Islam Is My Life
3 TOKOH ISLAM PENGHAPAL AL-QURAN SEMENJAK KECIL
November 18, 2012
Assalamualaikum...
Untuk seorang muslim, tidak dipungkiri lagi bahwa Al-Qur’an adalah kemuliaan yang paling
tinggi. Dan tidak pula diragukan manusia terbaik adalah yang belajar Al-Qur’an dan yang mengajarkannya. Sedangkan ilmu tidak akan diperoleh
kecuali dengan menghafal. Bahkan menghafal adalah syarat bagi ilmu.
Maka, Al Qur’an harus dihafal sebagaimana ilmu-ilmu lainnya.
Pada kesempatan kali ini, saya akan menuliskan kembali kisah 3 tokoh Islam penghapal Al-Qur'an semenjak mereka kecil.
Berikut kisahnya, semoga bisa menjadi inspirasi untuk kita semua...
Yang pertama adalah kisah dari :
1. IBNU MAS'UD
Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Mas'ud bin Ghafil al-Hudzali.
Nama julukannya "Abu Abdirahman". Ia sahabat ke-6 yang paling dahulu
masuk Islam (As-sabiqunal Awwalun). Ia hijrah ke Habasyah dua kali, dan
mengikut semua peperangan bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wassalam. Dan dialah pula yang berhasil membunuh Abu Jahal di perang
Badar.
Kisah masuk Islamnya Abdullah bin Mas'ud ini diceritakan dirinya
bahwa suatu ketika ia tengah menggembala kambing kepunyaan 'Uqba bin
Mu'ith, kemudian Rasulullah SAW, dan Abu Bakar lewat dan berkata,
"Wahai anak kecil! Apakah ada susu di kambing ini!"
Ibnu Mas'ud menjawab, " Ada, tetapi ini adalah amanat (bukan kepunyaannya).
Kemudian Rasulullah SAW kembali bertanya,
"Apakah diantara kambing yang mandul tidak dapat memberikan anak?"
"Ya...", jawab Ibnu Mas'ud.
Kemudian dia memberikan kambing yang tidak bisa menghasilkan susu,
kemudian Rasulullah SAW mengusap-usap perutnya dengan tangannya yang
mulia dan membacakan beberapa kalimat, maka mengalirlah susu atas izin
Allah Dari hewan tersebut, lalu Rasulullah SAW menampung susu tersebut
dengan kedua tangannya dan meminumnya, baru kemudian diberikan kepada
Abu Bakar untuk diminum.
Ibnu Mas'ud lantas berkata,
"Ajarkan kepada saya kalimat yang anda baca tadi...!"
Lalu Rasulullah SAW memandangnya dengan penuh kelembutan dan kasih sayang, dan mengusap kepalanya dan dadanya, lalu berkata :
"Sesunnguhnya engkau adalah anak kecil yang berpendidikan", lalu beliau pergi meninggalkannya. (HR Ahmad).
Abdullah bin Mas'Ud Sang Pemberani
dalam suatu hadis yang panjang, pada suatu hari saat para sahabat berkumpul bersama Rasulullah SAW, mereka berkata:
"Demi Allah, orang Quraisy nampaknya belum pernah sama sekali
mendengar ayat-ayat Al-Quran diabacakan dengan terang-terangan (keras),
adakah seseorang yang ingin melakukannya?"
Maka Abdullah bin Mas'Ud pun langsung berdiri dan berkata :
"Saya... Biarkanlah saya melakukannya karena Allah yang akan melindungiku."
Kemudian dia pergi ke Ka'bah yaitu waktu Dhuha, lalu duduk dan
mengangkat suaranya dengan lantang, dan membaca Al-Qur'an dengan lancar
dan fasih.
Orang-orang Quraisy yang mendengarnya sangat terheran dan takjub, siapakah yang berani melakukan hal demikian di sekitar kita?
Merekapun mencari tahu dan ternyata yang melakukannya adalah Abdullah bin Mas'Ud. Apa gerangan yang dilakukan anak Ummu Abd.?
Lalu mereka menarik Abdullah bin Mas'Ud dan memukulnya dengan
pukulan yang sangat kera, namun tetap melanjutkan bacaannya hingga
tambah keras pula lah pukulannya, dan beliau pun akhirnya menderita
sakit yang sangat parah, hingga berhenti dari bacaannya, penduduk Mekah
pun akhirnya meninggalkannya.
Lalu yang kedua adalah...
2. IBNU TAIMIYYAH
Abul Abbas Taqiyuddin Ahmad bin Abdus Salam bin Abdullah bin
Taimiyah al Harrani atau yang biasa disebut dengan nama Ibnu Taimiyah,
lahir pada tanggal 22 Januari 1263 atau yang bertepatan juga dengan
tangga 10 Rabiul Awwal 661 H. Beliau wafat pada tahun 1328 atau pada
tanggal 20 Dzulhijjah 728 H.
Ibnu Taimiyyah adalah seorang pemikir dan ulama Islam dari Harran, Turki.
