Book Review : Ignite Me (Shatter Me Series #3) by Tahereh Mafi

Finally , selesai juga baca Shatter Me Series sampai buku ketiganya ini, Ignite Me . Dan yeah... melalui buku ketiga ini semakin mengukuhk...

Finally, selesai juga baca Shatter Me Series sampai buku ketiganya ini, Ignite Me. Dan yeah... melalui buku ketiga ini semakin mengukuhkan saya untuk berada di Tim Warner. Lho...? bukannya Warner kejam, jahat, nyebelin, posesif sama Juliette, pokoknya gak ada baik-baiknya ya kan....? Kok jadi tim Warner sih? Helloooww.... mas Adam dikemanain? Aaakk.... pokoknya : Warner, aku padamu *ketjup jauh*

Sinopsis
Suatu hari nanti aku akan hancur .…
Suatu hari nanti aku akan hancurkan semua jeruji
yang mengekangku.

Saat ini, aku tak tahu bagaimana nasib Omega Point dan semua penghuninya. Mungkin mereka sudah tewas. Mungkin perang sudah berakhir, sebelum benar-benar dimulai. Di mata Tatanan Baru, aku adalah pemberontak terakhir.

Namun, aku akan bertahan hidup dan terus berjuang untuk meruntuhkan pemerintahan yang sewenang-wenang ini, bagaimana pun caranya. Meskipun harus meminta bantuan orang yang paling tidak kupercaya: Warner.

Seluruh dunia mungkin akan menyerangku, tapi aku tidak akan gentar. Tidak ada kata mundur atau menyerah dalam kamusku. Akan kupertaruhkan semuanya. Inilah puncak perjuanganku.

Identitas Buku
Judul : Ignite Me (Shatter Me Series #3)
Penulis : Tahereh Mafi
Kategori : Fantasi, Fiksi Ilmiah, Romance, Dystopia
Penerjemah : Dina Begum
Tebal : 500 halaman
Ukuran Buku : 20,5x13 cm
ISBN : 978-979-433-857-5
Penerbit : Penerbit Mizan
Softcover, Cetakan Pertama, Februari 2015

Review
Sedikit flashback ke buku kedua, bahwa Warner juga memiliki kekuatan. Selain kebal terhadap sentuhan Juliette, ia juga mampu menjadi media penyalur dua kekuatan. Sebenarnya, Warner dan Juliette sudah menyadari hal itu dari sejak lama. Namun, Juliette sendiri tidak berniat mengatakan itu kepada siapapun. Menurutnya, jika Adam tahu ada orang lain, apalagi orang itu adalah Warner, yang kebal terhadap sentuhannya, ia khawatir akan membuat Adam marah dan sakit hati.

Terlebih bahwa mereka berdua, Warner dan Adam adalah kakak beradik alias Warner adalah kakaknya Adam dan Adam adalah adiknya Warner alias mereka saudara kandung se-ayah. APA??? Ya, begitulah keadaannya. Mereka berdua juga James adalah anak-anak dari sang Panglima Tertinggi Tatanan Baru, Anderson

Kekuatan yang Warner miliki sejalan dengan kekuatan yang Juliette miliki , bisa dibilang hal ini adalah sesuatu yang menguntungkan bagi mereka berdua. Warner bisa menyerap kekuatan orang lain hanya dengan menyentuhnya, dia akan mendapat kekuatan orang tersebut dan bisa menggunakannya. Sebuah kekuatan yang memang cocok dengan Warner yang memiliki karakter jahat. :P



Pada buku ketiga ini, cerita diawali dengan Juliette yang telah siuman setelah ditembak di dada pada akhir buku kedua oleh Anderson. Juliette selamat dari jurang kematian berkat Warner. Sebenarnya berkat kekuatan Sonya dan Sara melalui perantara Warner. Mengapa dibutuhkan Warner sebagai perantara? Tentu saja karena Sonya dan Sara tidak kebal terhadap kekuatan Juliette.

Omega Point telah hancur oleh serangan tanpa ampun dari Tatanan Baru.

Menurut Warner, tidak ada lagi orang dari Omega Point yang tersisa selain Juliette. Mengetahui hal tersebut, Juliette sangat sedih, terpukul, marah dan tidak percaya, ia meminta Warner untuk menunjukkan Omega Point sebagai bukti agar dirinya bisa percaya. 

Sayangnya, memang benar, Omega Point telah hancur, rata dengan tanah.

Setelah ia benar-benar percaya, Juliette meminta Warner yang telah mengantarkannya ketempat itu untuk meninggalkannya disitu. Juliette merasa yakin bahwa masih ada sesuatu yang tersisa dari kehancuran Omega Point. Warner pun menyetujuinya dan mengatakan ia akan segera kembali untuk menjemputnya.

