Book Review : Gulliver's Travels - Perjalanan Gulliver ke Negeri Liliput dan Negeri Brobdingnag by Jonathan Swift

Kisah menarik Perjalanan Gulliver karya Jonathan Swifft pertamakali terbit pada tahun 1726. Buku tersebut menceritakan tentang petualanga...

Kisah menarik Perjalanan Gulliver karya Jonathan Swifft pertamakali terbit pada tahun 1726. Buku tersebut menceritakan tentang petualangan Lemuel Gulliver dalam empat perjalanannya. Dua perjalanannya, yaitu yang pertama ke Negeri Liliput, negeri orang kerdil, dan yang kedua ke Bobdingnag, negeri raksasa, diceritakan kembali dalam buku ini.

Perjalanan Gulliver sangat terkenal dan dibicarakan oleh banyak orang.
Swift sendiri merupakan penentang kekerasan dalam segala bentuk.
Ia menggunakan fiksi dan satir untuk menarik perhatian terhadap masalah politik pada masanya. Ia meninggal pada tahun 1745


Identitas Buku
Judul : Gulliver's Travels - Perjalanan Gulliver ke Negeri Liliput dan Negeri Brobdingnag
Judul Asli : Gulliver’s Travels: A Voyage to Lilliput and A Voyage to Brobdingnag
Penulis : Jonathan Swift
Kategori : Fantasi, Satir, Klasik
Tebal : 127 Halaman
ISBN : 978-979-168-022-6
Penerbit : NARASI
Paperback, Cetakan Pertama, 2007
Rate : 4/5 Bintang

Gulliver atau Lemuel Gulliver yang lahir di Nottinghamshire ini adalah seorang pria yang gemar melakukan perjalanan. Pada awal buku ini dijelaskan mengenai latar belakang, pekerjaan, dan bagaimana ia memulai perjalanannya. Dua dari empat perjalanannya yaitu Perjalanan ke Negeri Lilliput dan Negeri Brobdingnag, serta berbagai hal yang dialaminya selama di dua tempat tersebut dikisahkan pada buku ini

Perjalanan ke Negeri Liliput
Kisah Gulliver pada perjalanan ini dimulai dengan pengantar yang disampaikan oleh Lemuel Gulliver. Dia memperkenalkan kehidupan dan alasan perjalanannya. Gulliver yang sangat suka jalan-jalan ini, memiliki profesi sebagai dokter yang bekerja di kapal Antelope.

Saat itu, Gulliver mendapat tawaran dari Kapten William Pritchard, kepala kapal Antelope, yang akan melakukan perjalanan ke Pantai Selatan. Tentu saja, Gulliver sangat senang dengan tawaran itu, ia menerimanya dan mereka mulai berlayar dari Bristol pada tanggal 4 Mei, 1699

Sayang, pada perjalanannya kali ini, kapal yang digunakannya untuk berlayar mengalami kerusakan. Akibatnya Gulliver besertaKapten dan awak kapal lainnya terdampar. Gulliver yang mencoba mencari bantuan, berjalan lebih jauh dari teman-temannya. Karena kelelahan, akhirnya Gulliver ambruk di hamparan rumput dan tertidur. Begitu tersadar dari pingsan, dia langsung dijadikan tahanan oleh manusia-manusia yang tingginya kurang dari 6 inci. Mereka sudah mengikat dan menawannya. Ternyata, dia terdampar di negeri Lilliput.

Dengan ukuran tubuh yang berkali-kali lipat dari ukuran tubuh orang-orang di pulau tersebut, dan setelah melihat sifat-sifat baik dari diri Gulliver, Gulliver pun diperbolehkan tinggal di pulau tersebut. Namun, ia masih harus tetap menjalani pengadilan Liliput.

Selama itu pula, Gulliver mengamati keadaan sekitarnya. Dia pun diberikan izin untuk melihat-lihat kota dengan syarat tidak melakukan tindakan yang berbahaya bagi warga Liliput.

Pada suatu hari, Gulliver diundang raja untuk datang ke istana. Saat berada di istana, Gulliver mengetahui bahwa musuh negeri Liliput, Kerajaan Blefescu akan menyerang. Kerajaan itu juga dihuni manusia-manusia kerdil seperti Negeri Liliput. Angkatan laut Kerajaan Blefescu sangat kuat sehingga pasukan Negeri Liliput ketakutan. Gulliver merencanakan sesuatu untuk menolong warga Liliput.

Gulliver berenang ke tempat musuh dan menarik kapal-kapal perang mereka. Karena tidak memiliki kapal perang, Kerajaan Blefescu tidak jadi menyerang Kerajaan Liliput. Raja Blefescu berdamai dengan Negeri Liliput. 

