Pride and Prejudice
February 17, 2012Novel Pride and Prejudice |
Novel ini berkisah tentang seorang gadis cantik dan seorang pemuda tampan dan kaya yang saling jatuh cinta.
Ditulis pada tahun 1796-1797 dan dipublikasin pertama kali pada 28 Januari 1813.
Berawal dengan kedatangan Tuan William Bingley, pemuda tampan dari keluarga kaya ke daerah tempat tinggal Lizzy (Elizabeth). Lizzy bersama keempat saudara perempuannya diundang ke pesta yang diadakan untuk menyambut kedatangannya. Karena Tuan Bennet tidak mempunya anak laki-laki, dan tradisi Inggris saat itu hanya mewariskan harta kepada penerus laki-laki, maka jika Tuan Bennet meninggal kelak, yang akan mewarisi seluruh hartanya adalah Tuan William Collins, keponakan ayahnya yang tidak mereka kenal.
Khawatir dengan nasib puteri-puterinya sepeninggal dirinya kelak, Tuan Bennet dan istrinya berusaha agar anak-anaknya cepat menikah dengan orang yang dipandang mampu. Kedatangan tuan Bingley ke desa itu, memberi harapan pada keluarga tersebut, Nyonya Bennet berharap Tuan Bingley akan tertarik pada salah satu anaknya, terutama Jane, Jane adalah puteri tertua dan yang paling cantik diantara mereka berlima.
Pesta yang ditunggu tiba, semua yang hadir tampak gembira. Ternyata Tuan Bingley tidak datang sendiri, tetapi bersama kakak perempuannya Lady Caroline dan sahabatnya, Tuan Darcy. Saat istirahat, Nyonya Bennet mendesak suaminya agar memperkenalkan puteri-puteri kepada Tuan Bingley. Sesuai harapan, Tuan Bingley mengajak Jane dansa. Lizzy bertanya apakah Tuan Darcy mau berdansa dengannya, namun ditolak. Lizzy pergi meninggalkan Tuan Darcy dan bergabung dengan Charlotte. Menurut Lizzy, Tuan Darcy pemuda tampan, kaya yang arogan.Tuan Collins datang dan berniat mencari isteri. Pertama ia menyukai Jane namun karena Jane sudah dengan Tuan Bingley ia mengalihkan perhatiannya kepada Lizzy. Dia berniat memperistri Lizzy. Ibunya senang mendengar hal itu, namun tidak dengan Lizzy. Ia tidak menyukai Tuan Collins. Lizzy menolaknya. Hal itu membuat ibunya histeris, dan memaksa suaminya membujuk Lizzy. Tapi Tuan Bennet membela puterinya.
Lizzy bersaudara diundang lagi ke pesta Tuan Bingley. Sebelum pesta, mereka sempat berkenalan dengan Tuan Wickham, seorang tentara muda yang gagah dan tampan, pernah tinggal di rumah Tuan Darcy. Tuan Collins juga hadir disitu dan terus mengejar Lizzy, Lizzy berusaha menghindar. Tuan Darcy mengajak Lizzy berdansa dengannya. Mereka berdansa sambil berbicara, seolah-olah hanya mereka saja yang ada disitu. Namun akhirnya Lizzy meninggalkannya dengan marah.
Seminggu kemudian, Jane dapat undangan makan malam dari kakak Tuan Bingley, Lady Caroline. Setiba disana Jane jatuh sakit akibat cuaca buruk dan tidak bisa pulang ke rumah. Karena khawatir terhadap kakaknya, Lizzy nekad menyusulnya. Disana ia bertemu Lady Caroline dan Tuan Darcy. Ketika mau pulang keesokan harinya, saat Lizzy hendak naik ke kereta kuda, tanpa sadar Tuan Darcy memegang tangan Lizzy untuk membantunya naik ke kereta. Peristiwa itu memberi kesan yang mendalam bagi keduanya. Kabar buruk bagi Jane, beberapa hari kemudian Tuan Bingley tiba-tiba memutuskan hubungan dengannya. Meski sedih, Jane berusaha tetap tabah. Lizzy berkunjung ke rumah Charlotte yang kini sudah menikah dengan Pendeta Collins. Disana Lizzy diperkenalkan kepada Lady Catherine yang ternyata adalah bibi Tuan Darcy. Tanpa disangka Tuan Darcy ada disana. Keesokan harinya Tuan Darcy datang kerumah Pendeta Collins, saat itu Lizzy sedang sendiri karena Charlotte dan Pendeta William sedang pergi. Tuan Darcy tampak kikuk, kemudian buru-buru pergi lagi.
Malam harinya, ketika Lizzy sedang melamun dikamarnya, Tuan Darcy datang dan menaruh surat diatas meja kamarnya. Lizzy berbalik namun hanya melihat Tuan Darcy pergi dengan kudanya. Lizzy mengambil surat itu dan membacanya.
Surat tersebut berisi penjelasan atas sikapnya mengenai Jane dan Bingley, juga tentang Tuan Wickham.Sepulangnya dari rumah Charlotte, Lizzy berkunjung ke rumah bibinya di kota. Dari sana mereka pergi berkunjung ke Pemberley, rumah Tuan Darcy yang dibuka untuk umum. Karena Tuan Darcy jarang berada dirumah itu, Lizzy menerima ajakan untuk berkunjung kesana. Ternyata Tuan Darcy ada disana, mereka bertemu dengan kikuk. Lizzy buru-buru pulang ke penginapan. Malam hari Tuan Darcy datang ke tempat Lizzy menginap dan mengundang mereka bertiga makan malam besok di rumahnya.
Pulang ke penginapan, Lizzy mendapat surat dari Jane yang mengabarkan bahwa Lidya kabur bersama Tuan Wickham. Tuan Darcy menawarkan diri untuk mencari. Lizzy pulang ke rumah dengan perasaan kacau. Surat dari pamannya datang, mengabarkan bahwa Lidya sudah ditemukan dan menikah. Ketika Lidya pulang bersama suaminya, Tuan Wickham, saat makan, Lidya kelepasan berbicara bahwa Tuan Darcylah yang membantu menikahkan mereka. Lizzy terkejut.
Suatu hari Tuan Bingley ditemani Tuan Darcy datang ke rumah Lizzy untuk melamar Jane. Hal itu disambut gembira mereka sekeluarga. Namun ketika tengah malam, mereka kedatangan tamu yang ternyata Lady Catherine. Beliau ingin berbicara dengan Lizzy dan memintanya meninggalkan Tuan Darcy, karena sudah dijodohkan dengan puterinya. Lizzy bingung, ia merasa tidak punya hubungan apa-apa dengan Darcy. Namun karena terus dihina oleh Lady Catherine, membuat Lizzy marah dan berjanji tidak akan berhubungan dengan Darcy. Semalaman Lizzy tidak tidur, ia terus melamun sepanjang malam. Saat subuh, Lizzy pergi keluar untuk jalan-jalan sambil menenangkan pikirannya. Ia melihat Tuan Darcy dari jauh berjalan mendekat. Tuan Darcy menjelaskan semua, dan berjanji tidak akan mengganggu Lizzy lagi jika Lizzy tak mecintainya. Karena Lizzy sudah mengetahui siapa Tuan Darcy sebenarnya dan mencintainya, Lizzy menerimanya dengan senang hati. Mereka pulang ke rumah Lizzy untuk menghadap Tuan Bennet, ayah Lizzy.
Jane Austen |
0 Comments