BOOK REVIEW : ALTERNATE BY KATO SHIGEAKI

Belakangan ini, banyak seliweran postingan review dan rekomendasi buku-buku karya penulis Jepang dengan berbagai genre . Diantaranya banyak ...

Belakangan ini, banyak seliweran postingan review dan rekomendasi buku-buku karya penulis Jepang dengan berbagai genre. Diantaranya banyak yang menurut aku menarik dan bikin penasaran. Yang otomatis bikin wishlist buku ku juga terus bertambah. Karena banyaknya buku-buku J-Lit di wishlist-ku itu, jadi bingung mau beli dan baca yang mana dulu. Tapi, kebetulan minggu kemarin aku dikirim "Alternate" karya Kato Shigeaki oleh penerbit Haru. Senang sekali! Terima kasih, Penerbit Haru!

Berikut blurb-nya : 
Alternate adalah sebuah aplikasi khusus murid SMA yang bisa menghubungkan murid- murid SMA se-Jepang. Berlatar SMA Kolese Enmei, Tokyo, hidup tiga orang murid SMA akan saling berpapasan.

Iruru, ketua klub memasak SMA Kolese Enmei, memiliki trauma yang membuatnya sukar berkomunikasi dengan orang lain, dan ia ingin membuktikan diri lewat kompetisi memasak.

Nazu membenci hubungan dalam keluarganya, karena itu, ia hanya percaya pada data dan bertekad menemukan pasangan paling serasi yang telah disaring dan dibuktikan dengan kecanggihan Alternate. Sementara itu, Naoshi yang berhenti sekolah, nekat jauh-jauh pergi ke Tokyo dari Osaka untuk menemui teman masa kecilnya untuk membentuk band.

Akankah Iruru, Nazu, dan Naoshi berhasil mencapai tujuannya masing-masing?

Credit : @ade_reads

Book Details 
Judul : Alternate 
Penulis : Kato Shigeaki 
Genre : Fiksi, Slice of life, Remaja 
Bahasa : Indonesia 
Diterjemahkan dari : Alternate 
Penerjemah : Mega Dian P. 
Jenis cover : Softcover 
Jumlah halaman: 512 
Ukuran buku: (19x12,8x2,8) cm 
Penerbit : Haru 
ISBN : 978-623-5467-11-5 
Cetakan pertama, Juli 2023

Beli novel "Alternate" by Kato Shigeaki : 
Klik Disini

Review 
Alternate adalah nama sebuah aplikasi media sosial khusus untuk murid SMA di Jepang. Menurut aku, ide ceritanya ini keren dan menarik banget. Sesama pengguna alternate ini bisa ter-connect dengan saling mengirim flow. Selain sebagai alat komunikasi untuk  berkirim pesan diantara penggunanya, aplikasi ini juga memiliki fitur untuk membuat unggahan blog dan layanan serbaguna mengenai informasi terkait sekolah dan pelajaran. Karena hanya menyajikan fungsi dasarnya saja, Alternate dianggap tidak memiliki keistimewaan hingga sempat tenggelam diantara aplikasi media sosial lainnya. 

Namun, setelah Alternate meluncurkan fitur baru, match, dan mendapatkan ulasan yang positif, Alternate pun kembali banyak diunduh dan digunakan oleh para murid SMA. Melalui match—bagi mereka yang menggunakan fitur ini dan telah mengunggah data-data pribadi mereka—pengguna akan mendapatkan notifikasi kecocokan dengan salah satu atau beberapa pengguna lainnya. Kecocokan tersebut, digunakan untuk mencari teman dengan kesamaan hobi. Yang kemudian, kecocokan tersebut—terutama kecocokan dengan persentasi tertinggi—lebih banyak digunakan para siswa untuk mencari pacar.

Meskipun alternate telah menjadi aplikasi populer yang dianggap wajib untuk diunduh murid SMA, ada banyak juga murid yang tidak menggunakan aplikasi tersebut. Iruru salah satunya. Hingga ia duduk di kelas 3 di SMA Kolese Enmei, Tokyo, ia tidak membuat akun alternate. Ketua klub memasak di sekolahnya ini dikenal sebagai siswi yang cerdas, namun sedikit tertutup. Melalui sebuah kontes memasak antar murid SMA, Iruru berusaha keras untuk membuktikan diri dan menyembuhkan trauma di masa kecilnya. Teman-teman dan adik kelas yang mengenalnya merasa bingung kenapa Iruru tidak menggunakan alternate. Padahal, masa-masa sekolahnya di SMA akan berakhir tidak lama lagi—karena setelah menyelesaikan SMA, seseorang tidak bisa lagi menggunakan alternate. Terlebih saat Iruru mengikuti kontes memasak tersebut, banyak murid—bahkan dari sekolah-sekolah lain—merasa kesulitan untuk bisa terhubung dan memberikan dukungan semangat secara langsung kepada Iruru.

