Books
Widiani's Diary
Sinopsis Novel The Mortal Instruments Buku 1 s/d 5
November 22, 2013
Assalamualaikum...
Masih ingatkah semuanya, beberapa hari yang lalu saya sempat pamerin koleksi buku seri The Mortal Instruments saya? hihihi... Pada postingan kali ini saya mau berbagi sinopsis cerita dari buku kesatu sampai buku kelima. Heehehe, iyaa niat awalnya sih, mau berbagi review buku ini versi saya... tapi kok nggak tahu kenapa ya, mau bikin review buku keempat dan kelimanya itu malas-malas gimanaaa gitu, hehe... terus, review buku pertama sampai buku ketiga yang udah saya tulis, saya simpan di flashdisc, tapi udah dicari-cari tu flashdisc kok gak ketemu-ketemu... Maklum lah yaa, aku tu kalau lagi lupa suka nggak ingat -__-
Oke deh, langsung aja yah, buat kamu yang belum tahu sama sekali tentang novel The Mortal Instruments Series dan penasaran buku ini bercerita tentang apa, ini dia sinopsisnya... ^_^
1. City of Bones
Selama ini Clary yang hampir berusia 16 tahun, mengira dirinya hanyalah anak seorang pelukis biasa. Tapi sejak ibunya diculik dan Clary sendiri hampir mati oleh serangan iblis, ia terpaksa masuk ke dalam dunia baru yang gelap sekaligus menawan, yaitu Dunia Bayangan.
Ternyata sejak ribuan tahun yang lalu, hanya kaum Nephilim (manusia keturunan malaikat) yang membasmi iblis demi melindungi manusia. Mereka disebut Pemburu Kegelapan. Salah satunya adalah Jace yang kasar, sombong, dan luar biasa menyebalkan. Tapi justru itulah yang membuat cowok berambut keemasan itu lebih menggemaskan. Lagipula, bagaimana Clary bisa tahan kalau ada cowok yang selalu siap menerjang iblis, vampir, bahkan manusia serigala demi melindunginya?
Lalu mengapa iblis mengincar seorang gadis biasa seperti Clary? Bagaimanakah tiba-tiba Clary mendapatkan "penglihatan", sehingga kini ia bisa melihat peri, warlock, dan nephilim? Para Pemburu Kegelapan pun benar-benar ingin mengetahuinya…
Oh iya, buku pertama ini sudah difilmkan lho, dengan judul yang sama, yaitu The Mortal Instruments, City of Bones.
2. City of Ashes
Clary hanya ingin hidup normal kembali, tapi ia telanjur terlibat dengan para Pemburu Bayangan yang bertugas membantai iblis. Masalah semakin menjadi-jadi karena ibunya tidak bisa dibangunkan dan Clary tidak bisa berhenti mencintai Jace. Tentu saja ini menyakiti hati Simon, yang mendadak pergi ke sarang vampir seorang diri. Valentine pun datang lagi, kali ini untuk mengambil Pedang Mortal. Lagi-lagi dia menawari Jace untuk ikut dengannya. Ketika Jace diketahui telah pergi untuk menemui Valentine, akankah Clary tetap memercayainya?
Dalam sekuel City of Bones ini, ketegangan menanjak dan konflik semakin tajam!
3. City of Glass
Untuk menyelamatkan ibunya, Clary harus pergi ke Kota Kaca, kota leluhur dan Pemburu Bayangan. Tapi dia memasukinya tanpa izin, yang berarti melanggar tinggi Hukum dan terancam untuk dihukum mati. Lebih parah lagi, Simon dipenjara selama dia tidak mau bersaksi mengambing hitamkan keluarga Lightwood. Ketika ternyata Jace tidak menginginkan Clary di sana, Sebastian yang misterius membantu Clary menyingkap rahasia keluarganya.
Sementara itu, Valentine datang hendak memanggil Malaikat dan semua iblis. Dia sudah siap menghancurkan ras Pemburu Bayangan kalau mereka tidak mau tunduk kepadanya. Kini satu-satunya harapan mereka untuk bertahan adalah dengan meminta bantuan Penghuni Dunia Bawah. Tapi, bisakah kedua pihak tersebut mengesampingkan kebencian mereka demi bekerja sama? Dalam kegentingan ini, apakah Jace rela mengorbankan nyawanya demi Clary? Bisakah Clary menggunakan berbagai kekuatan barunya untuk menyelamatkan Kota Kaca, apa pun akibatnya?
