Book Review : Shatter Me (Shatter Me Series #1) by Tahereh Mafi

Assalamualaikum... Satu kata : MENYESAL. Iya, saya menyesal telah membiarkan buku ini duduk manis begitu saja diantara antrian buku-bu...

Assalamualaikum...

Satu kata : MENYESAL. Iya, saya menyesal telah membiarkan buku ini duduk manis begitu saja diantara antrian buku-buku yang belum saya baca. Ternyata, ternyata, oh ternyata betapa seru ceritanya.

Sinopsis
Negara melihat betapa menguntungkan betapa berbahayanya aku, dan mereka pun memutuskan untuk menyekapku di sebuah penjara menjauhkanku dari manusia normal. Mereka ingin menjadikanku senjata pemusnah menciptakan kedamaian yang sempurna di dunia ini.

Datanglah Adam. Tampan, memikat, memesona, baik hati. Di matanya, aku cantik aku tidak berbahaya. Lalu, kami pun bersekongkol berdiskusi. Adam akan membantuku keluar dari kurungan pengasingan ini, dan kami akan hidup bahagia nun jauh di sana. Itu janjinya.

Tapi, apakah dia bisa menepatinya? Tidakkah dia sadar bahwa suatu saat nanti aku bisa saja mengubah dan menghancurkannya menjadi serpihan abu?


Identitas Buku
Judul : Shatter Me (Shatter Me Series #1)
Penulis : Tahereh Mafi
Kategori : Fantasi, Fiksi Ilmiah, Romance, Dystopia
Penerjemah : Dina Begum
Tebal : 445 halaman
Ukuran Buku : 20,5x13 cm
ISBN : 978-979-433-705-9
Penerbit : Penerbit Mizan
Cetakan Pertama Oktober, 2012

Review
Juliette Ferrars, seorang gadis berusia 17 tahun. Ia dikurung di rumah sakit jiwa sudah sejak 264 hari yang lalu. Dan di hari ke-265 ini, tak pernah disangka Juliette sebelumnya, ia mendapat seorang teman sekamar baru. Teman baru itu seorang pemuda bernama Adam. Usianya kira-kira sebaya dengannya. Dunia yang hening dan penuh dengan kesepian yang selama ini Juliette rasakan, sedikit demi sedikit mulai berubah.

Adam yang tak pernah peduli sekalipun selalu mendapat reaksi acuh dari Juliette, terus berusaha untuk mengajak berkenalan dan menjalin hubungan yang lebih baik dan bersahabat dengan Juliette. Sebenarnya, Juliette tidak bermaksud untuk mengacuhkan Adam, justru ia ingin sekali menyambut persahabatan yang ditawarkan Adam. Kepada Adam, ia ingin mencurahkan segala keluh kesah yang selama ini terpendam di hatinya. Ia ingin sekali bisa berteman dan bisa menyentuh Adam. Tapi semua itu tidak mungkin.

Selain karena tidak terbiasa dengan kehadiran orang baru disisinya, jika ia menyentuh Adam, Adam bisa mati seketika itu juga.

Saat Juliette mulai bisa sedikit terbuka dan nampak bisa menerima kehadiran Adam, mendadak Julitte dipindahkan dengan paksa ke sebuah ruangan yang mewah. Dimana di ruangan itu tersedia berbagai barang-barang yang juga mewah dan tertata dengan sangat rapi. Diantaranya lemari yang penuh dengan pakaian-pakaian bagus dan nampan-nampan yang penuh terisi makanan-makanan lezat.

Ditengah kebingungannya, muncullah Warner menemuinya di ruangan mewah tersebut. Warner adalah seorang pemimpin sektor Tatanan Baru yang tertarik dengan kemampuan Juliette.

Sejak kecil Juliette telah memiliki kemampuan yang membuatnya tidak bisa sembarangan menyentuh orang lain. Karena hal itu pulalah, Juliette "dibuang" oleh orangtuanya dan dijauhi teman-temannya. Hingga akhirnya ia dikurung di sebuah ruangan persegi yang pengap di sebuah rumah sakit jiwa. Diantara rasa sakit karena merasa tidak pernah diterima oleh siapapun, Juliette memiliki harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Tidak hanya tertarik dengan kemampuan yang dimiliki Juliette, Warner juga mengaku secara terang-terangan bahwa ia jauh cinta kepada Juliette. Ia telah mempersiapkan segala sesuatunya yang terbaik untuk Juliette, cinta, perhatian, dan hal lain apapun yang diinginkan dan dibutuhkan Juliette termasuk membalaskan dendam gadis itu karena telah dikucilkan seumur hidupnya, jika ia bersedia selalu disisinya dan bekerja sama untuk beberapa hal tertentu.

Namun Juliette menolak semua tawaran Warner karena ia merasa lebih baik menerima tawaran persahabatan dari Adam. Yang ternyata, selama perkenalan singkatnya dengan Juliette, tak hanya persahabatan yang Adam tawarkan tapi juga cinta, harapan dan kebebasan yang selama ini Juliette dambakan.

Sayangnya, saat Juliette mulai semakin percaya kepada Adam dan mulai membalas cinta Adam, ternyata pemuda ini justru memiliki misi khusus dengan mendekatinya. Ia ternyata adalah seorang tentara yang disusupkan Warner untuk lebih bisa menguasai Juliette.