Ketika berusia enam tahun (pada tahun 1268), Ibnu Taimiyyah dibawa
ayahnya ke Damaskus disebabkan serbuan tentara Mongol atas Irak. Di
Damaskus ia belajar pada banyak guru, dan memperoleh berbagai macam
ilmu. Diantaranya ilmu hitung (matematika), khat (ilmu tulis menulis
Arab), nahwu, dan ushul fiqih. Ia dikaruniai kemampuan mudah hafal dan
sukar lupa. Hingga dalam usia muda, ia telah hafal Al-Qur'an.
Kemampuannya dalam menuntut ilmu mulai terlihat pada usia 17 tahun. Dan
usia 19, ia telah memberi fatwa dalam masalah-masalah keagamaan.
Ada satu kisah menarik ketika Ibnu Taimiyyah masih kecil, pernah ada
seorang ulama besar dari Aleppo, Suriah yang sengaja datang ke Damaskus
khusus untuk melihat Ibnu Taimiyyah yang kecerdasannya menjadi buah
bibir. Setelah bertemu, ia memberikan tes dengan cara menyampaikan
belasan matan hadits sekaligus. Ternyata Ibnu Taimiyyah mampu
menghapalkannya secara cepat dan tepat. Sehingga ulama tersebut berkata :
"Jika anak ini hidup, niscaya ia memiliki kedudukan besar, sebab belum paernah ada bocah sepertinya".
Penghapal Al-Qur'an yang Menjadi Jenderal
Sangat luar biasa, tidak hanya di lapangan ahli ilmu pengetahuan
saja ia terkenal, ia juga pernah memimpin sebuah pasukan untuk melawan
pasukan Mongol di Syakhab, dekat kota Damaskus. Pada thaun 1299 Masehi
dan beliau mendapat kemenangan yang gemilang. Pada Februari 1313, beliau
juga bertempur di kota Jerussalem dan mendapat kemenangan.
Dan yang terakhir yaitu,
3. IMAM ASY-SYAFI'I
Abu Abdullah Muhammad bin Idris al-Shafi'i atau yang akraba
dipanggil Imam Syafi'i lahir di Gaza, Palestina, 150 H/767 M, ia adalah
seorang mufti besar Sunni Islam dan juga pendiri mazhab Syafi'i. Imam
Syafi'i juga tergolong kerabat dari Rasulullah, ia termasuk dalam Bani
Mththalib, yaitu keturunan dari al-Muththalib, saudara dari Hasyim, yang
merupakan kakek Nabi Muhamma SAW.
Masa Belajar Syafi'i Kecil
Setelah ayah Imam Syafi'i meninggal, di umur 2 tahun sang ibu
membawanya ke Mekah, tanah air nenek moyangnya. Ia tumbuh besar di sana
dalam keadaan yatim. Sejak kecil Syafi'i cepa menghapal syair, pandai
bahasa Arab dan Sastra.
Di Mekah ini, sang ibu mengirminya belajar kepada seorang guru.
Sebenarnya ibunya tidak mapu untuk membiayainya, tetapi sang guru
ternyata rela tidak dibayar setelah melihat kecerdasan dan kecepatannya
dalam menghapal. Imam Syafi'i sendiri bercerita, "Di Alkuttab (sekolah
tempat menghapal Al-Qur'an), saya melihat guru yang mengajar di situ
membacakan murid-muridnya ayat Al-Qur'an, maka aku ikut menghapalnya.
Sampai ketika saya menghapal semua yang dia dikte kan, dia berkata
kepadaku, "Tidak halal bagiku mengambil upah sedikitpun darimu".
Sehingga Syafi'i kecilpun berhasil mengahapal Al-Qur'an di usia 7 tahun.
Di Mekah, Imam Syafi'i berguru fiqh kapada mufti di sana, Muslim bin
Kahlid Az Zanji sehingga ia mengizinkannya memberi fatwa ketika masih
berusia 15 tahun. Pada umur 12 tahun beliau mampu mengahapal Muwatha'
Imam Malik hanya dalam 9 malam. Perjalanan ilmunya dilanjutkan ke Yaman,
Irak, dan pindah ke Mesir tahun 200 H, di sana beliau wafat sebagaia
Syuhadaul Ilm di akhir bulan Rajab 204 H.
Allah SWT telah menjanjikan
kelebihan kepada mereka para Hafiz dan Hafizah atau mereka para penghapal Al-Qur'an, salah satu janji-Nya adalah Allah SWT akan menempatkan mereka di Surga yang paling tinggi.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
"Daripada Abdullah
Bin Amr Bin Al Ash ra dari nabi s.a.w, baginda bersabda; Diakhirat nanti
para ahli Al Quran di perintahkan, "Bacalah dan naiklah kesyurga. Dan bacalah
Al Quran dengan tartil seperti engkau membacanya dengan tartil pada waktu
di dunia. Tempat tinggal mu di syurga berdasarkan ayat paling akhir yang
engkau baca."
Demikian, semoga bermanfaat...
Wassalamualaikum. Wr.Wb...
Ditulis kembali dari buku:
Ensiklopedia Tokoh Islam Profil Tokoh-Tokoh Muslim Dunia.
(Herry Scipto. 2006. Hikmah, Jakarta)
Pemikiran Modern dan Post Modern Islam : Biografi Intelektual 17 Tokoh.
(Dr. Didin Saefudin. 2003. PT. Grasindo, Jakarta)
21 Comments