Astronomy
Peranan Teleskop Hubble dalam Perkembangan Ilmu Astronomi
September 12, 2012
Setelah sebelumnya saya posting mengenai Teleskop Hubble yang mencakup penjelasan, ukuran, sejarah, komponen dan cara kerja Teleskop Hubble.
#hmm... semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan pembaca semuanya yaaa.... :)
Nah, pada kesempatan kali ini... berdasarkan dari beberapa sumber yang saya peroleh, kita akan mengetahui tentang Peranan Teleskop Hubble dalam Perkembangan Ilmu Astronomi.
Teleskop Hubble banyak membantu para
ilmuwan dalam mempelajari, mengobservasi dan memahami tentang jagad raya
dalam hal ini adalah objek luar angkasa (seperti lubang hitam/black
hole, galaksi, nebula, bintang), dan lainnya.
Hubble adalah teleskop
luar angkasa yang berhasil menemukan Xena planet ke-10, beserta
satelitnya, Gabrielle. Selain itu, Hubble juga banyak mengirimkan
gambar-gambar yang menakjubkan tentang kejadian-kejadian di luar angkasa
seperti tabrakan galaksi dengan menggunakan Wide Field and Planetary Camera 2 (WFPC 2) , Gravitational Lensing dengan kamera ACS (Advanced Camera For Survey), Nebula kerucut (Cone Nebula) dengan menggunakan NICMOS (Near Infrared Camera and Multi-Object Spectrometer).
Salah satu peranan teleskop Hubble adalah menemukan protoplanetary disk (Prolyd) pada nebula Orion dengan menggunakan Wide Field and Planetary Camera 2 (WFPC 2) dan Advanced Camera For Survey (ACS).
Berdasarkan hasil pengamatan, luar angkasa diantara bintang-bintang
ternyata tidak benar-benar kosong, namun terdapat materi berupa gas dan
debu yang disebut materi antar bintang. Di beberapa tempat materi antar
bintang dapat dilihat sebagai awan antar bintang yang disebut Nebula.
Kerapatan awan bintang sangatlah kecil bila dibandingkan dengan udara di
sekeliling kita. Walaupun demikian, awan bintang memiliki volume yang
sangat besar, sehingga cukup banyak untuk membentuk ribuan bintang.
Nebula adalah awan debu dan gas di dalam
sebuah galaksi. Nebula terlihat jika gasnya bersinar atau jika awan itu
memantulkan cahaya bintang atau menghalangi cahaya dari benda yang lebih
jauh. Awan molekul terdiri terutama dari
gas hidrogen, di mana tiap atom hidrogen akan bergabung membentuk
molekul-molekul sederhana molekul hidrogen.
Bahan-bahan lain, yang
jumlahnya sekitar seperempat massa awan, kebanyakan adalah helium,
tetapi ada juga karbon, oksigen dan nitrogen dalam jumlah sedikit dan
juga partikel-partikel padat dalam jumlah lebih sedikit lagi yang
tersebar di seluruh awan. Partikel-partikel ini oleh para astronom
disebut debu.
Namun, debu ini jauh berbeda dengan debu lantai.
Partikel-partikel debu antar bintang berukuran jauh lebih kecil daripada
debu biasa dan mempunyai susunan yang berbeda. Pada dasarnya, debu
antar bintang adalah butir-butir karbon yang terbungkus metana beku,
atau air beku, atau keduanya.
Pembungkus debu ini membeku karena awan
molekul raksasa bersuhu sangat dingin hanya sekitar 10-200 C (50-680
F) lebih hangat dari suhu luar angkasa. Namun, jarak antarbutiran debu
sangat jauh. Nebula Orion merupakan
wilayah yang diisi dengan gas panas dan debu, bahan baku untuk membangun
bintang baru.
Nebula Orion adalah nebula yang menyebar di sebelah
selatan sabuk Orion. Daerah ini jelas terlihat dengan mata telanjang.
Nebula Orion adalah salah satu obyek yang paling banyak diteliti dan
dilihat di ruang angkasa. Nebula ini dihiasi dengan sekelompok formasi
bintang raksasa dan merupakan daerah koleksi bintang yang
paling dekat dengan Bumi karena berada 1.500 tahun cahaya di lengan
spiral galaksi Bima Sakti.
Nebula orion (juga disebut Meisser 42, M42,
atau NGC 1976) diperkirakan terjadi pada jarak 24 tahun cahaya pasca
Bing Bang. Nebula ini sebenarnya adalah bagian dari nebula yang jauh
lebih besar yang dikenal sebagai Awan Molekul Orion Kompleks.
Bintang terbentuk di seluruh Nebula
Orion, dan karena proses wilayah panas intensif ini terutama menonjol
dalam inframerah. Bintang muncul samar-samar untuk pengamat bermata
tajam, dan sifat samar-samar tampak jelas jika dilihat melalui teropong
atau teleskop kecil.
Pengamatan terbaru dengan Teleskop luar angkasa
Hubble telah menghasilkan penemuan utama dari disk protoplanet dalam
nebula Orion, yang disebut proplyds. Teleskop luar angkasa Hubble telah
mengungkapkan lebih dari 150 disk dari dalam nebula, dan mereka dianggap
sebagai sistem dalam tahap awal pembentukan tata surya. Proplyd adalah
cakram protoplanet dan membentuk bersama dengan bintang baru lahir dalam
campuran gas dan debu yang berada di pusat.
