Ahli Astrofisika Indonesia Temukan Planet Tertua
June 11, 2012Seorang ahli astrofisika kebangsaan Indonesia, Dr. Johny Setiawan, baru-baru ini berhasil menemukan dua planet yang mengorbit bintang tertua di alam semesta.
Kevin Lafin/Stocktrek Images/Corbis |
Bintang induknya bernama HIP 11952. Sistem HIP
11952 merupakan sistem tata surya yang diketahui oleh para astronom
sebagai tata surya generasi pertama.
HIP 11952 juga menyandang julukan
"Sannatana", kata dalam bahasa Sanskerta yang berarti abadi atau purba.
Pengamatan yang dilakukan Johny dan timnya selama sekitar satu
setengah tahun di Observatorium La Silla, Chile, memperlihatkan
keberadaan dua benda yang mengganggu peredaran bintang HIP 11952. Dua
benda itu ternyata merupakan planet.
"Kami menemukan dua planet yang memutari bintang induk setiap 290 dan
7 hari," sebutnya di dalam laporan penelitian. Kedua planet dinamai HIP
11952b dan HIP 11952c. Mereka menggunakan metode yang disebut kecepatan
radial (radial velocity) dalam menemukan planet-planet purba.
Berdasarkan perhitungan, massa planet tersebut adalah masing-masing
0,78 dan 2,93 massa Planet Jupiter. Keduanya terpisah dari bintang induk
sejauh 0,81 dan 0,07 jarak antara Bumi dan Matahari. HIP 11952 sendiri
memiliki massa 83 persen massa Matahari dengan jari-jari sekitar 1,5
kali lebih besar serta diketahui miskin unsur berat.
Bintang dengan kandungan metal yang rendah telah lama diketahui
sebagai benda langit yang terbentuk pada permulaan usia alam semesta.
HIP 11952 berusia 12,8 miliar tahun atau tercipta kurang dari satu
miliar tahun setelah fenomena Dentuman Besar (Big Bang).
Sebagai perbandingan, Matahari baru berusia 4,5 miliar tahun.
Dr. Johny Setiawan |
Menurut
Johny, bahkan saat sistem keplanetan ini muncul, Galaksi Bimasakti belum
terbentuk secara sempurna.
Ia menambahkan, "HIP 11952 bukan bintang yang mati, melainkan masih
hidup. Dan karena jaraknya yang dari Bumi hanya 375 tahun cahaya, tidak
jauh, bayangkan saja ini serasa kita menemukan benda arkeologi di
pekarangan rumah sendiri."
0 Comments