Teori Astronot Kuno
February 20, 2012Lukisan Kuno di Val Camoica, Italiy |
Teori Astronot Kuno (Ancient Astronaut Theory) menyatakan bahwa kehidupan dari luar bumi telah mengunjungi bumi pada masa lampau dan melakukan kontak dengan manusia. Teori yang banyak terdapat dalam kisah science fiction ini, telah dituangkan oleh Garrett P. Serviss sejak tahun 1897, namun dikenal lebih luas pada tahun 1919 lewat karya Charles Fort, dan mencapai kepopulerannya pada akhir abad ke-20 ditangan penulis Erich Von Daniken dan Zecharia Sitchin. Antara rentang tahun 1919 hingga tahun 2003, setidaknya ada sekitar 25 nama yang mempublikasikan karya yang berhubungan dengan Teori Astronot Kuno.
Tahun 1949, Alberto Ruz menemukan ruangan dibawah lantai Temple of Inscriptions yang terdapat peti mayat dari batu besar yang terdapat relief sosok manusia yang menyerupai astronot dan dikenal sebagai Raja Pakal. Relief berusia 690 tahun tersebut, terlihat seperti sosok yang duduk didepan panel kontrol dengan perangkat seperti selang penyelam dan mirip kapsul ruang angkasa modern. Tahun 1974, Hugh Harleston, Jr memberikan analisis yang lebih terperinci bahwa perangkat seperti selang penyelam diinterpretasikan sebagai sebuah pesawat ruang angkasa. Peninggalan masa lampau yang fantastis juga menjadi pendukung dari Teori Astronot Kuno, misalnya Stonehenge, Piramida, Garis-Garis Nazca, Lukisan di gua Val Camonica, dan lain sebagainya.
Tahun 1968, dalam buku Chariots of the Gods ?, Erich Von Daniken menulis tentang pengaruh kehidupan luar bumi terhadap peradaban manusia. Tahun 1976, buku The Twelfth Planet dirilis oleh Zecharia Sitchin, dimana ia meneliti tulisan Sumeria Kuno yang berusia sekitar 6.000 tahun. Buku ini cukup menuai kontroversi, menurut Sitchin, terdapat planet bernama Nibiru. Nibiru dapat diartikan “tempat persimpangan”, termasuk planet dalam tata surya dan memerlukan waktu sekitar 3.600 tahun untuk mengelilingi matahari karena garis orbitnya menyerupai elips atau lintasan komet. Nibiru berukuran 20 kali lebih besar dari Jupiter dan disana bermukim ras alien bernama Annunaki. Planet ini yang digembar-gemborkan akan memasuki orbit Bumi pada tahun 2012, dan dihubungkan dengan perhitungan kalender Suku Maya ala Michael Coe.
Tahun 1949, Alberto Ruz menemukan ruangan dibawah lantai Temple of Inscriptions yang terdapat peti mayat dari batu besar yang terdapat relief sosok manusia yang menyerupai astronot dan dikenal sebagai Raja Pakal. Relief berusia 690 tahun tersebut, terlihat seperti sosok yang duduk didepan panel kontrol dengan perangkat seperti selang penyelam dan mirip kapsul ruang angkasa modern. Tahun 1974, Hugh Harleston, Jr memberikan analisis yang lebih terperinci bahwa perangkat seperti selang penyelam diinterpretasikan sebagai sebuah pesawat ruang angkasa. Peninggalan masa lampau yang fantastis juga menjadi pendukung dari Teori Astronot Kuno, misalnya Stonehenge, Piramida, Garis-Garis Nazca, Lukisan di gua Val Camonica, dan lain sebagainya.
Tahun 1968, dalam buku Chariots of the Gods ?, Erich Von Daniken menulis tentang pengaruh kehidupan luar bumi terhadap peradaban manusia. Tahun 1976, buku The Twelfth Planet dirilis oleh Zecharia Sitchin, dimana ia meneliti tulisan Sumeria Kuno yang berusia sekitar 6.000 tahun. Buku ini cukup menuai kontroversi, menurut Sitchin, terdapat planet bernama Nibiru. Nibiru dapat diartikan “tempat persimpangan”, termasuk planet dalam tata surya dan memerlukan waktu sekitar 3.600 tahun untuk mengelilingi matahari karena garis orbitnya menyerupai elips atau lintasan komet. Nibiru berukuran 20 kali lebih besar dari Jupiter dan disana bermukim ras alien bernama Annunaki. Planet ini yang digembar-gemborkan akan memasuki orbit Bumi pada tahun 2012, dan dihubungkan dengan perhitungan kalender Suku Maya ala Michael Coe.
Dalam bukunya tersebut, Zecharia Sitchin juga menulis kalau planet Bumi terbentuk dari tabrakan yang terjadi antara planet Tiamat (planet sebelum Bumi) dengan salah satu bulan milik Nibiru. Cerita kemudian berkembang, setelah tabrakan yang terjadi, Annunaki turun ke Bumi dan mencampur DNA mereka dengan DNA primata makhluk gua, hingga terciptalah manusia (homo sapiens). Hal ini selaras dengan Teori Astronot Kuno bahwa pada zaman dulu makhluk cerdas luar Bumi telah mengunjungi Bumi.
Seperti interpretasi relief Raja Pakal yang menjadi perdebatan. Teori Sitchin juga ditolak oleh para Ilmuwan, Astronom, Sejarahwan, dan Arkeolog. Teori Astronot Kuno-pun dikategorikan kedalam Pseudo Science.
0 Comments