Resensi Buku, City of Glass
March 09, 2012 Penulis : Cassandra Clare
Cover depan City of Glass |
Untuk menyelamatkan ibunya, Clary harus pergi ke Kota Kaca, kota leluhur Pemburu Bayangan. Tapi dia memasukinya tanpa izin, yang berarti melanggar Hukum dan terancam dihukum mati. Lebih parah lagi, Simon dipenjara selama dia tidak mau bersaksi mengambinghitamkan keluarga Lightwood. Ketika ternyata Jace tidak menginginkan Clary di sana, Sebastian yang misterius membantu Clary menyingkap rahasia keluarganya.
Sementara itu, Valentine hendak memanggil Malaikat dan semua iblis. Dia siap menghancurkan ras Pemburu Bayangan kalau mereka tidak mau tunduk kepadanya. Kini satu-satunya harapan mereka untuk bertahan adalah dengan meminta bantuan Penghuni Dunia Bawah.
Tapi bisakah kedua pihak tersebut mengesampingkan kebencian mereka demi bekerja sama? Dalam kegentingan ini, apakah Jace rela mengorbankan nyawanya demi Clary? Bisakah Clary menggunakan kekuatan barunya untuk menyelamatkan Kota Kaca, apa pun akibatnya?
Cinta adalah dosa kehidupan. Rahasia masa lalu terbukti mematikan ketika Clary dan Jace menghadapi Valentine dalam jilid ketiga The Mortal Instruments.
“Dear Edward dan Jacob, aku memuja kalian berdua. Tapi aku menghabiskan akhir pekanku dengan Jace. Maaf! Salam cinta, Stephenie.”
—Stephenie Meyer, penulis Twilight
“Lucu, seru, dan seksi. Salah satu buku favoritku.”
—Holly Black, penulis Spiderwick Chronicles
“Percakapan antartokoh yang segar dalam novel ini dituliskan secara piawai dan tidak membosankan. The Mortal Instruments... Jangan sampai terlewatkan.”
—Rhein Fathia, penulis Jadian 6 Bulan dan Jalan Menuju Cinta-Mu
“Cerdas dan penuh sensasi.”
—Libba Bray, penulis A Great and Terrible Beauty
Sementara itu, Valentine hendak memanggil Malaikat dan semua iblis. Dia siap menghancurkan ras Pemburu Bayangan kalau mereka tidak mau tunduk kepadanya. Kini satu-satunya harapan mereka untuk bertahan adalah dengan meminta bantuan Penghuni Dunia Bawah.
Tapi bisakah kedua pihak tersebut mengesampingkan kebencian mereka demi bekerja sama? Dalam kegentingan ini, apakah Jace rela mengorbankan nyawanya demi Clary? Bisakah Clary menggunakan kekuatan barunya untuk menyelamatkan Kota Kaca, apa pun akibatnya?
Cinta adalah dosa kehidupan. Rahasia masa lalu terbukti mematikan ketika Clary dan Jace menghadapi Valentine dalam jilid ketiga The Mortal Instruments.
“Dear Edward dan Jacob, aku memuja kalian berdua. Tapi aku menghabiskan akhir pekanku dengan Jace. Maaf! Salam cinta, Stephenie.”
—Stephenie Meyer, penulis Twilight
“Lucu, seru, dan seksi. Salah satu buku favoritku.”
—Holly Black, penulis Spiderwick Chronicles
“Percakapan antartokoh yang segar dalam novel ini dituliskan secara piawai dan tidak membosankan. The Mortal Instruments... Jangan sampai terlewatkan.”
—Rhein Fathia, penulis Jadian 6 Bulan dan Jalan Menuju Cinta-Mu
“Cerdas dan penuh sensasi.”
—Libba Bray, penulis A Great and Terrible Beauty
0 Comments