacak hingga belakangan ditemukan lagi pada 1989 silam.

Kini Toutatis diketahui sebagai asteroid yang mengorbit Matahari di antara Bumi dan Jupiter dengan periode 4 tahunan dan perilakunya dikendalikan oleh gravitasi kedua planet tersebut. Sebagai konsekuensinya, Toutatis pun melintas-dekat Bumi sekali setiap 4 tahun.


Pada tahun 2012 ini perlintasan-dekat Toutatis akan terjadi pada 12 Desember 2012, tepatnya pukul 13:40 WIB mendatang sejauh 'hanya' 6,95 juta km atau hanya 18 kali lebih jauh dibanding Bulan.
Saat itu titik terdekat ke Bumi adalah bagian tengah Samudera Pasifik. Meski tergolong sangat dekat dalam skala astronomi, namun kecilnya ukuran asteroid membuat Toutatis hanya nampak sebagai bintik cahaya dengan magnitudo semu maksimum +8, sehingga butuh binokuler/teleskop untuk mengamatinya.

Untuk lebih jelasnya, silahkan perhatikan simulasinya pada video berikut, dan kalau boleh saya kasih saran, video ini wajib ditonton... karena selain videonya sangat informatif dan tampilan yang ditata dengan sangat baik, musik pengiringnya pun bagus banget lho... tonton deh, :


Bersyukurlah, hingga saat ini Toutatis hanyalah melintas-dekat tanpa berpotensi tumbukan. Sebab jika asteroid jumbo ini sampai menabrak Bumi, dampaknya benar-benar tak terperi. Simulasi menunjukkan jika asteroid ini jatuh di tanah yang tersusun oleh sedimen gamping atau sejenisnya, akan terjadi pelepasan energi hingga 1,68 juta megaton TNT alias setara 84 juta butir bom nuklir Hiroshima yang diledakkan serempak. Asteroid bakal mengoyak titik tumbuknya menjadi kawah selebar 39 km dengan akumulasi panas mampu membakar obyek sejauh 700 km. Sementara gelombang kejutnya mampu memorak-porandakan kawasan seluas 5,6 juta km persegi tanpa ampun.

Jika Toutatis jatuh di lautan, terbentuk mega-tsunami yang demikian massif sehingga pada jarak 10.000 km dari titik tumbuknya, gelombangnya masih setinggi 36 meter (periode 260 detik) yang menjalar secepat 200 km/jam.


Asteroid Toutatis
1996 Goldstone radar image

Sumber Gambar : Wikipedia
Namun dampak paling menggidikkan adalah gangguan berat pada lingkungan. Dengan anggapan 6,25 % massa asteroid berupa Belerang maka tumbukan Toutatis bakal menyemburkan 576 juta ton aerosol asam sulfat ke udara untuk kemudian terdistribusi ke segenap penjuru lapisan stratosfer, membentuk tabir surya penghalang sinar Matahari ke Bumi.

Jika ukuran rata-rata aerosol itu 0,1 mm maka intensitas sinar Matahari di permukaan Bumi anjlok sebesar rata-rata 10 % dibanding semula yang menyebabkan terjadinya penurunan suhu rata-rata 7 derajat Celcius dibanding semula. Penurunan suhu bakal berimbas pada penurunan curah hujan yang pada gilirannya mengacaukan iklim demikian rupa sehingga berpotensi menyebabkan kematian massal. Berapa? Jika model perubahan iklim akibat letusan gunung berapi bisa dipercaya dan dijadikan analog, secara kasar diperkirakan 1 dari setiap 100 orang yang hidup di pada saat ini bakal tewas oleh gangguan lingkungan berat akibat hantaman Toutatis, entah dimanapun ia bertempat tinggal.
Jadi, bersyukurlah, karena asteroid berukuran jumbo itu hanya numpang lewat saja...
Sekian, semoga informasi ini bisa menambah pengetahuan siapapun yang membacanya,

Wassalamualaikum... Wr. Wb.

Special thanks to my dear friend, Kurdstan Planetarium, thank you very much for a cool video.

Sumber dan Referensi :

Bapak Ma'rufin Sudibyo | Himpunan Astronomi Amatir Jakarta
(dengan sedikit penambahan)

Collins dkk. 2005. Earth Impact Effects Program : A Web–based Computer Program for Calculating the Regional Environmental Consequences of a Meteoroid Impact on Earth. Meteoritics & Planetary Science 40, no. 6 (2005), 817–840.

Rampino. 2002. Supereruptions as a Threat to Civilizations on Earth-like Planets. Icarus no 156 (2002), 562–569.

Solarview.com
Wikipedia/Ceres
Wikipedia/Asteroid
Wikipedia/Komet Haley

You Might Also Like

47 Comments