Book Review: Frederica by Georgette Heyer

Blurb: Setelah kedua orangtuanya meninggal dunia, Frederica—putri sulung keluarga Merriville—merasa bertanggung jawab mengurusi adik-adiknya...

Blurb:

Setelah kedua orangtuanya meninggal dunia, Frederica—putri sulung keluarga Merriville—merasa bertanggung jawab mengurusi adik-adiknya. Apa pun akan Frederica lakukan agar mereka mendapatkan kehidupan yang layak. Bahkan demi memperkenalkan sang adik yang berparas jelita pada kalangan atas, Frederica nekat meminta bantuan sepupu jauhnya, sang bangsawan kaya yang terkenal dingin dan angkuh.

Lord Alverstoke masih hidup melajang di usianya yang matang karena sifatnya yang mudah bosan. Namun demikian, dia tak dapat menampik pesona kecantikan Charis, adik Frederica. Dia pun bersedia memperkenalkan Charis pada tamu-tamunya yang terhormat dalam sebuah pesta dansa mewah di kediamannya. Bahkan dia menyanggupi permintaan Frederica untuk menjadi wali atas adik-adiknya.

Mendapati kedermawanan Lord Alverstoke, Frederica berterimakasih sekaligus keheranan. Mengapa lelaki itu bersedia membantunya? Mungkinkan dia menaruh hati pada Charis? Atau dia hanya ingin membuat Frederica terkesan—seperti yang biasa dilakukannya terhadap perempuan-perempuan lain? Frederica tidak tahu bahwa dibalik segala pertolongan Lord Alverstoke, ada rencana yang disusunnya. Sebuah rencana yang kelak mengubah pandangan lelaki itu terhadap cinta dan keluarganya.


Review:

Frederica (24 tahun) merupakan putri sulung keluarga Merriville. Adik perempuannya, Charis, dikenal karena parasnya yang cantik. Banyak yang mengatakan, kecantikan Charis melebihi kecantikan kakaknya. Lalu ada 3 orang adik laki-laki yakni Harry, Jessamy & Felix.

Bagi Frederica, adik-adiknya adalah segalanya. Setelah kedua orangtua mereka meninggal dunia, Frederica mencurahkan hidup & perhatiannya hanya untuk ke-4 adiknya. Menikah adalah hal yang sama sekali tidak pernah terbersit dalam pikirannya. Baginya, kebahagiaannya adalah jika adik-adiknya hidup dengan baik & bahagia.

Berkebalikan dengan hidup Frederica, sepupu jauhnya yang bernama Alverstoke hidup nyaman tanpa tanggung jawab yang membebaninya. Ia dikenal sebagai pria yang tampan, kaya, namun angkuh. Segala sesuatu yang ada pada dirinya atau berada disekelilingnya harus selalu bersih, rapi & teratur. Di usianya yang ke-37, ia masih belum memikirkan tentang pernikahan. Padahal, sejumlah perempuan berlomba-lomba memperebutkannya. Menurutnya, hal-hal seperti memiliki istri, bersikap ramah, tersenyum kepada orang-orang disekitarnya adalah sesuatu yang tidak begitu penting. Ia juga tidak suka ketika harus repot-repot menolong orang lain.

Namun, pandangan Lord Alverstoke mengenai keluarga & pernikahan perlahan berubah setelah Frederica & ke-4 adiknya masuk dalam kehidupannya. Begitu pula anggapannya terhadap anak-anak ikut berubah. Sebelum mengenal Jessamy & Felix, ia selalu menganggap anak-anak, termasuk keponakan-keponakannya, sebagai gangguan yang berisik & merepotkan.

...

Aku suka cara Heyer menggambarkan sosok Frederica yang sederhana & periang tapi begitu peduli & bertanggungjawab terhadap adik-adiknya. Aku juga suka banget dengan banyak percakapan antara Alverstoke & Frederica yang cerdas meski kadang konyol & lawak banget! Situasi, keadaan & latar dipaparkan dengan detil & menarik khas karya Heyer.

Bukan sekadar bacaan romansa yang membuat hati berbunga-bunga, tapi ini adalah bacaan yang cerdas & menghibur. Ini juga bacaan yang bisa mengingatkan kembali pembacanya (khususnya aku) tentang arti keluarga & tujuan hidup 💕

You Might Also Like

0 Comments