BOOK REVIEW : A LITTLE PRINCESS BY FRANCESS HODGSON BURNETT

"It would be easy to be a princess if I were dressed in cloth of gold, but it is a great deal more of a trimph to be one all the time...

"It would be easy to be a princess if I were dressed in cloth of gold, but it is a great deal more of a trimph to be one all the time when no one knows it."

Credit : @ade_reads

Book Details 
Judul: A Little Princess 
Penulis: Daniel Defoe 
Bahasa: Inggris 
Genre : Classics, Fiction, Children, Middle Grade 
Jenis cover: Softcover 
Jumlah halaman: 284 
Ukuran buku: (17,8x11x1,8)cm 
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama 
ISBN: 978-602-035-688-4 
Cetakan kelima, Maret 2023

Beli buku A Little Princess :

Review 
Sara Crewe adalah putri tunggal dari seorang kapten yang kaya raya bernama Ralph Crewe. Mrs. Crewe meninggal dunia saat melahirkan Sara. Di usianya yang ke-7 tahun, Sara yang dibesarkan di India, dikirim ke sebuah sekolah asrama di Inggris, Miss Minchin's Select Seminary for Young Ladies. Kapten Crewe selalu memberikan yang terbaik untuk putri kecilnya itu. Saat Sara hendak memasuki asrama, ia membekali Sara pakaian, sepatu, pita-pita rambut dan topi-topi yang mewah dan mahal. Dan tentu saja, ada banyak buku dan sebuah boneka bernama Emily, yang begitu berarti bagi Sara. Ayahnya berjanji akan rutin mengirimkan pakaian, buku dan keperluan lain yang dibutuhkan Sara kedepannya selama berada di asrama. 

Sara yang cerdas dan baik hati, segera menjadi murid favorit. Meskipun ada beberapa temannya yang terlihat iri, begitu pula dengan Miss Minchin. Ia terlihat tidak menyukai Sara ketika mengetahui bahwa salah satu muridnya itu memiliki pelayan sendiri yang khusus ditugaskan ayahnya datang ke asrama untuk membantu dan menyiapkan keperluan Sara. Miss Minchin nampak semakin tidak menyukai "Putri Raja"—begitu julukan Sara dari teman-temannya dan pengurus asrama— ketika mengetahui Sara sudah menguasai banyak hal yang belum diajarkan di sekolah asramanya itu. Miss Minchin baik dan ramah kepada Sara hanya saat berada dihadapan Kapten Crewe.

Kehidupan Sara berubah drastis ketika ayahnya yang pamit untuk kembali bertugas di India dikabarkan meninggal dunia dan meninggalkan Sara tanpa harta sesen pun. Keadaan semakin sulit, ketika Miss Minchin melarang pelayan pribadi Sara untuk datang ke asrama. Tanpa sanak saudara baik dari pihak ayah ataupun ibunya, Sara benar-benar sebatang kara. Miss Minchin memperlakukan Sara dengan buruk. Ia menganggap Sara sudah tidak berarti apa-apa lagi untuk dirinya dan sekolahnya itu, karena Sara sudah tidak memiliki kekayaan. Selain dilarang ikut belajar dan jatah makanan yang dikurangi, Sara yang masih berusia anak-anak itu dijadikan pelayan sekolah. Ia juga diharuskan untuk mengajari anak-anak yang lebih kecil darinya. 

Meskipun setiap harinya menghadapi kesulitan, hardikan, kelelahan dan kelaparan, Sara tetaplah Sara, gadis kecil yang santun dan murah hati dengan imajinasi yang luar biasa. Sebelum mendapat julukan "Putri Raja" di asrama—karena semua pakaiannya yang bagus dan mahal—Sara memang menganggap dirinya sebagai seorang "Putri" yang harus selalu berperilaku baik dan banyak berbagi kebaikan. Begitu pula saat ia harus menghadapi banyak kesulitan sepeninggal ayahnya, dengan daya imajinasi, kerendahan hati dan keberadaan sahabat-sahabatnyalah Sara tidak menyerah saat  berada dalam masa-masa sulitnya. 

Hingga suatu hari, sebuah keajaiban terjadi. Sebuah keajaiban yang berasal dari bilik bawah atap sebelah asrama. Dimana penghuninya yang misterius tersentuh dengan ketangguhan Sara.

Siapakah penghuni misterius yang tinggal di bilik atap sebelah asrama itu? Akankah suatu hari Sara mendapatkan harapan dan kebahagiannya kembali?
***

"A Little Princess" adalah salah satu karya Frances Hodgson Burnett yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1905. Melalui tokohnya yang bernama Sara (7 tahun), Burnett memberikan inspirasi bahwa kekuatan hati dan daya imajinasi pun  bisa menjadi cara untuk melewati kesulitan hidup. Meskipun bagi sebagian orang, membiarkan seseorang, khususnya seorang anak, mengembangkan imajinasi sesuka hatinya dianggap pengajaran yang kurang tepat. Buku ini juga menyinggung beberapa permasalahan sosial seperti kemiskinan, kesenjangan sosial dan peperangan.

Sebagaimana karya klasik, "A Little Princess" juga dituturkan dengan daya tarik tersendiri, detil, dan menyentuh sekaligus menghangatkan hati. Banyaknya tokoh yang terlibat tidak membuat kisah ini sulit untuk diikuti, karena setiap tokoh memiliki perkembangan karakter yang menarik, membuat kita merasa terhubung dengan para tokohnya.

Menurut saya, ini adalah salah satu karya klasik yang sarat makna sekaligus akan tetap relevan hingga kapanpun. Layak dibaca oleh siapapun, terutama mereka yang menghargai arti keluarga, sahabat, kebaikan hati dan harapan.

You Might Also Like

0 Comments