Dan pada awalnya, Adam sendiripun tidak tahu kenapa harus dijebloskan ke dalam kamar bersama salah satu orang yang dianggap berbahaya oleh negara sampai ia tahu, ternyata Juliette yang berbahaya ini adalah Juliette yang dikenalnya dimasa lalu. Seorang gadis dengan "sesuatu" yang tidak dimiliki oleh orang lain. Adam telah jatuh cinta kepada Juliette sejak mereka di bangku sekolah dulu. Ia sudah lama mencari Juliette hingga masuk tentara.
Pada bagian ini, membuat saya berpikir bahwa apa yang ada di antara Juliette dan Adam bukan sekadar kisah cinta biasa. Atau hubungan yang dipaksakan. Malah, entah ini mungkin agak sedikit berlebihan, saya merasa begitu kuat chemistry keduanya bahkan sebelum kisah cinta keduanya terjalin :D

Standing applaus untuk Tahereh Mafi, yang menurut saya telah berhasil mengatur plot dan alur dengan sangat baik. Dengan lihainya, ia membawa (saya) pembaca ke masa lalu dan masa kini dengan sangat baik pula.

Karakter lain yang menarik dalam buku ini adalah Kenji. Ia adalah sahabat Adam di ketentaraan. Dan ternyata, keberadaan pemuda yang ceria ini juga bukanlah kebetulan. Kehadirannya menjadi ‘penyelamat’ bagi Juliette dan Adam yang menjadi buronan setelah mereka berhasil melarikan diri dari Warner.

Warner? Iya bagaimanakah dengan Warner, apakah dia menyerah begitu saja setelah semua tawaran, niat baik dan cintanya ditolak mentah-mentah Juliette?
Bagaimana pula nasib Juliette, Adam dan Kenji setelah berhasil melarikan diri dari Warner? Siapak sebenarnya Kenji?

Pada bagian akhir cerita, terutama buku pertama sebuah seri, dari seri-seri yang pernah saya baca sebelumnya, biasanya di putus pada saat tengah berhasil melarikan diri namun belum ada harapan dan tujuan. Namun, berbeda dengan buku pertama dari seri Shatter Me ini, buku ini mengakhirinya dengan sebuah suguhan 'masa depan' yang penuh harapan. Ternyata, bukan cuma Juliette yang memiliki kemampuan super yang dahsyat itu. Hal ini lah yang kemudian menjadi salah satu alasan mengapa saya menyukai buku ini. Ending yang "menyegarkan". Yang akhirnya sukses menuntun saya untuk membuat keputusan : "BELI BUKU LANJUTAANYA!!!"
Hehehe....

Kelebihan
1. Secara fisik, tampilan cover bagian depan cukup eksklusif dengan adanya semburat-semburat hologram. Hal tersebut menjadikan buku ini terasa unik, elegan, mewah, mahal dan berkelas. <--- Menurut saya lhoo ^_^

2. Teknik penulisan yang melibatkan strike-through ini, baru kali ini saya temui. Teknik/gaya bercerita ini berfungsi untuk menyatakan perasaan terdalam yang jujur yang ingin disampaikan oleh tokoh utama, dalam buku ini, Juliette. Dengan demikian, kadang saya tidak merasa sedang membaca melainkan sedang berbagi cerita dengan tokohnya dan kita mampu membaca pikirannya. Seperti ini diantaranya
“Maafkan aku karena aku berengsek, bisiknya ke tembok. Dia tidak menyentuhku dan aku kecewa senang dia tidak melakukannya. Seandainya dia menyentuhku. Dia tidak boleh menyentuhku. Tidak seorang pun boleh menyentuhku.

3. Sekalipun ini memang buku yang bergenre fantasi, namun buku ini ini tidak menawarkan fantasi belaka, tetapi sarat akan makna yang dapat dipetik.

4. Juliette mengajarkan kita untuk mengikuti kata hati. Walaupun penderitaan dan ujian datang mendera, bukan berarti kita membalasnya dengan kejahatan yang sama pula.

5. Benar adanya, bahwa sekalipun kamu merasa kuat dan bisa bertahan sendiri dengan segala penderitaan yang kamu terima, pada suatu titik kamu tetap akan membutuhkan orang lain. Orang yang menyayangi dengan tulus, melihat nilai diri kita sesungguhnya dengan tulus. Seperti halnya Adam yang Juliette rasa sebagai pondasi kuat untuk terus kuat dan berani menghadapi kepedihan hidup yang harus ia hadapi.

6. Dan meskipun dibumbui dengan romantisme, tapi tidak begitu terasa vulgar.

Kekurangan
1. Tidak dilengkapi pembatas buku. Why oh why...???

2. Kurang suka dengan banyaknya unsur emosinya, depresi, perasaan inferior, ke-'labil'-an dan rasa benci baik terhadap diri sendiri maupun orang-orang terdekat. Namun, hal tersebut bisa dimaklumi, karena buku ini diceritakan dari sudut pandang Juliette yang sudah bertahun tahun hidup dalam ketakutan, tidak diterima dan dikucilkan lingkungan, keluarga, dan teman-temannya karena kemampuan supernya.

Kutipan Favorit
Ini bukan merupakan kutipan dari narasi ataupun percakapan antar tokohnya, melainkan berapa pada bagian ucapan terima kasih sang penulis kepada rekannya, di halaman 444 :

“Kau mengisi hari-hariku dengan bintang jatuh, dan suatu hari nanti aku akan memetik rembulan dari langit dan mengirimkannya ke kotak suratmu.”

Jadi, 

Saya persembahkan 4/5 bintang untuk si sulung dari seri Shatter Me ini.

Wassalamualaikum... Wr. Wb.

You Might Also Like

0 Comments