Hadist Rasulullah SAW Tentang Waktu Shalat

Assalamualaikum... Dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa ayat 103, Allah SWT berfirman : "Maka apabila kamu telah menyelesaikan...

Assalamualaikum...

Dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa ayat 103, Allah SWT berfirman :

"Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu),
ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring.
Kemudian apabila kamu telah merasa aman,
maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa).
Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya
atas orang-orang yang beriman."

Q.S. An-Nisaa : 103

Dan seperti yang kita ketahui bahwa Shalat Fardu lima waktu adalah salah satu kewajiban yang diserahkan kepada kita umat Nabi Muhammad SAW, sesudah beliau melakukan Isra' dan Mi'raj. Selain itu ada shalat-shalat sunah lainnya yang diajarkan beliau, Rasulullah SAW. Salah satunya adalah shalat sunah Gerhana. Sebagai seorang mukmin, kita wajib mentaati peraturan Allah SWT dan Rasul-Nya.

Namun meskipun kita tahu bahwa pada setiap gerakan shalat itu bermanfaat baik untuk tubuh kita dan melaksanakan shalat dengan segera itu adalah pekerjaan baik yang dicintai Allah, terkadang masih saja diantara kita dan termasuk saya yang suka lalai dan melambat-lambatkan waktu shalat... 

Sebagai seorang muslim kita juga mempunyai kewajiban untuk saling mengingatkan dalam hal kebaikan. Nah, pada kesempatan kali ini, sebagai seorang teman, saya hanya ingin sedikit mengingatkan sahabat-sahabat muslim yang membaca tulisan ini untuk tidak melambat-lambatkan waktu shalat apalagi sampai meninggalkannya, sesibuk apapun kalian.

Disini tidak akan dibahas mengenai ganjaran seperti apa dan bagaimana yang akan diterima seandainya kita meninggalkan shalat. Dalam tulisan ini, saya hanya akan share mengenai Hadist-Hadist Rasulullah SAW Tentang Waktu Shalat. Dengan harapan, bisa mengingatkan dan menyadarkan kita kembali untuk selalu melaksanakan Shalat tepat waktu.

Waktu Shalat Fardu Berdasarkan Dalil-Dalil Dari Hadist Sahih
  • Dari Abdullah bin Umar, Rasulullah SAW bersabda : "Shalat fajar (Subuh) waktunya hingga Matahari terbit. Shalat Zuhur waktunya hingga datang waktu Ashar. Shalat Ashar waktunya hingga cahaya Matahari mulai menguning. Shalat Maghrib waktunya hingga hilang mega merah. Shalat Isya waktunya hingga seperdua malam (H.R. Muslim)
  • Dari Abdullah bin Umar, dari Nabi Shalallahu Alaihi Wassallam, beliau bersabda : "Waktu Zuhur adalah selama belum datang waktu Ashar. Waktu Ashar adalah selama cahaya Matahari belum menguning. Waktu Maghrib ialah selama mega (awan) merah belum hilang. Waktu Isya hingga seperdua malam. Dan waktu Fajr (subuh) hingga terbit Matahari. (H.R. Muslim)
  • Dari Abdullah bin Umar, Rasulullah Shalallah Alaihi Wassallam bersabda : "Waktu Zuhur adalah apabila Matahari telah tergelincir hingga bayangan seseorang sepanjang badannya, yaitu selama belum datang waktu Ashar. Waktu Ashar, selama cahaya Matahari belum menguning. Waktu shalat Maghrib, selama belum hilang mega (awan) merah. Waktu shalat Isya hingga seperdua malam. Dan waktu Subuh, sejak terbit fajar hingga terbit Matahari. Apabila Matahari terbit, berhentilah shalat karena dia terbit antara dua tanduk setan. (H.R. Muslim)
  • Dari Sulaiman bin Buraidah, dari bapaknya, dari Nabi Shalallahu Alaihi Wassallam, bahwa seorang laki-laki bertanya kepada beliau tentang waktu-waktu shalat. Sabda Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassallam : "Shalatlah bersama-sama dengan kami dua hari ini". Maka ketika Matahari telah tergelincir beliau menyuruh Bilal untuk Adzan dan Qamat untuk Shalat Zuhur. Kemudian disuruh beliau pula Bilal Qamat untuk Shala Ashar, sedangkan Matahari masih tinggi dan cahayanya masih terang. Kemudian disuruh beliau pula Bilal Qamat untuk Shalat Maghrib, yaitu ketika Matahari telah terbenam. Kemudian disuruh beliau pula Bilal Qamat untuk Shalat Isya, yaitu ketika mega merah telah hilang. Kemudian disuruh beliau pula Bilal Qamat untuk Shalat Subuh, yaitu ketika terbit fajar. Pada hari kedua disuruh pula Bilal Adzan dan Qamat untuk Shalat Zuhur agak terlambat dari kemarin yaitu sehingga hawa panas telah agak reda. Setelah panas reda, barulah beliau shalat. Kemudian beliau shalat Ashar ketika Matahari tinggi, tetapi agak terlambat dari kemarin. Dan beliau Shalat Maghrib sebelum hilang mega merah. Shalat Isya setelah lewat sepertiga malam. Shalat Subuh setelah langit agak bercahaya. Kemudian beliau bertanya : "Kemanakah orang yang bertanya tentang waktu shalat itu?". Laki-laki itu menjawab : "Saya ya Rasulullah!". Sabda beliau : "Waktu-waktu shalat adalah seperti yang telah anda saksikan itu". (H.R. Muslim)
  • Dari Salamah bin Akwa, katanya : "Sesungguhnya Rasulullah Shalallah 'Alaihi Wassallam biasa shalat Maghrib apabila Matahari sudah terbenam" (H.R. Muslim) 
  • Dari Aisyah, ia berkata : "Pada suatu malam nabi Shalallahu 'Alaihi Wassallam lambat keluar untuk Shalat Isya, sehingga sebagian malam telah berlalu dan jamaah masjid sudah tertidur. Sesudah itu barulah beliau keluar untuk shalat. Beliau bersabda : "Kalaulah tidak akan memberatkan kepada umatku, maka inilah (waktu yang baik) untuk shalat Isya". (H.R. Muslim)

  • Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata : "Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassallam shalat Zuhur setelah tergelincir Matahari. Shalat Ashar ketika Matahari masih bersih (belum berubah warna). Shalat Maghrib ketika Matahari sudah terbenam. Shalat Isya kadang-kadang diundurkannya, kadang-kadang disegerakannya. Apabila dilihatnya jamaah telah berkumpul, maka disegerakannya. Dan apabila mereka lambat berkumpul, maka diundurkannya. Dan beliau shalat Subuh ketika langit masih gelap." (H.R. Muslim)

Simulasi Jam Shalat
Berdasarkan rujukan dari kitab Sahih Muslim Syarah Nawawi, awal waktu shalat yang dijelaskan dibawah ini adalah untuk menentukan saat-saat pertama Adzan di Masjid, sedangkan waktu untuk mengerjakan shalat fardu adalah apabila Qamat sudah dikumandangkan. Awal waktu shalat senantiasa berubah-ubah mengikuti peredaran Bulan dan Matahari. Sehingga setiap kota atau negara juga memiliki awal waktu shalat yang berbeda-beda pula.

Waktu Isya
Awal waktu dimulai ketika syafaq (cahaya putih di awan) sudah lenyap berganti gelap yaitu sekitar jam 07:30 malam. Akhir waktunya adalah hingga seperdua malam yaitu hingga sekitar jam 01:30 malam.

Range waktu Isya = 07:30 malam s/d 01:30 dini hari
yaitu sekitar 6 jam

Waktu Subuh
Awal waktu dimulai sejak sekitar jam 04:30 pagi. Akhir waktunya adalah ketika Matahari mulai terbit yang ditandai dengan adanya sinar/cahaya dilangit dan awan mulai berwarna terang, yaitu hingga sekitar jam 05:45 pagi.

Range waktu shalat Subuh = 04:45 s/d 05:45 pagi
yaitu sekitar 60 menit (1 jam)

Waktu Zuhur
Awal waktunya adalah setelah tergelincirnya Matahari dari pertengahan langit sekitar jam 12:15 siang. Akhir waktunya apabila bayang-bayang sesuatu telah sama panjangnya atau sebelum waktu Ashar jam 03:00 sore.

Range waktu Zuhur = 12:15 siang s/d 03:00 sore
yaitu sekitar 2 jam 45 menit

Waktu Ashar
Awal waktu dimulai ketika waktu Zuhur sudah habis dan panjang bayangan sama panjang dengan benda yang terkena sinar/cahaya Matahari, sekitar jam 03:15 sore. Akhir waktunya adalah ketika cahaya Matahari mulai menguning jam kurang lebih sekitar jam 06:00 sore.

Range waktu Ashar = 03:15 sore s/d 06:00 sore
yaitu sekitar 2 jam 45 menit


Waktu Maghrib
Awal waktunya dimulai ketika Matahari sudah menguning tanda mulai terbenam yaitu sekitar jam 06:15 sore. Akhir waktu adalah ketika Matahari sudah tenggelam dan tidak tampak lagi, kemudian dilangit awan berwarna merah, (07:30 malam) hingga kemudian awan merah itu berubah menjadi putih (syafaq).
Range waktu Maghrib = 06:15 s/d 07:00 malam
yaitu sekitar 45 menit


Itulah mengenai hadist-hadist Rasulullah SAW tentang waktu shalat dan simulasi jamnya, semoga bermanfaat dan semoga mulai hari ini kita bisa menjadi orang yang lebih taat lagi kepada Allah SWT, Amin...

Wassalamualaikum... Wr, Wb.

You Might Also Like

8 Comments