Astronomy
Astronomy Event
Menanti Keindahan Supermoon 23 Juni 2013
June 22, 2013
Assalamualaikum...
Seperti yang telah disampaikan diakhir postingan sebelumnya, bahwa pada tahun 2013 ini, peristiwa langka Supermoon atau Lunar Perigee yang bertepatan dengan fase Bulan Purnama, kembali
akan dapat kita saksikan Insya Allah pada tanggal 23 Juni 2013. Dalam ilmu astronomi, karena fenomena Supermoon kali ini bertepatan dengan fase Bulan Purnama, maka disebut juga dengan istilah Perigee Full Moon. Berikut informasi mengenai Supermoon 23 Juni 2013 :
Supermoon adalah istilah yang digunakan oleh para astrolog untuk menggambarkan keadaan
bulan penuh ketika bulan berada dalam posisi terdekatnya dengan Bumi
(apsis/perigee). Supermoon
bukanlah istilah yang berasal dari ilmu Astronomi, melainkan istilah
yang berasal dari ilmu Astrologi. Istilah inipun pertama kalinya
dikemukakan pada tahun 1979 oleh seorang ahli Astrologi bernama Richard Nolle.
Terjadinya Supermoon, tak lain disebabkan oleh orbit Bulan yang mengelilingi Bumi adalah berbentuk elips bukan lingkaran sempurna. Sehingga terjadi variasi jarak, dimana jarak Bulan ke Bumi setiap bulan bervariasi antara sekitar 357.000 kilometer (222.000 mil) dan 406.000 km (252.000 mil). Ukuran
dan kecerahan Bulan mengikuti invers-square law (hukum kuadrat
terbalik), yang berarti bahwa bulan purnama di perigee bisa mencapai 12%-16% lebih
besar dan 30% lebih terang daripada ukuran dan kecerahan Bulan purnama
biasanya.
Berdasarkan Kalender Astronomi Tahun 2013, pada tanggal 23 Juni, Bulan sebagai satu-satunya satelit alami planet Bumi akan berada pada fase Bulan Purnama. Pada tanggal tersebut, bulan akan mengalami fase purnama pada
pukul 11.32 GMT (18.32 WIB), dan hanya 32 menit sebelumnya akan mencapai titik
terdekatnya dengan Bumi dengan jarak sekitar 356.991 km. Bulan purnama
besar ini biasa disebut dengan istilah Supermoon.
Supermoon dan Bencana Alam
Sampai saat ini para ilmuwan belum menemukan hubungan langsung antara terjadi Supermoon dan bencana alam di Bumi. Supermoon tidak cukup kuat untuk mempengaruhi permukaan tanah ataupun gunung berapi di Bumi, pengaruh dari fenomena bulan super ini di bumi hanyalah naiknya permukaan laut sekitar beberapa inci di beberapa daerah.
Sampai saat ini para ilmuwan belum menemukan hubungan langsung antara terjadi Supermoon dan bencana alam di Bumi. Supermoon tidak cukup kuat untuk mempengaruhi permukaan tanah ataupun gunung berapi di Bumi, pengaruh dari fenomena bulan super ini di bumi hanyalah naiknya permukaan laut sekitar beberapa inci di beberapa daerah.
Hal itu disebabkan karena selama Supermoon terjadi ketika matahari, bumi dan bulan nampak sejajar, dan
bumi berada di tengah. Gaya gravitasi yang ditumbulkan dari susunan
itulah yang menyebabkan air laut pasang surut. Bagi penduduk di daerah pantai, karena posisi dan fase Bulan sangat
mempengaruhi pasang surut air laut. Jika jarak Bumi-Bulan berada di
sekitar perigee dan fase Bulan adalah purnama atau bulan baru, efeknya
pada pasang surut air laut akan lebih besar dibandingkan dengan kondisi
fase purnama atau bulan baru tetapi jaraknya bukan di sekitar perigee.
Tentu saja, efek lain pun mesti diperhatikan dalam pasang surut air laut
ini, misalnya angin laut yang akan menyebabkan pasang naik dan angin
darat yang akan menyebabkan pasang surut. Terlebih, jika kondisi pasang
surut ini disertai dengan cuaca buruk. Tentu saja kewaspadaan harus
lebih ditingkatkan lagi.
Kondisi Kenampakan Bulan Saat Supermoon
Tidak ada yang berubah. Hanya tampakannya saja dari Bumi menjadi
terlihat lebih besar daripada biasanya, jika kita dapat melihatnya.
Tentu saja kita tidak akan bisa melihat supermoon saat fase bulan baru.
Kita hanya dapat melihat efeknya pada gerhana Matahari, jika peristiwa
supermoon ini bertepatan dengan gerhana Matahari. Karena itu, peristiwa
supermoon akan bagus untuk disaksikan jika fase bulannya purnama.
Sebagai contoh adalah peristiwa Supermoon atau Perigee Full Moon yang akan terjadi 23 Juni 2013 esok hari. Seperti yang tertulis diatas, berdasarkan perhitungan, ketika perigee
bulan terjadi bersamaan dengan bulan purnama, permukaan bulan akan
tampak 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari bulan
purnama saat berada di titik apogee (titik terjauh). Jika kita mengamati
bulan purnama dengan mata tanpa bantuan teleskop, perbedaan tampakan
sebesar itu tidak akan terlalu terlihat. Lain halnya jika kita
mengamatinya dengan menggunakan alat bantu teleskop, kita bisa lebih
jelas melihat detail-detail permukaan Bulan. Karena jaraknya yang lebih
dekat dan tampakannya yang lebih besar, konsekuensinya Bulan akan
terlihat lebih cerlang daripada biasanya.
Waktu dan Lokasi Pengamatan Supermoon 23 Juni 2013
Pengamatan peristiwa Supermoon ini dapat dilakukan setelah Matahari terbenam tanggal 23 Juni 2013 pukul 06:20 WIB sampai dengan saat Matahari
terbit kembali pada tanggal 24 Juni 2013 pukul 17:27 WIB. Jadi, pengamatan dapat kita lakukan sepanjang malam. Adapun lokasi terbaik untuk mengamatinya bisa dilihat pada peta permukkan bumi berikut ini :
Sumber gambar : Earth and Moon Viewer |
Q.S. Al-Anbiya (33) :
33. Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan.
Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya. |
Wassalamualaikum... Wr, Wb.
Referensi :
Earth Sky.org
SVS.GSFC.NASA.gov
Wikipedia/Bulan Super
23 Comments