Must Read
Ternyata... Otak Manusia Semakin Mengecil
July 02, 2012
Sebuah penelitian berhasil mengungkap bahwa
ternyata otak manusia semakin mengecil. Pengecilan otak ini terjadi
selama 20.000 tahun dan terjadi pada pria maupun wanita.
Namun otak yang mengecil ini tidak berarti membuat manusia menjadi bodoh, menurut Dr John Hawks, seorang antropolog dari University of Wisconsin
berargumen justru ukuran otak manusia yang mengecil membuat kira
semakin cerdas.
Otak menggunakan 20 persen dari semua bahan bakar yang
kita konsumsi. Oleh karena itu otak yang lebih besar akan membutuhkan
lebih banyak energi dan memakan waktu lebih lama untuk berkembang.
Namun, tak semua ilmuwan berpendapat senada. Beberapa yakin bahwa manusia menjadi makin bodoh, sejalan dengan proses evolusinya.
Beberapa teori digunakan untuk menjelaskan
misteri peyusutan otak manusia. Salah satunya, bahwa ukuran kepala yang
besar diperlukan manusia purba jaman Paleolitik Atas untuk selamat dari
udara dingin.
Teori kedua, ukuran kepala berkaitan dengan
pola mencari makan di masa lalu, yakni berburu. Makin gampang
mendapatkan makanan, kepala manusia akan berhenti berkembang.
Sementara, ahli lain berpendapat, dulu,
ketika tingkat kematian bayi tinggi, hanya bayi yang terkuat yang
selamat -- dan yang paling kuat adalah yang memiliki kepala dan otak
besar.
Kini, dengan penurunan tingkat kematian bayi, mendorong penurunan
ukuran otak secara proporsional.
Menurut penelitian yang dilakukan David Geary dan Drew Bailey dari University of Missouri
mengeksplorasi bagaimana ukuran tengkorak manusia berubah ketika
manusia beradaptasi dalam lingkungan sosial yang makin kompleks antara
1,9 juta sampai 10.000 tahun lalu.
Mereka menemukan, saat kepadatan populasi
rendah, ukuran tengkorak meningkat. Sebaliknya, ketika populasi daerah
tertentu berubah dari jarang ke padat, ukuran tengkorak kita menurun --
karena manusia tak harus cerdas untuk bertahan hidup.
Namun Dr Geary memperingatkan, jangan lantas mengira bahwa nenek moyang manusia lebih pintar dari kita.
"Nenek moyang kita tidak memiliki
intelektualitas dan daya kreasi seperti manusia modern, karena mereka
tidak memiliki dukungan budaya," kata dia. Saat itu, manusia diperas
pikirannya untuk bertahan hidup.
Peningkatan pertanian dan kota-kota modern
yang didasarkan pada spesialisasi ekonomi memungkinkan manusia yang
cerdas menfokuskan upaya mereka pada ilmu, seni, atau bidang lainnya.
sumber:
0 Comments