Bernapas, Nikmat yang Luar Biasa.

Assalamualaikum... Bernapas, kegiatan sederhana dan sangat sedikit orang pernah merenungkannya adalah salah satu nikmat dari-Nya yan...

Assalamualaikum...

Bernapas, kegiatan sederhana dan sangat sedikit orang pernah merenungkannya adalah salah satu nikmat dari-Nya yang begitu luar biasa...

Seperti paragraf yang saya kutip dari film tentang pernapasan yang berjudul Keajaiban Sistem Pernapasan, berikut ini :

"Anda memiliki cita-cita yang ingin Anda wujudkan dalam kehidupan. Namun, hal ini tidaklah sepenting nikmat yang telah Anda punyai saat ini: bernapas. Tatkala pernapasan terhambat, Anda akan pasti rela memberikan seluruh harta benda yang Anda punyai agar dapat bernapas kembali. Seandainya tak mampu bernapas semenit saja maka satu menit atau beberapa menit berikutnya Anda akan kehilangan kesadaran. Selanjutnya, kematian otak akan menyusul dalam dua atau tiga menit selanjutnya. Akhirnya, hidup Anda pun berakhir. Bernapas terkesan amat sederhana, tak heran jika sangat sedikit orang yang memikirkannya. Namun, bernapas hanyalah awal dari serangkaian keajaiban. Setiap sel dalam tubuh kita memerlukan oksigen yang dipenuhi melalui pernapasan. Denyut jantung, pergerakan otot, pembelahan sel dan kegiatan berpikir di otak Anda takkan mungkin terjadi tanpa oksigen."

Video :


Pernapasan, seperti yang telah kita ketahui adalah menghirup udara ke dalam paru-paru kemudian dikeluarkan lagi melalui hidung. Organ tubuh yang berperan dalam proses pernapasan bukan hanya hidung, namun termasuk juga tekak, pangkal tenggorokan, batang tenggorokan dengan berbagai rongganya dan paru-paru. Kesemuanya itu menjadi satu dalam saluran napas yang dilapisi oleh selaput lendir guna membersihkan jalur pernapasan dari kotoran yang terdapat pada udara yang dihirup.

Bernapas adalah hidup. Setiap yang bernapas berarti menunjukkan adanya kehidupan. Berhentinya pernapasan beberapa menit saja sudah dapat mengantarkan orang pada kematian. Gerakan menghirup dan mengeluarkan napas ini sangat penting bagi manusia. Ini akan terus berlangsung sepanjang hidup manusia itu sendiri. Aktivitas pernapasan akan terus bertambah frekuensinya ketika orang melakukan pekerjaan berat. Kalau sampai terhenti akibatnya sudah dapat ditebak.


Pada saat kita bernapas, sesungguhnya telah terjadi proses oksidasi serta perpindahan dua zat yang terdapat di udara. Oksigen masuk ke dalam paru-paru dan karbondioksida sebagai sisa dari proses oksidasi ini dikeluarkan. Dari proses oksidasi tersebut sepertiga dihasilkan energi setelah bercampur dengan zat yang terkandung dalam makanan untuk diedarkan ke seluruh sel tubuh. Kemudian sepertiga lagi disimpan sebagai cadangan energi dan sepertiga lagi dibuang.

Masih banyak yang belum mengetahui bahwa sebenarnya sistem pernapasan manusia memiliki keajaiban-keajaiban. Dalam hal ini para ahli dari dunia timur telah menunjukan kebolehannya menemukan berbagai macam sistem pernapasan untuk menunjang kesehatan manusia.

Selama ini orang bernapas hanya sekedar bernapas saja, menghirup dan menghembuskan udara tanpa mengenal apa yang dinamakan “kesegaran udara”. Kapasitas paru-paru tidak digunakan secara maksimal, sehingga mereka tidak dapat menjiwai atau merasakan dengan akrab udara yang memberikan kesegaran.

Kesegaran Udara 
Cobalah, ambil udara segar dengan pernapasan yang panjang dan dalam, kemudian keluarkan sampai habis. Ulangi beberapa kali…


Apa yang Anda rasakan? Terasa segar dan nikmat bukan? Udara yang dihirup ini akan beredar ke seluruh tubuh. Ini merupakan langkah awal bagi Anda dalam mengenal kesegaran udara. Hal ini akan dapat dirasakan manfaatnya jika secara rutin dilakukan setiap pagi hari dan malam menjelang tidur atau saat Anda merasa gerah dan memerlukan kesegaran. Inilah salah satu keajaiban sistem pernapasan yang kita lakukan.