Berbeda dengan Iruru, Nazu—siswi yang baru duduk di kelas 1 SMA Kolese Enmei ini begitu menyanjung alternate. Hampir setiap waktu ia menggunakan aplikasi kesayangannya ini. Ia berharap, kecanggihan alternate bisa mempertemukan dirinya dengan pasangan yang sesuai dengan kriterianya. Yang akan bisa menerima dirinya apa adanya dan membuat dirinya merasa lebih baik. Karena, selama ini ia hidup dalam sebuah keluarga yang menurutnya penuh dengan kepura-puraan. Berharap pada alternate, Nazu begitu menantikan kebahagiannya.

Lain lagi dengan Naoshi, seorang siswa dari Osaka yang terobsesi menjadi seorang drummer ini harus kehilangan akses pada akun alternatenya karena ia terpaksa harus berhenti sekolah. Padahal, alternate begitu penting bagi Naoshi, terutama untuk terus terhubung dengan seorang temannya yang  berada di luar kota Osaka. Seorang teman dari masa kecilnya yang memiliki kegemaran yang sama pada musik. Mereka pernah tergabung dalam sebuah band dan bermimpi akan membuat band-nya sukses di masa depan
***

Nah, berpusat pada penggunaan dan kepopuleran alternate, cerita dirangkai dengan mengangkat sudut pandang dari tiga tokoh utamanya secara bergantian; Iruru, Nazu dan Naoshi. Aku hampir selalu suka dengan cara penyampaian cerita yang seperti ini. Membuat cerita jadi tidak membosankan dan terasa lebih hidup. Sebagai pembaca, kita jadi bisa ikut merasakan emosi, konflik dan perjuangan setiap tokohnya dengan lebih mendalam. 

Kisah Iruru yang tidak menggunakan alternate, Nazu yang begitu menyanjung alternate dan Naoshi, pengguna alternate yang kehilangan akses pada akun alternate-nya ini ibarat potongan-potongan puzzle. Yang meskipun awalnya nampak tidak saling berkaitan, namun karena alternate itu pula lah ternyata hidup mereka saling berpapasan, hingga tercipta sebuah cerita yang utuh pada buku ini. 

Favorite Quotes 
Ada banyak kutipan yang menarik pada beberapa bagian narasi dan percakapan-percakapannya. Berikut diantaranya :

"Benih yang kita tanam hari ini akan berubah menjadi bahan masakan dan dengan itu kita bisa memikirkan kembali arti memasak dan memakan" (halaman 19)

"Orang memang tidak bisa dinilai dari penampilannya" (halaman 182)

"...kecocokan bukan hanya masalah persamaan" (halaman 204)

"Kalau ingin berubah, jangan berharap pada hal baru. Bukankah seharusnya diri kita sendiri sekarang yang bertindak? Mengharapkan seseorang atau sesuatu mengubah keadaan; tidak menjamin masa depan yang kedengaran mudah itu akan datang. Kalau cuma berharap, ya, tidak akan ada perubahan" (halaman 210)

"...hidangan yang sama pun akan berubah menjadi hidangan yang berbeda tergantung caranya disajikan" (halaman 247)

- "Yang aku sukai akan aku lindungi sendiri, siapa pun tidak bisa merampasnya" (halaman 251)

"Di dunia ini, ada banyak kata yang tak boleh mampir ke mulut" (halaman 259)

"Makanan adalah fondasi kebahagian sejati" (halaman 361)

"Siapa pun punya hal yang sulit diceritakan" (halaman 399)

- "Gara-gara tidak punya alasan dan bertindak tanpa pikir panjang, makanya orang bisa gagal" (halaman 405)

My Thoughts 
Dari 24 bab yang ada di buku ini, pada sebanyak 21 babnya kita benar-benar diajak untuk menikmati cerita dan mengenal setiap tokoh dan latar belakang mereka. Melalui narasi dan percapakapan antar tokohnya, kadang banyak terselip istilah dan informasi terkait tanaman, masakan, teknologi dan musik. Ini salah satu hal yang aku suka dari buku ini, karena nambah pengetahuan aku, meskipun harus bolak balik membuka Google. Perkembangan karakter setiap tokohnya, baik itu 3 tokoh utamanya ataupun tokoh-tokoh pendampingnya menarik sekali untuk terus diikuti. Sedangkan di 3 bab terakhir alurnya lebih cepat dengan ketegangan konflik yang meningkat, menjadikan buku ini semakin seru menjelang halaman terakhirnya. Dan pada bagian-bagian terakhirnya ini pulalah pertanyaan aku tentang keterkaitan 3 tokoh utama dan penyelesaian konflik yang mereka hadapi terjawab dengan pas dan cukup memuaskan. Kenapa tidak memuaskan? karena menurut aku, ada beberapa hal yang terselesaikan tapi tidak sesuai dengan ekspektasi aku pribadi. Sekali lagi, ini cuma menurut aku aja yaa, belum tentu demikian menurut pembaca yang lain.

