Beberapa Fenomena yang Terjadi Karena Sinar Matahari
April 22, 2012PELANGI
Ketika sinar matahari mengenai cermin
siku-siku atau tepi prisma gelas, atau permukaan buih sabun, terlihat
berbagai warna dalam cahaya. Cahaya putih dibiaskan menjadi berbagai
panjang gelombang cahaya yang terlihat oleh mata kita sebagai merah,
jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu.
Panjang gelombang cahaya ini membentuk
pita garis-garis paralel, tiap warna bernuansa dengan warna di
sebelahnya. Pita ini disebut spektrum. Di dalam spektrum, garis merah
selalu berada pada salah satu ujung dan biri serta ungu disisi lain, dan
ini ditentukan oleh perbedaan panjang gelombang.
Pelangi adalah spketrum melengkung besar
yang disebabkan oleh pembiasan cahaya matahari. Ketika cahaya matahari
melewati tetesan air, ia membias seperti ketika melalui prisma kaca.
Jadi didalam tetesan air, kita sudah mendapatkan warna yang berbeda
memanjang dari satu sisi ke sisi tetesan air lainnya. Beberapa dari
cahaya berwarna ini kemudian dipantulkan dari sisi yang jauh pada
tetesan air, kembali dan keluar lagi dari tetesan air.
Cahaya keluar kembali dari tetesan air
kearah yang berbeda, tergantung pada warnanya. Warna-warna pada pelangi
ini tersusun dengan merah di paling atas dan ungu di paling bawah
pelangi.
Pelangi hanya dapat dilihat saat hujan
bersamaan dengan matahari bersinar, tapi dari sisi yang berlawanan
dengan si pengamat. Posisi si pengamat harus berada diantara matahari
dan tetesan air dengan matahari dibekalang orang tersebut. Matahari,
mata si pengamat dan pusat busur pelangi harus berada dalam satu garis
lurus.
AURORA
Aurora adalah fenomena pancaran cahaya
yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai
akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet
tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari (angin
matahari).
Di bumi, aurora terjadi di daerah di
sekitar kutub Utara dan kutub Selatan magnetiknya. Aurora yang terjadi
di daerah sebelah Utara dikenal dengan nama Aurora Borealis (IPA /ɔˈɹɔɹə
bɔɹiˈælɪs/), yang dinamai bersempena Dewi Fajar Rom, Aurora, dan nama
Yunani untuk angin utara, Boreas. Ini karena di Eropa, aurora sering
terlihat kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah matahari akan terbit
dari arah tersebut. Aurora borealis selalu terjadi di antara September
dan Oktober dan Maret dan April. Fenomena aurora di sebelah Selatan yang
dikenal dengan Aurora Australis mempunyai sifat-sifat yang serupa.
HALO MATAHARI
Halo (ἅλως; disebut juga nimbus, icebow,
atau Gloriole) adalah fenomena optikal berupa lingkaran cahaya di
sekitar Matahari dan Bulan, dan terkadang pada sumber cahaya lain
seperti lampu penerangan jalan. Ada berbagai macam halo, tapi umumnya
halo muncul disebabkan oleh kristal es pada awan cirrus yang dingin yang
berada 5–10 km diatas troposfer. Bentuk dan lokasi kristal es
menentukan tipe halo apa yang akan terlihat. Cahaya yang dipantulkan
pada kristal es dapat terpecah menjadi lebih dari satu warna, sama
seperi pada pelangi.
Halo juga terkadang dapat muncul di
dekat permukaan bumi, ketika ada kristal es yang disebut debu berlian.
Kejadian ini hanya dapat terjadi pada cuaca yang sangat dingin, ketika
kristal es terbentuk di dekat permukaan dan memantulkan cahaya.
GERHANA
Gerhana matahari terjadi ketika posisi
Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari sehingga menutup sebagian
atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan
mampu melindungi cahaya matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak
rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan
Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.
Gerhana matahari dapat dibagi menjadi
tiga jenis yaitu: gerhana total, gerhana sebagian, dan gerhana cincin.
Sebuah gerhana matahari dikatakan sebagai gerhana total apabila saat
puncak gerhana, piringan Matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan
Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari
piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan sendiri
berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan
Bumi-Matahari.
Gerhana sebagian terjadi apabila
piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari
piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari piringan
Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.
Gerhana cincin terjadi apabila piringan
Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan
Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih
kecil dari piringan Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di
depan piringan Matahari, tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup
oleh piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang tidak tertutup oleh
piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat seperti
cincin yang bercahaya.
Gerhana matahari tidak dapat berlangsung
melebihi 7 menit 40 detik. Ketika gerhana matahari, orang dilarang
melihat ke arah Matahari dengan mata telanjang karena hal ini dapat
merusakkan mata secara permanen dan mengakibatkan kebutaan.
WARNA AIR LAUT
Pernah bertamasya ke pantai?
Di sana,
kamu pasti melihat hamparan laut yang membiru. Eh, ngomong-ngomong,
pernah nggak kamu berpikir, kenapa air laut berwarna biru? Sebelum
sampai pada jawaban pertanyaan itu, kamu perlu tahu dulu bahwa warna air
laut itu tergantung pada bagaimana molekul air menyerap dan memantulkan
cahaya. Cahaya apa yang dimaksud di sini? Tentunya cahaya matahari.
Tahukah kamu, seperti apa warna cahaya
matahari? Aslinya, cahaya matahari itu putih. Namun, dalam cahaya putih
matahari itu terkandung banyak warna, yaitu warna pelangi. Kamu pasti
tahu apa saja warna pelangi. Ya benar sekali, ada merah, jingga, kuning,
hijau, biru, dan ungu. Nah, ketika cahaya matahari dengan warna-warna
pelanginya menerpa lautan, molekul air menyerap sebagian besar warna
itu, kecuali warna biru yang justru dipantulkan kembali. Hasilnya, air
laut pun tampak biru. Namun, kalau kamu perhatikan, ada beberapa bagian
laut yang warnanya cenderung hijau. Ini terutama terlihat di perairan
dekat pantai.
Dari mana datangnya warna hijau itu? Ternyata, warna hijau
itu berasal dari tumbuh-tumbuhan kecil yang banyak terdapat di perairan
dekat pantai. Tumbuhan kecil ini disebut fitoplankton.
Walau ukurannya sangat kecil, tumbuhan
ini, seperti halnya tumbuhan hijau yang biasa kamu lihat di darat, juga
memiliki zat kimia yang disebut klorofil. Ketika cahaya matahari datang,
klorofil ini menyerap sebagian besar warna merah dan biru, dan
sebaliknya memantulkan warna hijau. Akibatnya, warna air laut di dekat
pantai pun tampak hijau. Indah sekali.
FATAMORGANA
Fatamorgana merupakan sebuah fenomena di
mana optik yang biasanya terjadi di tanah lapang yang luas seperti
padang pasir atau padang es. Seringkali di gurun pasir, fatamorgana
menyerupai danau atau air atau kota. Ini sebenarnya adalah pantulan
daripada langit yang dipantulkan udara panas. Udara panas ini berfungsi
sebagai cermin. Kata fatamorgana diambil dari bahasa Italia. Ini pada
mulanya adalah nama saudari Raja Arthur, Faye le Morgana, seorang peri
yang bisa berubah-ubah rupa.
8 Comments