Secara ilmiah, pernapasan yang panjang dan dalam akan membuat siapapun memperoleh udara yang cukup dibutuhkan oleh tubuh. Pernapasan yang dangkal dan pendek bisa menyebabkan datangnya penyakit, karena seseorang tidak memperoleh udara segar yang cukup.

Sisa pembakaran mungkin tidak dapat terangkut dengan baik, demikian pula proses oksidasi tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini dapat membuat tubuh menjadi lesu atau lemah. Oksigen diperlukan untuk proses berpikir, proses pencernaan, mengangkut zat-zat makanan dalam darah, membangun jaringan tubuh dll.

Kebiasaan orang terhadap sistem pernapasannya adalah seringnya menarik napas dengan cepat, begitu pula saat mengeluarkannya. Bukankah demikian? Padahal yang seharusnya adalah menghirup dengan perlahan, panjang dan dalam. Saat mengeluarkannya pun seharusnya begitu pula.

Dengan pernapasan yang biasa sering kita lakukan, kita hanya menggunakan sebagian kecil atau seperempat bahkan kurang dari kemampuan dan kapasitas paru-paru yang kita miliki. Kemampuan paru-paru sebenarnya bisa ditingkatkan menjadi setengahnya jika kita rutin melakukan latihan untuk memperoleh kesegaran udara. Secara bertahap bukan tidak mungkin kita bisa memaksimalkan hampir seluruh kapasitas paru-paru.

Dalam perkembangan selanjutnya, manusia kemudian menemukan dan mengembangkan berbagai macam ilmu pernapasan beberapa abad yang lalu dengan tujuan untuk kesehatan, beladiri, olahraga dan sebagainya. Misalnya pernapasan dua sisi, sering disebut juga sebagai pernapasan positif negatif atau pernapasan bulan dan matahari. Lalu ada pernapasan segitiga, pernapasan segi empat, pernapasan perut, pernapasan diafragma, pernapasan abdomen normal, pernapasan abdomen terbalik, pernapasan kulit, pernapasan suci, pernapasan Yim Yang, pernapasan Tai Chi, Falun Gong dll.

Berbagai macam pernapasan tersebut bisa dilatih secara teratur dengan teknik tertentu yang kemudian menjadi seni tersendiri bagi perkumpulan olahraga beladiri maupun senam  sehat yang ada di Indonesia dan di seluruh dunia. Bahkan dengan latihan secara khusus teknik pernapasan bisa digunakan untuk relaksasi dan menghancurkan benda-benda keras ala Kuil Shaolin. 

Tidak sedikit masalah kesehatan yang berindikasikan dampak gangguan pernapasan. 
Bernapas tidak sesepele mengambil udara dan menghembuskannya sekejap. Proses ‘penyambung hidup’ satu ini merupakan proses terpenting yang memberikan indikasi status kesehatan tubuh Anda.
Seperti yang telah disebutkan diatas, bernapas merupakan suatu proses menghirup oksigen dari udara bebas (inspirasi) dan mengeluarkan karbondioksida dari dalam tubuh (ekspirasi). Dalam keadaan istirahat, frekuensi pernapasan normal dalam satu menit dapat berbeda-beda tergantung dari usia seseorang, antara lain:
  • bayi baru lahir          : 40-60 kali/menit
  • anak 1 tahun            : 30-40 kali/menit
  • anak 3 tahun            : 25-30 kali/menit
  • anak 5-7 tahun        : 20-15 kali/menit
  • anak 10-15 tahun    : 15-20 kali/menit
  • dewasa                     : 12-20 kali/menit
Kecepatan pernapasan tersebut diatur sedemikian rupa oleh pusat pernapasan di medula oblongata otak dan disesuaikan dengan kebutuhan tubuh. Frekuensi pernapasan yang berlangsung lebih lambat dari  batas normal diatas dikenal sebagai bradipnea yang dapat terjadi misalnya akibat pemakaian obat-obatan narkotik, akibat kelainan otak, dan lain sebagainya.
Sementara frekuensi pernapasan yang lebih cepat dari batas normal di atas dikenal sebagai takipnea yang dapat terjadi misalnya pada penderita infeksi paru (pneumonia), orang yang mengalami serangan panik, cemas, dan lain sebagainya.

Bagaimana Mekanisme Terjadinya Napas?
Proses bernapas diatur oleh pusat pernapasan yang terletak di medula oblongata. Medula oblongata akan mengirimkan rangsangan terhadap otot-otot pernapasan, yaitu otot diafragma dan otot interkostalis (otot sela iga) melalui sistem saraf otonom, sehingga proses pernapasan akan berlangsung secara otomatis di luar kesadaran seseorang.

