Perburuan Air di Planet Mars
May 19, 2012Add caption |
Meskipun dengan upaya terbaik yang telah dilakukan oleh para ilmuwan NASA, robot bertenaga surya ini belum menemukan apa-apa melainkan es.
Robot ini telah mengkonfirmasikan ke para ilmuwan NASA bahwa zat berwarna putih yang ditemukan saat menggali sebuah parit pada tanggal 15 juni adalah es cair.
Berikut tanya jawab seputar perkembangan yang telah dicapai oleh misi Phoenix Lander sejauh ini dalam perburuan air di planet merah.
Apakah bisa dipastikan bahwa ada air di planet Mars?
Keberadaan
air di planet Mars tidak diragukan.
Phoenix telah menemukan es cair
pada bulan Juli, tepat hanya lima sentimeter ke bawah permukaan, dan uap
air telah dideteksi di lingkungan atmosfir planet Mars. Yang belum
ditemukan sampai saat ini adalah air sesungguhnya, yang penting untuk
proses transfer dan fungsi protein dalam sel-sel, sehingga jika air
sejati ini telah ditemukan maka kehidupan di planet Mars akan segera
terwujud.
David Catling, seorang anggota tim sains untuk misi Phoenix
ini yang berkedudukan di Universitas Bristol, mengatakan dia yakin bahwa
air yang dicari-cari tersebut benar-benar ada.
"Jika kita menggali
lebih jauh ke bawah permukaan − seperti halnya di planet bumi jika kita
menggali ke bawah sampai mendapatkan terowongan mineral − maka suhu akan
menjadi panas.
Dan begitu juga di planet Mars, jika kita terus ke bawah
permukaan pada akhirnya kita akan menemukan temperatur dimana
keberadaan air sejati sangat mungkin, tanpa memperhitungkan suhu pada
permukaan."
Bagaimana dengan air permukaan? Bukankah telah ditemukan oleh pesawat pengorbit?
Sebenarnya
belum.
Pesawat Surveyor Global NASA, yang diluncurkan pada tahun 1996,
menemukan sesuatu yang terlihat seperti tanah beku dan selokan-selokan
purbakala, serta tanda-tanda aliran air yang belum lama berselang.
Tetapi bahkan jika ada air sejati, Phoenix mungkin mendarat di tempat
yang tidak tepat sehingga tidak menemukannya.
Robot ini sekarang sedang
menjelajahi bagian planet Mars yang sama dengan Lingkar Arktik di bumi,
dimana Cattling mengatakan tidak mungkin menemukan genangan air di sana.
Akan tetapi, seharusnya mungkin untuk menemukan lapisan-lapisan air
tidak membeku yang sangat tipis, yang menempel pada butiran-butiran
tanah.
"Tetapi ini tidak berarti bahwa air-air tersebut bisa diserap
oleh sel," kata Jorge Vago, anggota proyek misi eksplorasi European
Space Agency’s ExoMars.
Lalu apa yang sudah ditemukan dari misi Phoenix ini?
"Sebelum
Phoenix, kita sudah tahu ada air di planet Mars, tetapi kita tidak
mengetahui seberapa dalam air tersebut terdapat di bawah permukaan,"
kata Catling.
"Jadi karena kita telah menemukan es tepat di bawah
permukaan (hanya 5 cm ke bawah), maka kita bisa pastikan bahwa jika
manusia akan pergi ke planet Mars, mereka bisa mendapatkan es cair tanpa
harus menggali sangat jauh ke bawah permukaan."
Laboratorium kimia
basah yang sudah terpadu dengan robot Phoenix, yang mencampurkan tanah
planet Mars dengan air Bumi untuk menganalisis komponen-komponen
terlarut, juga telah menemukan bahwa tanah tersebut mengandung
garam-garam yang larut menghasilkan ion-ion natrium, magnesium, klorida,
kalsium dan perklorat. Karena air asin bisa tetap cair di bawah suhu
nol, maka para ilmuwan berpendapat mereka mampu menemukan
lapisan-lapisan bergaram bahkan pada kondisi-kondisi planet Mars yang
kurang bersahabat.
Jadi apakah ada peluang bahwa kita masih bisa menemukan air sesungguhnya?
Salah
satu masalah utama yang dihadapi Phoenix sekarang ini adalah bahwa
musim panas di planet Mars sudah mendekati berakhir, berarti jumlah
sinar matahari untuk bahan bakar robot ini akan semakin berkurang.
Tetapi dengan membenamkan kuar (probe) konduktivitasnya lebih jauh ke
dalam tanah, atau di tempat lain di permukaan, para ilmuwan masih bisa
mendeteksi air − pembacaan sinyal akan menunjukkan konduktivitas listrik
yang tinggi.
Phoenix juga membawa delapan oven kecil − masing-masing
hanya berjarak beberapa milimeter − empat diantaranya harus diisi dengan
tanah. Jika air terdapat pada salah satu dari empat sampel akhirnya,
maka air itu akan tertinggal sebagai uap. Dan, menurut Vago, masih ada
kemungkinan bahwa NASA akan membawa pulang data-data penting.
"Ketika
para ilmuwan menemukan sesuatu yang mereka anggap menarik, mereka
menyukai untuk menelitinya sampai ribuan kali, sehingga anda tidak akan
pernah tahu," kata dia.
Akankah Phoenix menemukan air sebelum musim dingin Mars tiba?.
http://www.rsc.org/chemistryworld/
0 Comments