Buku ini ringan tapi pada bagian-bagian terakhirnya memiliki unsur thriller yang membuat penasaran akan seperti apa ending-nya. Selain itu, ceritanya ini realistis dan relevan. Shigeaki menggambarkan berbagai konflik dan emosi yang dihadapi oleh para tokohnya yang berusia remaja ini dalam mencari jati diri mereka di era digital. Serta bagaimana teknologi mempengaruhi interaksi sosial mereka. Buku ini tidak hanya memiliki plot yang unik, penyampaian cerita dan diksi yang menarik tetapi juga kedalaman karakter dan pesan-pesan sosial yang disampaikan. Topik mengenai passion, penggunaan media sosial dan dampaknya terhadap mental remaja, persahabatan, dan hubungan antara anak dan orangtua, semua terjalin dengan apik. Aku juga suka banget romansa antara Iruru dan Miura. Sweet sekali! Hubungan mereka tidak norak, tidak lebay! 

Karena belum banyak J-Lit yang aku baca, saat membaca buku ini aku cukup kesulitan untuk melafalkan dan mengingat nama tokohnya. Untungnya pada bagian awal buku terdapat informasi mengenai nama dan keterangan tokoh-tokoh utamanya itu. Sayang banget, buku ini tidak memiliki catatan kaki untuk penjelasan istilah yang menggunakan bahasa Jepang, bahasa Indonesia yang jarang digunakan, dan bahasa asing lainnya, juga untuk istilah-istilah dalam dunia kuliner dan musik. Untuk kualitas terjemahannya, sayang banget juga, saya menemukan beberapa kalimat yang terasa rancu hingga cukup sulit untuk dipahami. Saya juga kurang suka dengan percakapan yang menggunakan kata-kata tidak baku pada sebuah buku bacaan. Dan saya menemukan cukup banyak kata-kata tidak baku yang ada dalam percakapan-percakapan pada buku ini. Selebihnya, dengan font yang pas di mata, buku ini enak dibaca. Kekurangan lain pada buku ini adalah beralur lambat pada bagian awal hingga pertengahan ceritanya, dan karena fokusnya pada drama remaja mungkin akan kurang menarik bagi sebagian pembaca yang mencari bacaan dengan tema yang lebih dewasa. Namun, bagi mereka yang tertarik dengan dinamika sosial remaja dan dampak teknologi pada hubungan sosial dan kesehatan mental, buku ini recommended banget! Tidak heran kalau sejak diterbitkan tahun 2020 lalu, buku ini sudah mendapat beberapa nominasi dan penghargaan. 

Tapi secara keseluruhan, aku suka buku ini! Daiki dan Miura juga berhasil masuk dalam daftar book boyfriend aku! Daiki, ketua klub hortikultura, cowok ramah yang juga pintar menanam bunga hyacinth—salah satu bunga favorit aku. Sedangkan Miura, cowok yang penuh pengertian, pemain basket dan jago memasak! 
*** 

Terima kasih sudah membaca review saya untuk Alternate ini. Kalian yang masih ragu-ragu untuk membaca buku ini, atau masih mencari-cari tahu tentang buku ini. Gimana sudah semakin penasaran sekarang? Ayo laah... baca juga ya. Buku ini, termasuk ke dalam tipe buku yang tidak boleh diabaikan. Harus banget dimiliki, dibaca dan dipajang di rak buku kamu! Untuk memesan buku ini silahkan klik :

Beli novel "Alternate" by kato Shigeaki

Author 
Bagi kalian penggemar grup idol Jepang, NEWS, tentu tidak asing dengan nama dari penulis buku ini. Betul! penulisnya ini adalah Kato, member dari grup idol NEWS. 

Kato Shigeaki (@shigeaki_kato_whoiam)
Dari Wikipedia, Shigeaki Kato (加藤 シゲアキ, Katō Shigeaki, lahir 11 Juli 1987) adalah seorang penyanyi, aktor, dan penulis asal Jepang. Kato lahir di Osaka sebagai anak tunggal di keluarganya. Ia kemudian debut sebagai anggota NEWS pada tahun 2003. Bersama dengan NEWS, ia bermain gitar, mengkomposisi beberapa lagu NEWS, termasuk lagu solonya "Kakao" (2002), yang liriknya juga ia tulis sendiri. Kato lulus dari Universitas Aoyama Gakuin dengan gelar Sarjana Hukum pada tahun 2010. 

Berikut adalah tujuh novel karya Kato Shigeaki : 

  • Pink and Gray (Kadokawa Shoten, 2012)
  • Senko Scramble (Kadokawa Shoten, 2013)
  • Burn (Kadokawa Shoten, 2014)
  • Kasa wo Motanai Aritachi wa (Kadokawa Shoten, 2015)
  • Tuberose de Matteru (Fusosha, 2017)
  • Alternate (Shinchosha, 2020)
  • Nare no Hate (Kodansha, 2023)
Nah, tunggu apalagi. Kalau kalian penggemar Kato Shigeaki atau penggemar NEWS kalian wajib baca novel-novel karya Kato ini, dan kalian bisa memulainya dengan membaca "Alternate" yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa indonesia oleh Penerbit Haru!

You Might Also Like

0 Comments