Maret 2013, Komet PanSTARRS Melintas

Assalamualaikum... Komet PanSTARRS memiliki nama lengkap komet PanSTARRS (C/2011 L4), mengingat komet ini pertama kali terlihat o...

Assalamualaikum...

Komet PanSTARRS memiliki nama lengkap komet PanSTARRS (C/2011 L4), mengingat komet ini pertama kali terlihat oleh sistem pelacakan semi otomatik untuk benda-benda langit berpotensi bahaya yang dinamakan PanSTARRS (Panoramic Survey Telecsope and Rapid gigapixel). Sistem pelacak yang bekerja di bawah naungan Universitas Hawaii ini bertugas merekam berbagai benda langit asing yang mendekati bumi dan berpotensi bahaya, seperti asteroid dan komet.

Komet ini ditemukan pada 6 Juni 2011 lewat pengamatan dengan teleskop Pan-STARRS di Haleakala, Hawaii. Saat ditemukan, magnitud komet hanya +19. Magnitud menyatakan kecerlangan benda langit. Jika negatif, benda langit sangat terang. Dengan magnitud +19, komet Pan-STARRS sangat redup.

Dan untuk pertama kali dalam 110.000 tahun terakhir, komet Pan-STARRS memasuki wilayah dalam Tata Surya. Dan, hari ini adalah puncaknya. Komet ini mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi, "hanya" 147 juta kilometer dari Bumi.

Untuk menuju Bumi, komet Pan-STARRS menempuh jarak yang bukan main jauhnya. Saat ditemukan, jaraknya mencapai ratusan juta kilometer dari Bumi.

Mencapai jarak terdekat dengan Bumi, logikanya komet ini bisa disaksikan dengan lebih jelas. Namun, ternyata tak demikian.

Dari informasi yang dipublikasikan di Comet Chasing, sejak Sabtu (2/3/2012) lalu, komet ini hanya tampak di wilayah 30 derajat Lintang Selatan. Dengan begitu hanya wilayah tertentu saja yang bisa menyaksikannya.

Bapak Ma'rufin Sudibyo
Waktu dan Tempat Terbaik pengamatan komet PanSTARRS.
Menurut astronom Ma'rufin Sudibyo, waktu terbaik melihat Pan-STARRS dari wilayah ekuator seperti Indonesia bukan pada saat posisi terdekat dengan Bumi, tapi saat perihelion. 
Yaitu pada tanggal 10 Maret mendatang, dimana komet ini hanya berjarak 45 juta km dan berkedudukan lumayan tinggi di langit barat saat terbenamnya Matahari dan komet tepat berada di titik perihelionnya, sehingga secara teoritis bakal paling terang.

Perihelion adalah saat komet mencapai jarak terdekat dengan Matahari.
Simulasi terakhir menunjukkan kalau Pan-STARRS bakal membentuk ekor panjang, sepanjang paling tidak 5 derajat kala di perihelion.

Tempat terbaik pengamatan komet PanSTARRS hanya bisa dilakukan di lahan terbuka yang memiliki pandangan bebas ke arah horizon tempat komet berada.

Di Indonesia, komet PanSTARRS bisa di pagi hari jelang fajar sebagai komet pagi arah tenggara pada ketinggian sangat rendah sejak awal hingga 20 Februari 2013 TU. Sementara di sore hari komet ini akan nampak pada 26 Februari hingga 17 Maret 2013 TU di langit barat selepas Matahari terbenam, juga pada ketinggian cukup rendah dengan nilai ketinggian terbesar ini kurang dari 10º pada 9-10 Maret 2013 TU.

Perihelion akan dicapai Pan-STARRS pada Minggu (10/2/2013). Meski dikatakan akan tampak terang, magnitud pan-STARRS sendiri nanti hanya +2. Jadi, komet ini masih akan tampak redup.

Wilayah Indonesia sendiri sudah tak bisa melihat komet ini setelah 16 Maret 2013. Pertengahan hingga akhir Maret, giliran belahan utara Bumi yang bisa menyaksikan. Untuk soal pengamatan komet Pan-STARRS, Indonesia memang sedikit sial. Walau begitu, beberapa foto telah berhasil diabadikan.

Berikut beberapa foto Komet PanSTARRS yang berhasil diabadikan para photographer :

Komet PanSTARRS, diabadikan dari Selandia Baru
tepat saat Matahari terbenam 27 Februari 2013

Credit Luis Angerich dari Argentina pada 13 Februari 2013

Credit : Ignacio Diaz Bobillo
15 Februari 2013 @ Mercedes, Buenos Aires, Argentina

Credit : Ian Cooper
28 Februari 2013 di Glen Oroua, Manawatu, New Zealand.

Credit : Michael White
1 Maret 2013 di SH 3, Manawatu, New Zealand

Credit : Carl Gruber
2 Maret 2013 di Melbourne, Victoria, Australia

Selamat mengamati dan mengabadikan komet PanSTARRS...

Wassalamualaikum... Wr, Wb



Sumber dan Referensi :

You Might Also Like

6 Comments