Cinta adalah dosa kehidupan. Rahasia masa lalu terbukti mematikan ketika Clary dan Jace menghadapi Valentine dalam jilid ketiga The Mortal Instruments ini.
4. City of Fallen Angels
Perang Mortal berakhir, dan Fray Clary kembali ke rumahnya di New York, dengan semangat tentang semua kemungkinan masa depannya. Dia dilatih untuk menjadi Shadowhunter dan untuk menggunakan kekuatan unik. Ibunya akan menikah dengan pria yang dicintainya. Downworlders (penghuni dunia bawah) dan Shadowhunters (pemburu bayangan) pada akhirnya berdamai. Dan -yang paling penting dari semuanya - akhirnya ia bisa menelepon Jace pacarnya.
Tapi tidak berlangsung lama.
Seseorang membunuh Shadowhunters, memprovokasi ketegangan antara Downworlders dan Shadowhunters yang dapat menyebabkan perang berdarah kedua. Clary teman terbaik, Simon, tidak bisa menolongnya. Ibunya baru tahu bahwa dia vampir dan sekarang dia tunawisma. Ke mana pun ia berbalik, seseorang ingin dia di sisi mereka-bersama dengan kekuatan kutukan yang menghancurkan hidupnya. Dan mereka bersedia melakukan apa saja untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Ketika Jace mulai menarik dirinya tanpa menjelaskan alasannya, Clary dipaksa untuk menggali ke dalam inti misteri yang pemecahannya menyingkapkan mimpi terburuknya. Dan dia sendiri telah menggerakkan rantai peristiwa mengerikan yang dapat membuatnya kehilangan semua yang dia cintai. Bahkan Jace.
5. City of Lost Souls
Iblis Lilith telah dihancurkan dan Jace dibebaskan. Tapi ketika para Pemburu Bayangan tiba, mereka hanya menemukan darah dan pecahan kaca. Selain pemuda yang Clary cintai, hilang pula pemuda yang ia benci : Sebastian kakaknya, yang bertekad menekuk lutut para Pemburu Bayangan. Kunci tidak bisa melacak keberadaan keduanya, tetapi Jace tidak bisa berada jauh dari Clary. Ketika mereka bertemu kembali, Clary mengungkap kengerian dari sihir Lilith—Jace dan Sebastian kini saling terikat, dan Jace menjadi pelayan kejahatan. Kunci bertekad menghancurkan Sebastian, tetapi mustahil melukai salah seorang di antara kedua pemuda itu tanpa menghancurkan seorang lagi.
Tinggal sedikit orang yang yakin Jace masih bisa diselamatkan. Bersama-sama, Alec, Magnus, Simon, dan Isabelle mengambil pilihan-pilihan sulit yang tidak membawa mereka semakin dekat kepada putusnya ikatan antara Jace dan Sebastian. Akhirnya mereka berpaling kepada para Saudari Besi pembuat senjata yang tak kenal belas kasih. Jika para Saudari Besi tidak bisa membantu, satu-satunya kesempatan mereka adalah menantang Surga dan Neraka—risiko yang bisa membuat nyawa mereka melayang.
Dan mereka harus melakukannya tanpa Clary. Karena Clary sedang memainkan permainan berbahaya seorang diri. Apabila ia kalah, ia tidak hanya akan kehilangan nyawa, tetapi juga jiwa Jace. Clary rela melakukan apa pun demi Jace, tetapi apakah ia masih bisa memercayai Jace? Atau apakah Jace telah benar-benar tak terselamatkan? Risiko apa yang terlalu berat, bahkan demi cinta?
Sinopsisnya aja seru kaan, yuk koleksi, baca dan sebarkan "virus" The Mortal Instruments ini.... serta jadilah bagian dari Shadowhunters Team.!!!
Wassalamualaikum... Wr.Wb
30 Comments