Yang Sedang Menanti Kita...

Assalamualaikum... Pernahkah kita berpikir bahwa saat kita diciptakan Allah SWT, ada "paket hal" yang sedang menanti kita d...

Assalamualaikum...

Pernahkah kita berpikir bahwa saat kita diciptakan Allah SWT, ada "paket hal" yang sedang menanti kita diseberang sana. Bukan... itu bukanlah tentang orang tua dan kerabat tercinta kita. Mereka bukan sedang menanti, mereka sekedar sedang menyambut saat bergabungnya kita. Ini juga bukan tentang seseorang yang akan menjadi pasangan hidup kita kelak. Yang sedang menanti kita adalah keadaan yang tak mampu kita halau, yang kelak menjadi "pakaian" yang elekat ditubuh dan jiwa kita.

Gambar perkembangan janin manusia di dalam rahim ibu
SAAT KITA MENJADI JANIN, yang sedang menanti kita adalah masa bayi. Yaitu saat tumbuh dan berkembangnya kita sebagai manusia baru. Disini, orang tua dan kerabat menjadi sekedar tim penyambut dan pengiring hidup kita, karena kemudian suka atau tidak mereka satu per satu akan pergi meninggalkan kita.

SAAT KITA MENJADI ANAK-ANAK, yang sedang menanti kita adalah masa dewasa. Yaitu masa kita berhadapan dengan begitu banyak pilihan hidup, dan kita harus menjatuhkan pilihan hidup kita. Disini, orang tua dan kerabata menjadi sekedar tim penasihat yang memberikan saran dan alternatif nilai.
Mau tak mau, semua jenis nasehat yang mereka berikan sekedar usulan yang bisa kita jalankan atau tidak. Sebagai manusia baru, kitalah pemegang keputusan untuk melakukan sesuatu atas pilihan kita.

SAAT KITA MENJADI DEWASA, yang sedang menati kita adalah masa tua. Yaitu saat kita berhadapan dengan susutnya kemampuan fisik dan mental. Disini kita kita mungkin hidup seorang diri, mungkin karena memang telah bulat dengan keputusan untuk tidak menikah, atau memang karena istri atau suami kita telah lebih tutup usia, sementara anak dan cucu kita tinggal dan hidup berjauhan dengan kita.
Bisa dibayangkan....?
Dan mungkin hanya akan menjadi suatu kesia-siaan jika kita melakukan protes terhadap Allah SWT, karena hidup berjalan amatlah cepat. Bahkan saat ini pun kita sudah mulai merasakannya, bukan?
Nilai dan keyakinan begitu mudah berhamburan dan sulit untuk memungutinya kembali.

Tidak seperti sangkaan kita, bahkan orang-orang yang kita cintai sekalipun bisa menjadi aktor di balik pengucilan kita di ujung hidup yang renta.

SAAT KITA MENJADI TUA, yang sedang menanti kita adalah kemustahilan-kemustahilan kemanusiaan kita. Yaitu saat kita berhadapan dengan ketakberdayaan untuk memutarbalik siklus hidup kita dengan kembali menjadi dewasa, anak-anak dan bayi.
Sama tak berdayanya kita untuk tidak masuk dalam aturan main Allah SWT yang rumit, yang hanya mampu kita jalankan, tanpa pernah mampu kita putuskan untuk berhenti dan kita keluar sesaat untuk istirahat.
(Annida's Magazine, 2004)

Hargai dan syukurilah setiap nikmat yang kamu terima dalam kehidupanmu....


Wassalamualaikum... Wr, Wb.

You Might Also Like

8 Comments