Book Review : Pretties by Scott Westerfeld

Assalamualaikum... Uglies Series. Setelah sebelumnya saya mereview buku pertamanya yang berjudul Uglies, kali ini saya akan mereview ...

Assalamualaikum...

Uglies Series. Setelah sebelumnya saya mereview buku pertamanya yang berjudul Uglies, kali ini saya akan mereview juga buku keduanya, Pretties.

Sebagai sekuel dari buku pertamanya, Pretties bercerita tentang Tally Youngblood yang telah berubah menjadi seorang rupawan. Ia kini tinggal di kota Rupawan Baru. Semua yang Tally inginkan, bisa ia dapatkan, semua begitu sempurna dan Tally benar-benar merasa bahagia menjadi bagian dari kaum rupawan.

Review Cerita
Menjadi seorang Rupawan, berarti menjadi seseorang dengan kehidupan sempurna, teratur, selalu bahagia tidak ada kekerasan dan tidak perasaan saling iri satu sama lain. Seorang rupawan bisa dengan mudah bisa melakukan operasi pada dirinya untuk memodifikasi dirinya menjadi lebih cantik, lebih tampan, lebih proporsional, lebih sempurna... Bahkan seorang rupawan bisa terbebas dari rasa sakit dan selalu berstamina.

Kelompok Crim adalah sebuah kelompok paling populer yang ada di Kota Rupawan. Shay dan Perris, dua sahabat Tally telah terlebih dahulu bergabung dengan kelompok tersebut. Tally pun tertarik untuk ikut bergabung juga dengan kelompok yang dipimpin oleh seorang pemuda tampan, rupawan dan sempurna, bernama Zane. Setelah Tally diterima bergabung dengan kelompok Crim, ia dan Zane menjadi dekat dan semakin dekat.

Ditengah kesempurnaan dan kebahagiaan yang Tally rasakan, muncul Croy, sahabat lamanya yang masih buruk rupa yang juga masih tergabung dengan kelompok Smoke. Smoke adalah kelompok orang-orang yang menolak untuk berubah menjadi rupawan.

Croy berhasil menemui dan memberikan pil yang disebut sebagai penetral pikiran dan sebuah surat yang berisi tulisan perjanjian yang telah Tally tulis sendiri sebelum Tally berubah menjadi rupawan,

Dear Tally
Kau adalah aku.
Atau dengan kata lain, aku adalah kau –Tally Youngblood. Orang yang sama. Tapi jika kau membaca surat ini, berarti kita dua orang yang berbeda. Setidaknya, itulah perkiraan kami –orang-orang Smoke Baru—atas apa yang kaualami sekarang. Kau saat ini telah dioperasi. Itulah sebabnya aku menulis ini untukmu.
Aku ingin tahu apakah kau ingat telah menulis surat ini. Bukankah ini mirip dengan tulisan buku harianmu –dan juga orang-orang lain—ketika masih kanak-kanak?
Kalau kau sama sekali tak bisa mengingat menulis surat ini, berarti kita berdua berada dalam masalah. Terutama aku. Karena jika aku tak ingat diriku sendiri, artinya aku—yang menulis surat ini—entah bagaimana telah lenyap. Dan itu mungkin berarti aku mati, atau sejenisnya. Jadi paling tidak, cobalah mengingatnya. 
(halaman. 95)

Tulisan itupun mengingatkan Tally tentang misinya untuk memulihkan cara berpikir kaum rupawan, yang menjadi bahan percobaan bagi suatu pil penyembuh/penetral yang diciptakan oleh Maddy, Ibu David. Maddy adalah pelopor kelompok Smoke. Dan dengan David, Tally pernah mempunyai kenangan manis dengannya... Namun saat ini dia sudah memiliki Zane pemuda rupawan yang sempurna segala-galanya. Seperti para rupawan lainnya, Tally juga tidak menginginkan ingatan dan kehidupannya kembali pada masa lalu. Hingga akhirnya, Tally selalu berusaha melupakan dan mengingkari pesan yang ia tulis sendiri itu

Mengetahui tentang pesan dari masa lalu yang ditulis oleh Tally itu, Dr. Cable, seorang Specials yang menciptakan Tally menjadi rupawan tidak bertindak diam. Dia menawari Tally untuk masuk ke lingkaran Special Circumstances. 

Tally pun kini kembali menghadapi masalah untuk dua pilihan :
1. Mengingat masa lalunya dan menyelesaikan misinya yang dahulu
atau
2. Menerima tawaran dari Dr. Cable untuk bergabung di Specials Circumtances

Bagaimanakah ending cerita dari buku kedua Uglies Series ini?, menurut saya sangat mengesankan. Ide tentang dystopia (gambaran masa depan yang lebih buruk dari masa kini)-nya dikemas dengan apik. Pesan yang diangkat dalam buku ini lebih ke arah mengenai hak-hak asasi manusia.

Penasaran? Silahkan baca bukunya ya, hehe....

Identitas Buku
Judul : Pretties (Uglies Series #2)
Penulis : Scott Westerfeld
Bahasa : Indonesia
Penerjemah : Yunita Candra S.
Penerbit : Matahati
ISBN : 978-602-8590-21-1
Terbit pertama di Indonesia : Oktober 2010
Jumlah Halaman : 384
Jenis Cover : Soft cover
Ukuran buku : 20 x 13,5 cm
Harga : Rp. 60.000,-

Kutipan Favorit
  1. Ingatlah bahwa benda-benda terindah di dunia sebagian besar tak berguna. - John Ruskin, The Stones of Venices, I (halaman 5)
  2. Keindahan dunia… memiliki dua sisi, yang satu penuh canda tawa, yang satu lagi kesedihan, yang bisa melukai hati. - Virginia Woolf, A Room of One's Own. (halaman 243)
Dan tunggu review buku ketigany yang berjudul Specials, as soon as possible. Terakhir, saya persembahkan 4,5/5 bintang untuk Pretties by Scott Westerfeld ini.


Uglies Series Book Review :

See you...

Wassalamualaikum... Wr. Wb.

You Might Also Like

0 Comments