The Da Vinci Code (Kode Da Vinci)
February 17, 2012|  | 
| Dan Brown | 
The Da Vinci Code (Kode Da Vinci, dalam Bahasa Indonesia) adalah sebuah novel karangan Dan Brown seorang penulis Amerika dan diterbitkan pada 2003 oleh Doubleday Fiction (ISBN 0-385-50420-9). 
Buku ini adalah salah satu buku terlaris di dunia dengan 36 juta eksemplar (hingga Agustus 2005) dan telah diterjemahkan ke dalam 44 bahasa, termasuk Indonesia. 
Di Indonesia diterbitkan oleh penerbit Serambi Ilmu Semesta (ISBN 979335807) pada tahun 2004.
Jacques Sauniere, seorang kurator yang dihormati dari musium Louvre di  Paris, telah dibunuh oleh seorang biarawan Opus Dei yang bernama Silas  yang mengikuti perintah dari seorang pemimpin tak dikenal yang dipanggil  dengan sebutan "Guru". 
Robert Langdon, pakar simbologi Harvard ikut  terlibat dalam penyelidikan ketika penyidik utama Bezu Fache menemukan  pesan rahasia di dekat mayat Sauniere yang nampaknya mempunyai  keterkaitan dengan Langdon. 
Tetapi Sophie Nevue, ahli kriptologi dari  kepolisian prancis yang juga merupakan cucu Sauniere meyakini bahwa  pesan rahasia itu ditujukan untuk dirinya. Akibatnya, mereka berdua  melarikan diri dari musium setelah menemukan sebuah kunci yang  disembunyikan oleh Sauniere dibalik lukisan karya Da Vinci. 
Kunci itu  membawa mereka ke batu kunci yaitu sebuah kotak kayu buatan tangan yang  mengandung cryptex yang hanya bisa dibuka dengan memecahkan teka-teki  yang membingungkan. Batu kunci itu membuktikan bahwa Sauniere adalah  pimpinan dari Priory of Sion (Biarawan Sion), suatu perkumpulan  persaudaraan tua yang melegenda. Kumpulan ini mengemban misi mengamankan  ‘cawan suci’. Kedua buronan itu kemudia memutuskan untuk meminta  perlindungan kepada salah seorang teman Langdon, seorang ahli sejarah  dari oxford yang bernama Sir Leigh Teabing.
|  | 
| Sampul The Da Vinci Code edisi Bahasa Indonesia | 
Kemudian dengan bantuan  petunjuk dari lukisan ‘The Last Supper” karya Da Vinci, Sir Leigh  menerangkan bahwa cawan suci adalah kiasan dari Mary Magdalene. Biarawan  Sion menjaga dokumen yang membuktikan bahwa Mary Magdalene adalah istri  dari Yesus dan bahwa wanita itu melahirkan anak Yesus. 
Langdon dan Sophie lalu berhasil memecahkan teka-teki itu dengan benar yang akhirnya membawa mereka ke makam Newton di Westminster Abbey .Disini mereka ditangkap oleh Teabing alias “Guru” yang misterius itu.
Namun keduanya berhasil diselamatkan oleh Fache dan Teabing ditangkap. Kemudian mereka mengikuti petunjuk hingga sampai ke Roselynn di Scotland. Sophie terkejut ketika menemukan nenek dan saudara laki-lakinya tinggal di sana, setelah sebelumnya meyakini bahwa mereka telah meninggal akibat kecelakaan. Dari keduanya Sophie mengetahui bahwa dirinya juga merupakan keturunan dari Yesus. Langdon pergi setelah berjanji untuk menghabiskan liburan yang romantis bersama Sophie. Di Paris Langdon memperoleh ide, dan setelah mengikuti teka-teki dengan benar, dia menemukan bahwa makam Magdalene berada tepat di tengah Louvre.
Sony Columbia Pictures mengadaptasi novel ini ke dalam film, dengan skenario yang ditulis oleh Akiva Goldsman, dan sutradara peraih Academy Award, Ron Howard.
 
 
0 Comments