Must Read
Mengapa Burung Bisa Jatuhkan Pesawat?
October 03, 2012
Kecelakaan tragis di Nepal dipicu tabrakan dengan burung bangkai.
Sebuah kecelakaan pesawat
tragis terjadi di Nepal, Jumat 28 September 2012. Tak ada yang selamat,
19 orang kru dan penumpang di dalamnya tewas. Diduga, tragedi nahas itu
disebabkan tabrakan dengan burung, bahaya primitif yang terus
menimbulkan ancaman besar, bahkan untuk pesawat paling modern sekalipun.
Pesawat kecil berbaling-baling kembar (twin-propeller)
jatuh hanya beberapa menit setelah lepas landas dari Kathmandu menuju
wilayah Puncak Everest. Meski penyebab pasti kecelakaan belum
dipastikan, seperti dilaporkan BBC, pilot sempat melapor pada
pengendali lalu lintas udara, bahwa pesawat telah menabrak burung
bangkai. Diduga setelah tabrakan itu, pesawat menjadi tak terkendali.
Dilansir Lifes Little Mysteries, tabrakan
dengan burung adalah fenomena yang umum. Menurut Federal Aviation
Administration (FAA), pada 2011 dilaporkan 28 insiden tabrakan dengan
satwa setiap harinya di AS, 97 persen melibatkan burung, sisanya dengan
hewan darat di landasan.
Antara tahun 1988 hingga 2011, tabrakan
pesawat dengan satwa membunuh lebih dari 231 orang dan merusak 220
pesawat secara global.
Hal yang nampaknya ganjil, bagaimana
seekor burung bisa menjatuhkan baja terbang yang beratnya berton-ton,
seringkali dijelaskan akibat kecepatan yang luar biasa dari pesawat
terbang.
Energi kinetis
Meski massa burung atau
hewan kecil, namun makin cepat pesawat itu terbang, makin besar energi
kinetis yang dihasilkan. Bahkan burung dengan berat beberapa kilo cukup
kuat untuk menyebabkan kegagalan mekanik dalam mesin pesawat.
Sesuai
rumus energi kinetis, misalnya, angsa Kanada seberat 5,5 kilogram, yang
menabrak pesawat yang melaju dengan kecepatan 240 kilometer per jam,
akan menghasilkan energi kinetik seberat 450 kilogram, yang jatuh dari
ketinggian 3 meter. Demikian menurut Bird Strike Committee AS.
Burung
bangkai, seperti yang diduga terkait kecelakaan di Nepal, tidak seberat
angsa, namun ia masih masuk daftar burung yang berbahaya untuk pesawat.
FAA membuat peringkat bahaya dari 108 spesies burung, nasar
hitam dan burung bangkai kalkun di tempat kedua dan keempat. Dua spesies
burung bangkai itu menyumbang 518 tabrakan di Amerika Serikat antara
tahun 1988 dan 2011. Sementara, angsa salju disebut memiliki tingkat
bahaya tertinggi dan bebek Pintail Utara ada di posisi ketiga.
Bandara
AS sekarang mengambil langkah-langkah untuk mencegah serangan burung,
termasuk menghilangkan vegetasi di dekat landasan dan kadang-kadang
menggunakan anjing dan elang untuk mengusir populasi burung. Meski
begitu, fenomena tabrakan terus meningkat selama dua dekade terakhir.
Mungkin
karena laporan yang makin banyak, tapi FAA berpendapat, ada faktor
lain, termasuk peningkatan populasi dari banyak spesies burung besar
yang biasa menabrak pesawat, peningkatan lalu lintas penerbangan, dan
kemajuan teknologi yang membuat suara mesin jet lebih tenang, yang sulit
dideteksi dan dihindari burung.
4 Comments