Book Review: Trio Musketri by Alexandre Dumas

"Novel ini menceritakan petualangan D’Artagnan, pemuda yang penuh semangat. Dia berasal dari keluarga yang berbudi luhur dan ingin meng...

"Novel ini menceritakan petualangan D’Artagnan, pemuda yang penuh semangat. Dia berasal dari keluarga yang berbudi luhur dan ingin mengabdikan diri pada rajanya. Karena itulah dia meninggalkan rumah dan keluarganya ke Paris untuk bergabung dengan pasukan musketri. 

Dalam perjalanan, dia terlibat percekcokan dengan seorang lelaki misterius. Di luar dugaan, surat pengantar dari bapaknya yang harus dia berikan untuk mempermudah dia bergabung dengan musketri raib seiring dengan hilangnya lelaki misterius itu. Cobaan belum berhenti di situ. Tidak berapa lama setelah menginjakkan kaki di Paris, dia langsung terlibat masalah dengan tiga orang lelaki. Entah sudah kehilangan akal sehatnya atau memang benar-benar pemberani, dia menyetujui untuk berduel dengan ketiganya dalam waktu hampir bersamaan. Namun duel tidak terjadi. Dia malah berkawan dengan ketiga orang itu yang kemudian dia ketahui sebagai Trio Musketri—Athos, Porthos, dan Aramis. Mereka bersatu melawan para pengawal kardinal. 

Di balik semua itu, kardinal diam-diam terlibat persaingan dengan raja. Akibatnya, mau tidak mau, D’Artagnan dan para musketri terjerumus dalam pusaran manisnya cinta, kuatnya persahabatan, dan getirnya pengkhianatan. 

Novel legendaris ini awalnya dimuat dalam bentuk cerita bersambung di majalah Le Siecle Prancis pada 1844. Namun, dalam perkembangannya hingga sekarang, novel ini telah sering diadaptasi dan memberi pengaruh pada begitu banyak karya setelahnya."

Book Details
Judul: Trio Musketri
Penulis:Alexandre Dumas
Bahasa: Indonesia
Penerjemah: Hera Diani
Jenis Cover: Softcover
Jumlah Halaman: 537
Penerbit: PT. Serambi Ilmu Semesta
ISBN: 978-979-024-180-0
Cetakan Pertama, Januari 2010

Review

Trio Musketri. Buku pertama dari seri The d'Artagnan Romances (buku kedua: “Twenty Years After”, buku ketiga: “The Vicomte of Bragelonne : Ten Years Later”) ini bercerita tentang petualangan empat orang pria di tengah pergolakan politik di Prancis pada abad ke-17. 
 
Ditulis oleh seorang penulis Prancis bernama Alexandre Dumas (24 Juli 1802 – 5 Desember 1870), keempat pria itu adalah d’Artagnan, Athos, Porthos, dan Aramis. 
 
Musketri merupakan kata serapan dari bahasa Prancis: 'Mousquetaire', yang bermakna pasukan bersenjata Musket. Sedangkan Musket berarti senapan atau senjata laras panjang.
 
Kisah pada buku ini diawali dengan kedatangan d’Artagnan, seorang pemuda berusia 18 tahun, yang pergi dari kampung halamannya di Gascon ke Paris untuk menemui de Treville, seorang kapten satuan Musketri. Berbekal surat pengantar dari ayahnya yang merupakan teman dekat Kapten de Treville, d’Artagnan bertekad menjadi seorang anggota Musketri, yakni anggota pasukan pembela Raja Prancis.
 
Ditengah perjalanan, ketika ia berada di kota Meung, karena suatu hal ia berkelahi dengan seorang pria misterius, yang kemudian membuatnya kehilangan surat pengantar dari ayahnya untuk Kapten de Treville.
 
Tak pantang menyerah, ia tetap berusaha mencari Kapten de Tréville, yang membawa dirinya bertemu dengan sosok Athos, Aramis dan Porthos yang dikenal sebagai Trio Musketri yang tak terkalahkan. Mereka adalah kepercayaan sang Kapten, sekaligus anak buah yang sulit diatur dan seringkali bentrok dengan pasukan Kardinal Duc de Richelieu.

Saat itu, Kerajaan Prancis diperintah oleh Raja Louis XIII yang sering tidak sepaham dengan kebijakan sang Kardinal. Dengan adanya dua kubu yang sama-sama berpengaruh kuat dalam satu negara ini, kerap dimanfaatkan oleh banyak pihak, baik itu pihak dari dalam maupun dari luar negara Prancis. 
 
Sesampainya di Paris, d'Artagnan bertemu dengan Trio Musketri, karena emosinya yang mudah terpancing, ia terlibat adu mulut dengan ketiga orang itu. Ketika mereka akan berduel, datanglah beberapa pengawal Kardinal. Awalnya para pengawal Kardinal tersebut terlihat akan melerai mereka. Namun, tanpa alasan yang jelas, mereka justru menyerang Trio Musketri. Tanpa diminta, d’Artagnan membantu Trio Musketri dan berhasil mengalahkan para pengawal pasukan Kardinal tersebut.
 
D’Artagnan kemudian mendapat penghormatan dari ketiga Musketri yang sempat memusuhinya itu. Bahkan, Kapten de Treville pun ikut menyampaikan pujian untuknya.
 
Diceritakan, pada masa itu latar belakang keluarga sangat menentukan masa depan seseorang. Seandainya seseorang tidak memiliki keberuntungan; dilahirkan sebagai keturunan bangsawan kaya dan terhormat, maka untuk memasuki dunia 'elite' dibutuhkan rekomendasi atau pengantar khusus. Begitu pula yang terjadi pada d'Artagnan, meskipun ia telah begitu dekat dengan ketiga anggota Musketri dan bahkan sudah bertemu Kapten de Treville, d'Artagnan tidak bisa menjadi anggota Musketri, karena surat pengantar dari ayahnya hilang saat diperjalanan. 
 
Dengan hubungan d'Artagnan dan trio Musketri yang semakin membaik, bahkan mereka menjadi sahabat. Dimulai pulalah petualangan-petualangan mereka yang menarik dan penuh intrik.
 
Romansa terlarang Ratu Anne dari Prancis dengan George Villiers (Duke of Buckingham), Kardinal Duc de Richelieu yang licik, penaklukan La Rochelle, masa lalu Athos yang kelam dan misterius, kisah Porthos dan Aramis dengan kekasih-kekasihnya, kisah cinta d’Artagnan dengan pelayan kepercayaan Ratu, Madame Bonacieux, dan Lady de Winter dengan segala kejahatannya, semua dijalin dengan apik menjadi sebuah bacaan yang seru dan menarik.
 
Recommended bagi kalian yang menyukai bacaan bergenre fiksi sejarah yang mengangkat tema petualangan, persahabatan dan cinta. Tidak hanya itu, agama, pemerintahan, konspirasi, pengkhianatan dan skandal yang secara keseluruhan sarat dengan kritik terhadap kehidupan keluarga kerajaan dan bangsawan pada masa itu juga menjadi sorotan penulis.

You Might Also Like

0 Comments