Seperti yang telah diketahui bahwa proses bernapas terdiri atas dua gerakan, yaitu:
  1. Inspirasi : merupakan gerakan aktif untuk menghirup nafas. Saat menarik napas, otot-otot pernapasan akan berkontraksi sehingga rongga dada mengembang dan membesar sehingga udara akan mengalir dari atmosfer (bertekanan tinggi) ke dalam paru (bertekanan rendah).
  2. Ekspirasi : yaitu gerakan pasif dimana udara dipaksa keluar akibat terjadinya relaksasi (pengendoran) otot-otot pernapasan yang memaksa paru-paru untuk kempes kembali.

Dalam keadaan normal, usaha bernapas hanya memerlukan 3% dari pemakaian energi total. Usaha bernapas baru memerlukan energi yang lebih tinggi bila diperlukan peningkatan kebutuhan akan bernapas, misal saat olahraga, saat menderita penyakit paru obstruktif kronik, saat serangan asma, dan lain sebagainya.

Macam-Macam Cara Bernapas
Meskipun terlihat sama, namun sebenarnya terdapat beberapa variasi dalam cara bernapas yang dilakukan oleh seseorang. Saat ini telah diketahui terdapat beberapa tipe cara pernapasan, antara lain :

1.    Pernapasan dada (pernapasan torakal)
Yang berkontraksi hanya otot interkostal tanpa diikuti oleh kontraksi dari otot diafragma, sehingga hanya menghasilkan pernapasan yang dangkal. Cara bernapas seperti ini dapat terjadi pada penderita tumor di dalam perut, penderita dengan keluhan sakit hebat pada pergerakan dinding perut, penderita serangan panik, cemas, stres, dll. 


2.    Pernapasan perut (pernapasan abdomen)
Yang berkontraksi hanya otot diafragma tanpa diikuti oleh kontraksi otot interkostal. Otot diafragma merupakan otot pernapasan yang utama. Saat menarik napas, diafragma akan berkontraksi dengan bergerak ke bawah dan mendatar sehingga akan memperbesar volume rongga dada. Akibat kontraksi otot diafragma ini maka dinding perut akan terlihat menonjol ke depan saat menarik napas. Pernapasan perut akan menghasilkan pernapasan yang lebih dalam daripada pernapasan dada. Pernapasan perut dapat ditemukan pada penderita penyakit paru kronik lanjut. Namun demikian, pola pernapasan ini seringkali juga digunakan sebagai terapi untuk orang dengan serangan panik, cemas dan lain sebagainya.


3.    Kombinasi pernapasan dada dan perut
Merupakan tipe pernapasan yang paling banyak dilakukan oleh orang dalam kondisi sehat. Kontraksi dari otot-otot pernapasan, yaitu otot interkostal dan otot diafragma, menyebabkan rongga ada mengembang secara maksimal sehingga udara yang dihirup akan lebih banyak dan bernapas menjadi lebih efektif. Pada wanita sehat, umumnya pernapasan torakal lebih dominan dan disebut sebagai pernapasan torakoabdominal. Sedangkan pada pria sehat pernapasan abdomen akan lebih dominan dan disebut sebagai pernapasan abdominotorakal. Hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan bentuk anatomi dada dan perut antara pria dan wanita. 


Bernapas dalam diketahui mampu membantu seseorang untuk lebih tenang dan mampu mengurangi ketegangan. Karena itu, metode bernapas dengan perut seringkali digunakan sebagai metode untuk terapi penderita dengan serangan panik, cemas, dan lain sebagainya.

Namun, hingga saat ini belum banyak penelitian yang dilakukan untuk membuktikan hubungan antara pola pernapasan melalui perut dengan efeknya terhadap masalah kesehatan yang lain.

Menurut salah satu penelitian yang telah diterbitkan dalam An International Journal of Respiratory Medicine menyatakan bahwa pelatihan napas dan relaksasi pada orang dewasa dengan asma mampu menunjukkan adanya perbaikan dalam gejala pernapasannya dibandingkan dengan perawatan dengan cara biasa. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi hasil penelitian tersebut.

Sungguh semua itu adalah karunia Allah yang diberikan kepada manusia melalui sistem pernapasan. Keajaiban, misteri dan rahasia yang terdapat dari cara kita bernapas merupakan salah satu tanda-tanda adanya kekuasaan Allah. Kita wajib mensyukuri bahwa udara yang diciptakan untuk dinikmati manusia melalui pernapasan masih bisa kita peroleh secara gratis.

  Fa-biayyi alaa'i Rabbi kuma tukadzdzi ban

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
(Q.S. Ar-Rahman : 13)



Sumber dan Referensi :
wikipedia 
klikdokter.com 
halamanputih.wordpress.com 

You Might Also Like

7 Comments