Namun, meski telah membantu, Gulliver juga sempat akan dihukum dengan dibutakan matanya. masalahnya adalah, karena ia membuat kehebohan dengan buang air kecil di depan umum. Padahal, saat itu Gulliver hanya ingin memadamkan api dan menyelamatkan warga Liliput dari peristiwa kebakaran yang lebih besar lagi.

Melihat tidak akan adanya ampunan untuk hukuman yang harus diterimanya, Gulliver lari ke Blefuscu. Di sana dia melihat kapalnya yang rusak dan meminta bantuan agar kapalnya diperbaiki sehingga ia bisa segera pulang ke rumah. Dan akhirnya, dengan bantuan dari seorang teman lamanya, pada tanggal 13 April 1702, Gulliver kembali tiba di negerinya, Inggris.

Kisah perjalanan Gulliver di Negeri Liliput ini merupakan satir politik pada masa itu kala itu. Satir atau Satire adalah gaya bahasa untuk menyatakan sindiran terhadap suatu keadaan atau seseorang. Satire biasanya disampaikan dalam bentuk ironi, sarkasme, atau parodi. Istilah ini berasal dari frasa bahasa Latin satira atau satura (campuran makanan)

Perjalanan ke Brobdingnag
Dua bulan setelah kepulangannya ke Inggris, Gulliver memutuskan untuk melaut lagi. Pada tanggal 20 Juni 1702, ia berlayar menuju Surat (sebuah pelabuhan di india yang dikuasai Inggris sejak tahun 1612) dengan menggunakan kapal pedagang Adventure, dikepalai oleh Kapten John Nicholas.

Seperti perjalanan sebelumnya, yang membuat Gulliver terdampar di Negeri liliput, ia kembali terdampar karena kapalnya, Adventure terhempas badai.

Gulliver ditemukan oleh seorang petani setinggi 72 kaki (22 meter). Jika dibandingkan dengan orang-orang di negeri Liliput, orang-orang di Brobdingnag ukurannya 12:1 dari Liliput. Gulliver memperkirakan langkah raksasa itu sejauh 10 yards (9,1 meter). 

Sang raksasa membawa Gulliver ke  rumahnya dan menyerahkannya kepada putrinya. Si petani menjadikannya sebuah pertunjukan untuk menghasilkan uang tambahan. Karena Gulliver terlalu kecil, dia tidak bisa menggunakan apapun di negeri itu. Ratu Brobdingnag meminta agar Gulliver dibuatkan rumah kecil sebagai tempat tinggalnya yang kemudian sekaligus menjadi ‘kotak perjalanannya’, alih-alih menjadi seperti seekor monyet yang dikurung.

Di negeri raksasa, Brobdingnag, Gulliver mengalami petualangan yang tidak kalah seru dengan petualangannya di Negeri Liliput sebelumnya. Kepada sang Raja, Brobdingnag, Gulliver menceritakan tentang Eropa. Raja tidak senang dengan penilaian Gulliver tentang Eropa, khususnya dengan kisah penggunaan senjata api dan meriam.

Akhirnya, pada tanggal 3 Juni 1706, Gulliver kembali ke Inggris setelah seekor burung elang raksasa melepaskannya di laut. Dia berlayar dengan ‘kotak perjalanan’-nya dan kemudian ditolong sejumlah pelaut.

Seperti halnya, Gulliver di Negeri Liliput yang ditulis Swift sebagai Satir politik, Swift yang menganut Anglikan (komuni yang menganggap dirinya sebagai bagian dari Gereja yang Esa, Kudus, Katolik, dan Apostolik dan bersifat Katolik dan pada saat yang sama juga Reformatoris), membuat perbandingan manusia yang bermoral dengan manusia yang jahat melalui kisah Gulliver di negeri Borbdingnag ini.

==========

Jonathan Swift menulis Gulliver’s Travels dengan detail sehingga terasa nyata. Ditambah point of view Gulliver, lengkap dengan tanggal-tanggal kejadian dan urutan peristiwa yang dialaminya, saya merasa tidak sedang membaca sebuah buku melainkan sedang duduk santai dengan Gulliver dan ia menceritakan kisahnya dengan menunjukkan pula buku harian dan dokumentasi perjalanannya. Agak lebay ya... tapi memang itulah yang saya rasakan saat membaca buku ini, mungkin karena ceritanya yang ditulis dengan mendetail itu, seperti yang saya sebutkan tadi.

Selain memang karena ceritanya yang ditulis Swift dengan sangat baik, terjemahan dari penerbit NARASI inipun digarap dengan baik pula sehingga enak dibaca dan mudah dipahami.

Kisah Perjalanan Gulliver ini memang sangat menarik, meskipun saya hanya baru membaca dua dari empat kisah perjalanan Gulliver.

You Might Also Like

2 Comments