Mengapa di Indonesia Tidak Turun Salju?

Assalamualaikum... Lebaran sudah usai. Suasana di rumahpun sudah kembali normal bin adem ayem. Ah, jadi kangen kumpul-kumpul seru lagi...

Assalamualaikum...

Lebaran sudah usai. Suasana di rumahpun sudah kembali normal bin adem ayem. Ah, jadi kangen kumpul-kumpul seru lagi sama saudara-saudara. Terutama sama keponakan-keponakan aku yaaang, aktifnya itu tuuu... Warbiyasa deh pokoknya, hehehe.... Tapi jujur, seneng dan bangga banget punya keponakan-keponakan yang selain pada aktif, lincah, sholeh juga pada pintar-pintar banget, Alhamdulillah. Seperti saat, hari ketiga atau keempat sehabis Lebaran ya, aku sama 3 keponakan aku lagi minum es buah. Ngadem, ceritanya. Karena kebetulan hari itu, hari-hari sebelumnya dan hari-hari sesudahnya bahkan sampai hari ini juga sih, terasa sangat panas, berangin kencang dan berdebu. Salah satu keponakanku bilang :

"Ihh... panas", disambut sama kakaknya "Iya... Coba aja sekarang hujan, pasti sejuk.". Nah si keponakanku yang ketiga, yang tadinya asyik banget ngumpulin strawberry dari mangkuk saji es buahnya, ikutan nimbrung juga, "Hujan salju sekalian ya...". Dan terjadilah percakapan 3 jagoan itu, yaa... kurang lebih seperti berikut :

"Iya bener-bener, hujan salju..."
"Iya, wahh... salju ya...."

"Tapi, kan di Indonesia gak ada musim hujan saljunya"

"Kenapa gak ada, kak?"

"Karena seringnya hujan air aja, tu juga suka banjir" (eh nyambung gak sih, ahahaa)
"Kenapa sih, di Indonesia gak ada saljunya, Bi Ade?"

Eh apaa?, kok bawa-bawa aku...?

Setelah hening beberapa detik, karena aku kaget diajak kedalam perbincangan serius mereka, hahaha.... 3 jagoan itupun, dengan muka penuh rasa keingintahuan menatap ke satu titik yang sama. Tatapan yang ditujukan ke... tidak lain dan tidak bukan, saya. Iya, saya, sodara-sodara.

"Kenapa, Bi Ade?"
"Iya kenapa gak ada salju di Endonesya... gak kayak di rumahnya Naruto"

Haha... dengan agak-agak gelapan, aku coba jelasin. Iya, iya, iya.... tentu saja, sambil Googling juga waktu itu....hehehe...

Aku kasih tahu ke mereka, bahwa Indonesia  memang tidak bersalju  seperti di Amerika, belahan bumi Eropa sana ataupun di desa nya Naruto. Tapi, meski hanya sedikit, salju ada kok di Indonesia. Tepatnya di puncak Pegunungan Jayawijaya, Provinsi Papua.

Salju di Puncak Jayawijaya, Papua - Indonesia
Sumber gambar : belantaraindonesia.org


Aku jelasin juga tentang letak astronomis Indonesia kita tercinta. Meskipun aku yakin banget, mereka belum paham, ahahaa... bahwa Indonesia itu terletak di garis khatulistiwa atau ekuator. Nah, saat menjelaskan ini, aku pakai alat peraganya bola. Sekali lagi, meskipun nampak roman-roman tidak paham dengan apa yang sedang aku jelaskan, tapi keantusiasan dari wajah mereka bikin aku bangga banget sama mereka.

Jadi, secara astronomis, wilayah Indonesia berada antara 6 derajat Lintang Utara - 11 derajat Lintang Selatan dan 95 derajat Bujur Timur - 141 Bujur Timur. Karena pengaruh letak lintangnya itu, Indonesia beriklim tropis. Awalnya, aku pikir akan sia-sia memberi tahu mereka tentang angka-angka itu, namun si Kakak, yang sekarang duduk di kelas 3, nampaknya merasa familiar dengan apa yang aku sampaikan. Ternyata, dia sudah belajar tentang ini juga di sekolahnya. Jadi lumayanlah, dialog berat kami sore itu agak-agak nyambung dibanding dengan tanggapan dari adik-adiknya, yang sekarang baru kelas 2 dan yang satunya baru masuk TK.

Kembali ke letak astronomis Indonesia, karena letak lintangnya itulah, posisi wilayah Indonesia  berada di antara 2 samudera yaitu samudera Pasifik dan Hindia, dan 2 benua yaitu benua Asia dan Australia. Nah, kedua samudera dan benua itu memiliki iklim yang berlainan sehingga secara rutin mempengaruhi keadaan cuaca dan iklim di Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa.

Perpaduan antara letak astronomis dengan letak geografis Indonesia tersebut menimbulkan kondisi :
1. Matahari bersinar terus menerus sepanjang tahun
2. Penguapan tinggi, sehingga kelembaban udara juga tinggi
3. Memiliki curah hujan yang relatif tinggi
4. Memiliki wilayah hutan hujan tropis yang cukup lebat

5. Memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan kemarau sebagai akibat dari pergerakan angin monsun. Waktu itu aku lupa, angin apaaa ya.... barusan aku googling, ohh... angin monsun ^_^

Selain itu, musim di Indonesia juga dipengaruhi oleh adanya gerak semu matahari. Dan gerak semu matahari ini terjadi karena pengaruh rotasi bumi dalam berevolusi (mengelilingi matahari).


Saat aku tanya, "Gitu deh... udah ngerti kan kenapa di Indonesia gak ada hujan saljunya? Ngerti doong...?" *maksa*, dengan semangat mereka mengangguk. "iya, iya... ngerti... ngerti...". Seriuuus?, gak yakin, ahahaa...

Dan saat aku bilang : "Jadi, di Indonesia  memang tidak ada musim saljunya, tapi yaa... kalau mau melihat salju di Indonesia, kita bisa pergi ke Pegunungan Jayawijaya di Papua. Tapi nanti."

"Kapaan...?"
"Nanti aja sore, biar gak macet sama panas di jalannya"
"Jangan, kalau perginya sore, nanti kemaleman di jalan kita gak bisa nonton The Flash."
"Oh iya... besok aja, pagi-pagi banget... Ya, Bi Ade yaa...."

Haduuuhh.... -____-

Begitulah mereka. Semoga kelak, mereka jadi orang-orang cerdas yang bermanfaat bagi orang lain. Dan terima kasih kepada siapapun yang sudah membaca tulisan ini dari awal sampai akhir, hehe...

Wassalamualaikum... Wr. Wb.

You Might Also Like

5 Comments