Secara singkat, bintang
terbentuk ketika awan gas dan debu di dalam sebuah nebula mulai
berkontraksi di bawah pengaruh gravitasi. Seiring itu, intinya semakin
menyusut dan terus menyusut, dan menjadi semakin panas sampai akhirnya
ia bersinar dengan cahayanya sendiri. Selain proses penyusutan dan
pemadatan itu, material-material bakal bintang juga tumbuh mendatar
dikarenakan gerakan rotasi alami. Akibatnya ± 100.000 tahun sejak
penyusutan karena gravitasi, semacam kue dadar raksasa berdiameter
jutaan mil yang tersusun dari gas dan debu, berputar mengelilingi
bintang yang baru terbentuk. Para astronom menamakannya “protoplanetary disc” (cakram protoplanet), disingkat proplyd. Secara sederhana, proplyd adalah pabrik planet.
Citra dari teleskop Hubble pada pusat Nebula Orion di mana bintang dibentuk di area–area
yang lebih terang di dalam awan gas raksasa yang membentuk nebula ini,
trapesium berada di tengah kiri yang terdiri dari kelompok empat bintang
muda.
Nebula orion merupakan nebula emisi yang gasnya mengeluarkan
cahaya ketika terstimulasi oleh radiasi bintang muda yang panas. Bintang
mempengaruhi cakram terdekat dengan memanaskan gas di dalam diri
mereka, menyebabkan nebula untuk bersinar terang. Bahan tersebut
menghasilkan banyak katup menyala, yang semua menghadapi bintang cerah
dan dengan demikian secara acak berorientasi dalam nebula.
Gelombang
kejut dramatis terbentuk ketika angin bintang dari bintang raksasa di
dekatnya memenuhi gas di nebula, menghasilkan bentuk yang menarik. Disk
yang jauh tidak menerima cukup radiasi energik dari bintang untuk
mengatur terbakarnya gas. Itu sebabnya disk ini hanya dapat dideteksi
sebagai siluet gelap dengan latar belakang terang nebula. Debu di disk
hanya menyerap cahaya dari latar belakang. Para astronom lebih mampu
untuk mempelajari sifat butir debu yang dianggap mengumpul dan mungkin
membentuk planet seperti kita sendiri.
Fakta-fakta yang menarik adalah
beberapa bintang biru yang sangat padat, panas, dan berumur pendek yang
mendominasi pemandangan di Orion, membentuk lingkungan dan mengganggu
planet, disk pembentuk sekitar pendingin, hidup yang lama dan massa
lebih rendah, bintang kuning dan merah seperti Matahari.
Bintang terang yang menerangi beberapa
proplyds yang, memungkinkan kita untuk
melihat mereka. Radiasi kuat yang menyala juga mengancam keberadaan
mereka. Sebagai bahan disk, sangat mungkin untuk menghancurkan potensi
mereka untuk menjadi planet karena suhu yang sangat panas. Beberapa
proplyds terang ditakdirkan untuk menjadi terkoyak-koyak, tetapi yang
lain akan bertahan dan mungkin berkembang menjadi sistem planet. Hal ini
relatif langka untuk melihat gambar proplyds dalam cahaya tampak, namun
resolusi dan sensitivitas Hubble dikombinasikan dengan kedekatan nebula
Orion pada Bumi memungkinkan pandangan objek yang menarik.
Resolusi tinggi Hubble memungkinkan kita
untuk memisahkan cahaya bintang-bintang yang berdekatan yang memenuhi
Orion.
Aspek tiga struktur warna di Orion yaitu
warna merah yang menandakan daerah yang mengandung gas nitrogen, warna
biru yang menandakan daerah yang mengandung gas oksigen, dan hijau yang
menandakan daerah tersebut mengandung hidrogen. Sebuah protostar (protobintang) di tengah-tengah gambar tampak dikelilingi oleh disk protoplanet (protoplanetary disc) yang ditunjukkan dengan siluet gelap.
Protoplanetary disc (proplyd) pada Nebula Orion di atas dilihat dengan teleskop Hubble menggunakan WFPC 2 (Wide Field and Planetary Camera 2) di daerah panjang gelombang cahaya inframerah. Jika Protoplanetary disc (Proplyd) pada nebula Orion dilihat dengan teleskop Hubble menggunakan Advanced Camera For Survey (ACS) di daerah panjang gelombang cahaya. Citra dari Protoplanetary disc (Proplyd) ini berupa gumpalan berbentuk cakram yang mengelilingi bintang yang baru terbentuk.
Proplyd (protoplanetary disc)
ini jarang terlihat di cahaya tampak, tetapi dengan resolusi dan
sensitivitas teleskop Hubble yang tinggi serta kedekatan nebula Orion
dengan Bumi membuat Proplyd dapat terlihat secara seksama.
Oh iyaaa... satu lagi yang wajib kamu lihat dan kamu ketahui mengenai Teleskop Hubble ini, yaitu beberapa gambar antariksa yang telah diabadikan yang terlihat dari Teleskop Hubble, udah saya bikin postingannya juga... bisa langsung kamu lihat di postingan saya sebelumnya yang berjudul Koleksi Gambar Antariksa dari Teleskop Hubble sumbernya langsung dari hubblesite.org dan gambar-gambarnya itu... really-really beautiful and amazing banget lhOoOoo... >_<
Sumber :
Anis Apriliawati, 2007: 16
Mark A. Garlick, 2003: 34-35
Mark A. Garlick, 2003: 43
www.glue.umd.edu 2008 : 3
www.spacetelescope.org 2009 : 3
staff.jccc.edu/dpatter/pdf/SolarNebula.pdf, 2010: 10
www.spacetelescope.org, 2009: 1
6 Comments