Meskipun mungkin warnanya terlihat tidak begitu menarik, bulan Saturnus, Helene
ini merupakan teka-teki dalam cahaya.
Helene, Bulan Planet Saturnus Gambar Kredit : NASA /JPL/SSI; Color Composite: Daniel Machácek |
Pencitraan bulan Helene yang rinci ini belum pernah dilakukan sebelumnya, dan ini dilakukan pada bulan Juni
lalu ketika pesawat robot ruang angkasa Cassini yang mengorbit Saturnus
menukik ke dalam bulan kecil yang diameternya sama dengan satu kali
Bumi.
Meskipun kawah dan bukit yang terlihat adalah konvensional seperti
pada umumnya, gambar di atas juga menunjukkan permukaan yang ada luar
biasa halus dan bergaris-garis.
Gambaran Artis tentang Cassini yang mengorbit Saturnus. |
Astronom spesialis planet yang memeriksa
gambar-gambar rinci dari bulan Helene mengumpulkan petunjuk tentang
asal-usul dan evolusi 30-km gunung es yang mengambang.
Helene juga tidak
seperti bulan pada umumnya karena mengelilingi Saturnus tepat di depan
bulan besar Dion, menjadikannya salah satu dari hanya empat bulan
Saturnus yang diketahui menempati daerah gravitasi yang dikenal sebagai
titik Lagrange stabil.
Tambahan Mengenai Cassini - Huygens
Cassini–Huygens adalah sebuah pesawat angkasa yang dibuat bersama oleh NASA/ESA/ASI, yang mempelajari Saturnus dan bulan-bulannnya.
Pesawat angkasa ini memiliki 2 bagian utama: Pengorbit Cassini milik NASA, yang dinamai dengan nama astronom Italia-Perancis Giovanni Domenico Cassini, dan Satelit Huygens milik ASI, dinamai atas nama seorang astronom, ahli matematika dan ahli fisika Belanda Christiaan Huygens.
Pesawat ini diluncurkan pada tanggal 15 Oktober 1997 dan memasuki orbit Saturnus pada tanggal 1 Juli 2004. Pada tanggal 25 Desember 2004, satelit Huygens berpisah dari pengorbit dan mendarat di bulan Saturnus, Titan pada tanggal 14 Januari 2005,
dimana mengirim informasi tentang Titan kepada ilmuwan untuk
dipelajari.
Pesawat ini adalah pesawat pertama yang memasuki orbit
Saturnus dan pesawat angkasa keempat yang mengunjungi Saturnus.
sumber :
6 Comments