Benar saja, saat Juliette termenung berdiri di lahan kosong bekas berdirinya Omega Point, ia melihat Kenji. Ya, Kenji selamat. Bahkan tidak hanya Kenji, ada beberapa orang Omega Point lainnya yang juga selamat. Apakah Adam termasuk di dalamnya? Hmm, kasih tau gak yaa... ^_^

Bersama dengan beberapa orang Omega Point yang tersisa, Juliette juga Warner merencanakan untuk melakukan kudeta. Wait, Warner? Iya, Warner... Tidak disangka sebelumnya, Warner menyetujui bahkan mendukung penuh keinginan dan rencana Juliette dan orang-orang Omega Point untuk menghancurkan Tatanan Dunia Baru.

Berhasilkah Juliette dan Warner menghancurkan Tatanan Baru? Jika berhasil, bagaimanakah nasib Anderson? Seperti halnya pertanyaan dari orang-orang Omega Point yang tersisa itu : Apakah benar Warner bisa dipercaya? Bagaimana pula reaksi Warner setelah mengetahui bahwa Adam dan James adalah adiknya?

Bagi saya sendiri, ini adalah akhir cerita yang tidak begitu memuaskan. Ibaratnya, melalui buku pertama dan kedua saya diming-imingi sesuatu yang membuat saya begitu penasaran dan menjelang akhir buku ketiga, setelah melewati lika-liku perjalanan yang memang saya akui sungguh mengasyikkan, justru saya hanya disuguhi sesuatu yang kemudian membuat saya berkata : "Udah? Cuma gitu aja...?". Berasa kurang greget gimanaaaaa gitu endingnya, gak sesuai dengan ekspektasi saya sebelumnya untuk buku ketiga ini. Masih seperti buku kedua, rupanya penulis memang lebih fokus ke drama dibanding konflik dan aksinya.

Kutipan-Kutipan Favorit
1. Aku tak pernah berhentib untuk memikirkan apakah ada orang lain yang dirundung derita yang lebih buruk daripada aku. (Halaman 34)

2. Kalau kau tidak memahami musuhu, atau lebih buruk lagi, kalau kau meremehkan lawanmu, kau akan kalah. (Halaman 92)

3. Aku sudah tidak lagi takut terhadap ketakutan, dan tidak akan membiarkan itu menguasaiku. Ketakutan akan belajar untuk merasa takut terhadapku. (Halaman 135)

4. Kau sempurna. Semuanya. Seluruh tubuh. Secara proporsional. Secara simetris. Secara absurd. Secara matematis sempurna. Bahkan, tidak masuk akal ada orang yang bisa kelihatan seperti kau. (Halaman 252)

5. Aku ingin kau membuat daftar semua hal favoritmu, dan aku ingin berada di dalamnya. (Halamn 409)

Kelebihan dan Kekurangan
Secara fisik saya suka tampilan bukunya. Baik itu kualitas kertas, jilid maupun ukuran dan bentuk font-nya. Cuma sayang, ishh... lagi, lagi... gak ada bookmark-nya.

Setelah di buku pertama saya dikejutkan dengan cerita tentang kekuatan mematikan yang dimiliki Juliette. Di buku kedua, lebih dikejutkan lagi dengan berbagai kenyataan yang sebelumnya tidak pernah saya duga ketika saya masih membaca pertama, termasuk diketahuinya kekuatan Adam dan Warner. Nah di buku ketiga ini, saya diajak Mafi untuk mengetahui kekuatan Juliette secara lebih mendalam lagi. Pada buku ini, karakter Juliette sebagai  center point-nya sangatlah berubah, dia menjadi sosok perempuan yang berani dan tangguh. Gaya menulis Tahereh Mafi yang indah, lelucon-lelucon Kenji, kuatnya persahabatan Juliette dengan Kenji serta romantis dan begitu baiknya Warner terhadap Juliette mampu menutupi semua kekurangan-kekurangan yang saya rasakan pada buku ini.

Karena, ya... seperti yang saya tulis diatas, pada buku ketiga ini penulis memang masih lebih fokus ke dramanya saja dibanding konflik dan aksinya. Pada buku ini minim aksi. Ini jauh dari dugaan saya sebelumnya yang memperkirakan akan ada lebih banyak aksi dan konflik serta pertumpahan darah (*wooh...) yang lebih menegangkan. Bahkan pada beberapa bagian, saya merasa seolah bagian itu ditulis begitu saja supaya cepat selesai.

Rating Time!!!
Saya merasa, sepertinya ini belumlah sepenuhnya berakhir. Mengapa? Karena saya masih penasaran dengan nasib selanjutnya dari orang-orang Omega Point yang telah berhasil meruntuhkan Tatanan Baru, juga tentu saja... saya masih sangat penasaran dengan kelanjutan hubungan Warner dan Juliette, hehehe... Dan 4/5 bintang untuk Ignite Me,


Sedih seri ini berakhir, berharap penulis akan menulis lagi tentang kisah selanjutnya.

Review ini diikutsertakan dalam Tantangan Baca Ulas 2015 Season 2


Baca ini juga yaa :

You Might Also Like

0 Comments