Must Read
TEORI LAVIN, Stonehenge Dibawa Menggunakan Anyaman Keranjang Kayu
June 22, 2012
Stonehenge yang dibangun pada zaman Neolitik, masih menjadi misteri di
Inggris. Hingga kini, belum diketahui secara pasti bagaimana orang zaman
dulu dapat mendirikan jajaran batu raksasa tersebut.
Stonehenge sumber : Wikipedia |
Misteri Stonehenge yang belum terpecahkan inilah yang coba dipecahkan
oleh seorang insinyur yang juga mantan presenter BBC, terutama bagaimana
batu-batu raksasa itu dipindahkan dari jarak yang cukup jauh.
Lavin
Garry percaya bahwa nenek moyang orang Inggris membangun Stonehenge
memakai anyaman keranjang rotan yang digunakan untuk menggelindingkan
batu-batu raksasa itu dari Wales ke lokasi sekarang.
Setiap
batu diperkirakan memiliki berat hingga 4 ton. Batu-batu ini berasal
dari Pegunungan Preseli di Wales atau sekitar 200 mil dari lokasi
Stonehenge sekarang.
"Saya
selalu berpikir bahwa menyeret batu-batu besar itu secara fisik tidak
mungkin karena gesekan di permukaan. Kuncinya adalah teknologi telah
mereka terapkan pada saat itu," kata Lavin.
Lavin
percaya bahwa pada saat itu para pekerja menggunakan keranjang silinder
untuk menyeret batu-batu besar tersebut dari tempat awalnya. keranjang
ini dibuat dengan menganyam beberapa struktur pancang ringan yang dapat
dengan mudah dipindahkan oleh 4 atau 5 orang.
Lavin
telah menguji teorinya itu di dekat lokasi Stonehenge sekarang dan
berhasil memindahkan batu seberat satu ton menggunakan anyaman kayu
seperti yang ada dalam teorinya.
Saat
ini Lavin tengah mempersiapkan sebuah keranjang besar agar mampu
memindahkan batu seberat lima ton. Untuk merealisasikan ambisinya ini,
Lavin meminta bantuan seorang insinyur, seorang arkeolog kayu kuno, dan
penganyam kayu profesional.
Karena saat ini telah memasuki musim dingin, maka proyek besarnya ini diperkirakan baru akan siap awal musim panas tahun depan.
Dalam teorinya, Lavin percaya bahwa batu-batu di Stonehenge bisa saja
digerakkan oleh dua tim berjumlah sepuluh orang. Satu tim beristirahat
sementara yang lain bekerja mendorong keranjang raksasa tersebut.
Teori Lain
George Oates, yang baru-baru ini merancang Velodrome Olimpiade serta
Jembatan Milenium, mengatakan bahwa sangat mungkin teori Lavin tersebut
bisa terlaksana.
"Saya
merasa bahwa sangat mungkin sebuah keranjang anyaman dapat membantu
menggerakkan batu-batu seberat empat ton dari pegunungan Welsh ke
Stonehenge."
Selain
teori Lavin, University of Exeter juga mengungkapkan teori lain tentang
Stonehenge. Menurut mereka, batu-batu itu mungkin telah menggunakan
bantalan bola-bola yang ditempatkan di trek kayu berlekuk, sehingga akan
mudah membawa batu-batu besar tersebut ke lokasi.
0 Comments