Astronomy
Hujan Meteor Taurids dan Fireball Hermosilo
November 06, 2012Ditulis Oleh : Bapak Ma'rufin Sudibyo Tanpa banyak publikasi, sebenarnya hari-hari ini Bumi sedang bergerak melintasi jalur rema...
Ditulis Oleh : Bapak Ma'rufin Sudibyo
Tanpa banyak publikasi, sebenarnya hari-hari ini Bumi sedang bergerak melintasi jalur remah-remah sebuah komet periode pendek (periode orbital hanya 3,3 tahun) nan legendaris, yakni komet Encke.
Rasi Bintang Taurus Screenshoot Stellarium, 6 November 2012 (6:58 PM) |
Salah satu fireball Taurids yang amat mengesankan terjadi pada 2 November 2012 dinihari di langit Hermosilo (Mexico). Fireball demikian cemerlang sehingga bahkan sampai 100 kali lebih terang dari Bulan purnama. Dengan kecepatan 27 km/detik, massa jenis inti komet Encke 0,14 g/cc, sudut jatuh (slope) diasumsikan 45 derajat dan tingkat terang diasumsikan setara Bulan purnama, maka perhitungan menyimpulkan fireball tersebut semula berupa meteoroid besar berdiameter minimal 15 meter alias seukuran truk gandeng!
Event : Fireball Taurids
Tanggal dan Waktu : 20110208_055706_399 UTC
Credit : Dr. S Aguirre Sumber Gambar : Elp All Sky |
Tatkala memasuki atmosfer Bumi, bongkahan besar tersebut berubah menjadi meteor dan terpecah-belah di ketinggian 113 km dpl. Namun pecahan-pecahan tersebut terus melejit sembari terus-menerus mengalami pemecah-belahan sebelum akhirnya terhenti di ketinggian 52 km dpl saat terjadi ledakan (airblast).
Energi ledakan itu sebesar 28 kiloton TNT atau sedikit lebih
besar dibanding kekuatan sebutir bom nuklir Hiroshima. Titik ledakan
yang sangat tinggi menyebabkan tidak ada dampak apapun yang dialami
ground zero (permukaan Bumi tepat di bawah titik ledakan) baik termal
(panas) maupun mekanik (penjalaran gelombang kejut), kecuali getaran
seismik dengan magnitudo sekitar 1,3 skala Richter akibat konversi
sebagian kecil energi akustik (gelombang suara) menjadi energi seismik
(gelombang Rayleigh).
Kejadian fireball Hermosilo menegaskan
kembali bahwa inti komet adalah rapuh, jauh lebih rapuh ketimbang
batuapung (yang sama-sama didominasi pori-pori sehingga massa jenisnya
dibawah 1 g/cc). Rapuhnya inti komet membuatnya mudah terpecah-belah
hanya oleh tekanan angin Matahari khususnya saat tiba di perihelionnya.
Di sisi lain, tatkala komet bergerak menyusuri orbitnya, remah-remah
yang ditinggalkannya sepanjang orbitnya tak hanya seukuran debu dan
kerikil seperti umum dikenal, namun dapat juga berupa bongkahan besar
hasil pemecahbelahan inti komet. Jika bongkahan itu cukup besar dan
dalam kondisi seperti komet Encke, dampak bagi permukaan Bumi dan
peradaban manusia akan signifikan.
Sejarah mencatat betapa bongkahan
komet seukuran 60 meter yang meledak di atas Tunguska (Rusia) pada 30
Juni 1908 mampu meratakan hutan seluas 2.000 km persegi seiring hantaman
gelombang kejutnya di atmosfer.
Unknown
Hey! I'm Widiani. I love books immensely, all things minimalist, and finding the beauty and something new in the everyday. I do the cooking, writing and photography. I live in Sumedang, Indonesia. Grab your favorite drink, make yourself comfy, and I hope you enjoy your time here!.
8 Comments