Must Read
'New York' Kuno di Kanada Ditemukan
July 13, 2012
Kini New York City adalah metropolitan utama di Pantai Timur Amerika
Serikat. Tetapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa 500 tahun lalu,
saat orang-orang Eropa baru saja mengunjungi Dunia Baru, sebuah
permukiman di pantai utara Danau Ontario, di Kanada, adalah kosmopolitan
terbesar dan paling kompleks di kawasan tersebut.
Tempat itu
dihuni oleh orang-orang Wendat (Huron) antara 1500-1530 SM dan bernama
Mantle. Penggalian situs tersebut, antara 2003-2005, menemukan 98 rumah
panjang, tiga deret pagar kayu (untuk perlindungan), serta 200 ribu
artifak. Arkeolog juga menemukan banyak hasil kesenian, termasuk yang
menunjukkan wajah manusia serta berbagai gambar hewan dari masa itu,
yang artinya masih menjalani proses analisis.
Kini,
buku ilmiah yang mencatat detail penemuan tersebut sedang disiapkan.
Dokumenter tentang situs itu berjudul "Kutukan Kapak" juga akan
ditayangkan di kanal History di Kanada.
"Ini adalah penemuan
kelas Indiana Jones, sangat penting," kata Ron Williamson, arkeolog yang
memimpin upaya penggalian situs tersebut, seperti ia katakan dalam film
dokumenter yang ditayangkan perdana di Museum Royal Ontario. "Ini
benar-benar akan mengubah semuanya."
Williamson adalah pendiri Archaeological Services Inc., firma manajemen sumber daya budaya Kanada yang menggali situs tersebut.
"Ini
adalah desa kosmopolitan paling rumit dan paling besar di masanya,"
tambah Williamson yang juga mengajar di University of Toronto dalam
sebuah wawancara dengan LiveScience. "Semua arkeolog ketika melihat
Mantle, mereka akan tertegun."
Orang-orang Mantle
Ilmuwan
memperkirakan antara 1500-1800 orang pernah tinggal di situs tersebut
yang luas areanya sama dengan Manhattan. Untuk memenuhi kebutuhan
sandang mereka, setidaknya diperlukan 7000 kulit rusa setiap tahunnya.
Ini artinya mereka harus berburu sampai 40 km ke berbagai arah dari
situs tersebut, kata Williamson.
"Saat
Anda memikirkan situs seperti Mantle, ada 2000 orang, butuh stok di
sekitar komunitas tersebut, analogi yang lebih baik adalah kota di abad
pertengahan," kata Jennifer Birch, peneliti pasca-doktoral di University
of Georgia di film dokumenter tersebut. "Meski budayanya berbeda,
bentuk masyarakatnya tidak."
Meski ukurannya besar, situs
tersebut tersembunyi selama ratusan tahun, mungkin karena rumah-rumah
panjang di lokasi tersebut terbuat dari kayu sehingga tidak awet.
Tidak
semua dari 98 rumah panjang itu digunakan bersamaan. Ada rumah-rumah
baru yang dibangun di atas rumah panjang yang lebih tua, seperti
bangunan sekarang. Pada satu waktu, ada 55 rumah panjang yang dihuni
bersamaan.
Kayu yang terbakar adalah tanda dari salah satu rumah
panjang tersebut pernah terbakar, namun peradaban ini selamat.
Williamson mengatakan bahwa peristiwa ini luar biasa karena rumah yang
terbuat dari kayu gampang terbakar dan letaknya berdekatan. "Entah
bagaimana, mereka punya 'pemadam kebakaran' yang berhasil
menyelamatkan."
Musuh menjadi teman
Salah
satu temuan yang menarik lagi dari Mantle adalah sifat kosmopolitan
situs tersebut. Karya seni dan keramik yang selamat dari situs tersebut
menunjukkan pengaruh dari lima bangsa di Iroquois di selatan negara
bagian New York. Ini adalah tanda adanya kontak dan perdagangan yang
luas.
Salah satu contohnya adalah artifak Eropa tertua di kawasan
Great Lakes di Amerika Utara, menandai kedatangan penjelajah Eropa satu
abad lebih awal dari perkiraan. Peninggalan itu berupa dua biji tembaga
dan objek besi ulir, dipercaya bagian dari kapak, yang dikubur secara
hati-hati di pusat permukiman. Tanda pembuat di objek besi itu ternyata
berasal dari Spanyol utara.
"(Padahal)
dari sejarah kita tahu bahwa orang-orang Huron dan Iroquois tidak hanya
berbeda, tapi musuh bebuyutan," kata Williamson.
Mantle kini
Tujuh
tahun setelah penggalian Mantle selesai, hanya bagian kecil dari situs
tersebut yang tetap berbentuk rumah. "Saat itu kami tidak memiliki
undang-undang perencanaan untuk menjaga kelestarian rumah seperti
sekarang. Jika situs ini ditemukan sekarang, maka akan ada lebih banyak
pilihan untuk melestarikannya," kata Williamson lagi.
Meski situs
tersebut sebagian besar dibangun ulang, kota modern tempat Mantle
ditemukan memperingati sejarah Wendat di komunitas tersebut.
0 Comments