Astronomy
7 Peristiwa Astronomi yang Menghebohkan Indonesia di Tahun 2011
January 10, 20121. Supermoon
Supermoon adalah fenomena langit paling
menghebohkan masyarakat tahun 2011. Supermoon adalah fenomena ketika
bulan tampak lebih besar dari biasanya. Tepatnya, tujuh persen lebih
besar. Supermoon terjadi pada Sabtu (19/3/2011) malam dan Minggu
(20/3/2011) dini hari. Supermoon terjadi ketika bulan berada di jarak
paling dekat dengan Bumi. Jarak antara Bulan dan Bumi saat itu hanya
356.377 kilometer, 30.000 kilometer lebih dekat daripada jarak rata-rata
Bulan-Bumi. Bulan sedang bergerak pada posisi terdekat dengan bumi.
Posisi terdekat akan dicapai pada tanggal 19 Maret 2011 nanti, membawa
bulan hanya pada jarak 221.567 mil, terdekat selama 18 tahun terakhir.
Fenomen jarak terdekat bulan dan bumi ini sering disebut “supermoon”.
Dampak yang dikibatkan Supermoon adalah meningkatnya gelombang pasang
air laut beserta meningkatnya aktivitas seismik di Bumi yang bisa
berakibat pada meningkatnya potensi gempa bumi dan erupsi gunung berapi.
Pada saat yang hampir bersamaan atau 8 hari sebelum puncak kedekatan
Bumi dengan Bulan (perigee), Jepang diguncang oleh gempa berkekuatan 8,9
skala magnitude dan menyebabkan tsunami yang hingga kini menewaskan
1000 korban jiwa
2. Gerhana bulan total
Saat malam minggu 10 Desember 2011 akan
dapat dinikmati fenomena alam yang langka dan sangat indah yaitu gerhana
bulan total. Gerhana total ini hanya dapat disaksikan lagi di Indonesia
tujuh tahun ke depan. Gerhana bulan total kali ini terjadi saat prime
time(waktu utama), yaitu dari magrib hingga menjelang tengah
malam.Fenomena langka ini baru bisa disaksikan lagi pada enam tahun
mendatang, yaitu pada 31 Januari 2018. Sebenarnya selama periode
“kosong” itu terdapat tiga kali gerhana bulan, antara 2014 dan 2015.
Tapi pemandangan bulan ditelan bayangan itu hanya bisa disaksikan di
sebagian Indonesia, itu pun tak seluruh fase bisa terlihat.
3. Purnama Jupiter
4. Bulan biru
5. Hujan meteor.
Dua hujan meteor pada bulan Ramadhan. Masing-masing adalah hujan meteor Perseids dan Delta Aquarids yang memuncak pada 13 Agustus 2011.6. Hujan Meteor Quadrantid
Saat malam pergantian tahun baru 2010 ke 2011, ternyata langit bumi tidak hanya dihiasi kembang api tetapi juga adanya meteor. Pada 1 Januari 2011 dini hari saat awal jatuhnya hujan meteor Quadrantid. Pada saat permulaan hanya beberapa meteor yang tampak dalam satu jam. Setelah beberapa jam kemudian pada puncaknya akan terlihatl 100 meteor dalam setiap jamnya. Meteor ini sangat langka dan jarang terlihat dan sulit diprediksi datangnya. Hujan meteor Quadrantid terlihat pada rentang 1 hingga 5 Januari sudah terjadi. Puncak dari fenomena ini adalah pada 3 Januari mendatang. Saat itu bisa disaksikan 100 meteor atau rata-rata 2 meteor per menit. Meteor Ini diduga asalnya dari debu komet baru bernomor 1490 Y1 atau 1385 U17. Purnama terkecil
atau kebalikan dari supermoon yang
terjadi 11 Oktober 2011. Bulan tercatat sebagai Bulan purnama terkecil
sepanjang tahun 2011. Ketika melihat langit, Bulan memang mencapai fase
penuhnya tetapi bentuknya lebih kecil dari biasanya. Namun masyarakat
Indonesia tak bisa menikmatinya karena purnama terkecil ini akan jatuh
pada pagi hari, saat Matahari sudah terbit. Untuk fenomena purnama
terkecil ini, masyarakat Indonesia, mungkin bisa menunggu
purnama-purnama terkecil yang mungkin terjadi di tahun berikutnya.
Purnama terkecil ini terjadi 10 jam setelah puncak purnama yang terjadi
pukul 12.00 GMT hari ini atau 07.00 WIB malam nanti. Pada saat terjadi
purnama terkecil, Bulan akan tampak 12,3 persen lebih kecil dari
Supermoon. Besar kecilnya ukuran Bulan dipengaruhi oleh pergerakan Bulan
terhadap Bumi. Karena orbit bulan berbentuk elips, maka Bulan bisa
berada di titik terdekat (perigee) ataupun titik terjauh (apogee).
0 Comments